May 30, 2013

DI TANGAN YANG BENAR

0 komentar

Pisau bisa menjadi alat untuk memotong yang luar biasa berguna. Kita bisa menggunakannya untuk memotong buah, sayuran, daging, ikan, daan membuat satu masakan yang lezat dan mengenyangkan. Kita juga bisa menggunakannya untuk memotong kertas, plastik, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, sebaliknya, pisau juga bisa menjadi alat yang luar biasa berbahaya. Orang bisa menggunakannya untuk menyakiti, melukai, mengancam, bahkan menghilangkan nyawa orang lain. Bak sebuah ironi, satu benda yang sama dapat bermanfaat sekaligus melukai.

Di tangan yang baik, pisau berguna untuk melakukan dan menghasilkan hal yang baik. Namun di tangan yang salah, pisau dapat digunakan untuk mencelakai dan melukai orang lain. Intinya, barang yang sama di tangan orang dengan maksud yang berbeda dapat membuahkan akibat yang berbeda pula. Jika kita adalah pisau itu, di tangan siapakah kita ingin dipegang dan digunakan?

Layaknya perumpamaan tentang pisau di atas, kita pasti ingin berada di tangan yang baik, yang akan melakukan dan menghasilkan hal-hal yang baik dan berguna. Kita tidak ingin keberadaan kita hanya akan menyakiti dan menimbulkan kehancuran pada orang lain, bukan? Dan sekarang, ada dua pilihan di hadapan kita, pihak iblis dan pihak Tuhan. Jika kita ingin hasil yang baik, maka pihak Tuhanlah yang harus kita pilih.

Di tangan Tuhan, hidup kita pasti menjadi hidup yang berguna, karena kita tahu, Ia tidak akan mungkin memakai kita untuk hal-hal yang salah. Berbeda dengan pisau itu, kita bisa memilih dan memutuskan, apakah kita mau dipakai oleh-Nya atau tidak. Sekarang, tentukan, di tangan siapa hidup kita ingin dipengang?

Bapa di surga, ini aku, ini hidupku di hadapan-Mu. Aku ingin dipegang oleh-Mu, digunakan untuk hal-hal berguna dan besar menurut rencana-Mu. Pakailah aku Bapa, pakailah hidupku. Aku tidak ingin salah jalan, aku tidak ingin berada di tangan lain selain tangan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Mazmur 127:4
Continue reading ...

May 29, 2013

BERLEBIHAN BISA JADI BERHALA

0 komentar

Teman saya pernah bilang kalau dia tidak punya akun Facebook. Waktu melihat ekspresi saya yang keheranan, lantaran sedikit tidak percaya kalau masih ada anak kuliahan yang ndak punya akun Facebook, dia lalu memberi penjelasan. Dia menceritakan kepada saya bahwa dulu dia punya akun itu, hanya saja sekarang ia tidak lagi menggunakannya karena menurutnya itu cukup menyita waktunya. Setiap kali dia membuka akun, pasti ada saja hal-hal yang mencuri perhatiannya; status teman-teman, comment teman-teman yang lain, grup, halaman, dan keinginannya sendiri untuk bikin status yang bisa di-like sama orang lain... semua itu setidaknya membutuhkan waktu berpuluh-puluh menit, bahkan berjam-jam. Karena alasan inilah dia akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan lagi akunnya itu.

Menyukai sesuatu bukanlah hal yang salah; hobi, kesukaan, adalah beberapa cara untuk mengekspresikan diri dan minat. Akan tetapi, menyukai sesuatu hingga berlebih-lebihan... itulah yang berpotensi untuk salah. Kenapa? Karena ketika kita cenderung menyukai sesuatu, kita akan menghabiskan banyak waktu, tenaga, perhatian, bahkan uang, pada hal tersebut. Berpotensi salah? Apa maksudnya? Maksudnya, kalau kita terlalu fokus pada hal-hal duniawi, bisa jadi hal-hal itu jadi berhala kita.

Pakai hp, TV, boleh... tapi jangan tiap menit pakai. Baca komik, majalah, novel, koran, boleh... tapi jangan tiap menit bacaan-bacaan itu menyita hidup kita. Pergi main, jalan-jalan, karaokean, makan-makan, dengerin musik, PS-an, Facebook-an, Twitter-an, chatting, boleh... tapi jangan sebagian besar waktu dan dana dihabiskan untuk hal-hal itu.

Segala yang dilakukan berlebih-lebihan, khususnya hal-hal duniawi, bisa berpotensi jadi berhala. Lha wong makan kebanyakan saja bisa jadi sakit perut, ya ndak? Sekarang mari kita renungkan, hal-hal apa yang sudah begitu banyak menyita waktu, tenaga, perhatian kita? Tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah hal-hal itu hal-hal duniawi atau sorgawi? Kalau duniawi, apakah hal-hal itu berguna/tidak berguna dan sudah sampai pada taraf "berhala"?

Tuhan ingin kita hidup dengan bijaksana. Ia juga ingin kita selalu menempatkan Dia di posisi yang pertama dalam hidup kita. Jika ada hal-hal yang membuat kita semakin jauh dari-Nya dan tidak lagi fokus pada keinginan untuk menyenangkan hatinya, maka kita perlu mengevaluasi diri dan segera mengurangi atau meninggalkan fokus-fokus lain itu. Jangan sampai yang berlebihan menjadi berhala.

Bapa, ampuni aku yang selama ini mungkin menghabiskan waktu untuk hal-hal lain hingga aku tidak sadar telah menjadikannya berhala dalam hidupku. Bantu aku untuk menjadi lebih bijak sehingga aku tahu seberapa besar porsi yang harus kuberikan untuk setiap hal. Terima kasih, Bapa. Amin

Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
Keluaran 20:3
Continue reading ...

May 28, 2013

BUSUR-BUSUR DI LANGIT

0 komentar

Sewaktu kecil, saya akan merasa sangat senang ketika melihat pelangi. Sampai sekarang pun rasanya masih tetap sama. Karena dulu saya cukup rajin sekolah minggu, jadi saya ingat perjanjian Allah dengan Nuh, yaitu bahwa Allah tidak akan lagi mendatangkan air bah sebagaimana Allah mengizinkannya terjadi di zaman Nuh, dan "busur di langit" itu sebagai tandanya. Jadi, setiap kali saya melihat pelangi, saya ingat janji Allah, bahwa Ia tidak akan mengirim air bah yang menghancurkan itu lagi.

Kalau masalah bikin-bikin janji, saya rasa semua orang bisa. Tapi kalau masalah menepati janji, ini nih yang belum tentu bisa dilakukan semua orang. Kenapa? Mudah saja... karena menepati janji tidak semudah ketika kita membuatnya. Seringkali kita membuat-buat janji tanpa memikirkan terlebih dahulu tanggung jawab di balik janji itu. Terkadang kita juga membuat janji dengan sadar, namun tidak menganggap penting soal menepatinya. Ada kalanya lagi kita membuat janji dengan sadar, tahu betapa pentingnya itu ditepati, namun masih saja bisa lalai untuk memenuhinya.

Tuhan adalah satu-satunya pribadi yang akan selalu dan pasti menepati janji-Nya. Tidak peduli sesederhana apapun janji itu, Dia tidak akan pernah lupa untuk memenuhinya. Setiap kali Ia membuat satu janji kepada kita, Ia melukiskan "busur di langit," tanda yang kekal dan indah supaya kita selalu ingat bahwa Ia adalah Allah yang tidak pernah ingkar. Tanda-tanda itu bisa berupa pelangi, bisa juga hal-hal lainnya, lewat keadaan-keadaan yang terjadi pada kita, juga melalui orang-orang di sekitar kita. Kita bahkan bisa memintanya jika kita mulai ragu dan kesulitan untuk mengingat perjanjian-Nya. Yang pasti, ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang setia pada janji-janji-Nya.

Bapa di surga, terima kasih untuk pelangi yang Kaulukis di langit. Keindahannya menenangkan hatiku, mengingatkanku bahwa Engkau Allah yang setia dan tidak pernah sekalipun ingkar. Terima kasih untuk perjanjian-perjanjian kita. Aku tahu, Engkau tidak akan pernah lupa. Berikanku hati dan mata yang akan selalu melihat "busur-busur di langit-Mu," Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, Allahku yang setia, Amin.

Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.
Kejadian 6:19
Continue reading ...

May 27, 2013

BINTANG-BINTANG DI DUNIA

0 komentar

Naik turun jabatan, keluar masuk pekerjaan, mungkin adalah hal yang biasa bagi beberapa orang. Latar belakang kemampuan, pendidikan, etos kerja, maupun hal lainnya bisa menjadi alasan dari kejadian-kejadian tersebut. Hanya saja, terkadang beberapa orang tidak sadar mengapa jabatan mereka dinaikkan ataupun diturunkan, atau kenapa mereka cukup sering keluar masuk pekerjaan yang satu ke pekerjaan lainnya. Namun, satu hal yang saya pelajari dan perhatikan di antara berbagai faktor yang ada adalah faktor bersungut-sungut.

Sewaktu menerima tugas dan menghabiskan waktu di tempat kerja, terkadang ada saja hal yang membuat kita "curhat" kepada teman-teman sekerja kita. "Aduh, ini kok begini ya? Kamu aja yang ngerjain!", "Capeeeekkk sekali ngurusi yang satu ini!", "Gimana kalo gini aja? Yang itu kurang enak, bikin ribet. Dimudahin aja kenapa?", "AHHHhh... aku ga mau ngerjain tugas itu, ribet!", "Maaf, Pak, saya ndak bisa. Saya masih ngerjakan yang ini, jadi, bagaimana kalau tugas yang itu dikerjakan yang lain saja?" dll. Curhat-curhat semacam ini mungkin sering keluar dari mulut kita. Tapi, hati-hati, jangan jadi kebiasaan. Atau kalau tidak, bos kita akan mempertimbangkan lagi posisi dan efektifitas kerja kita. Habis... jadi pekerja yang bisa diandalkan kok susah sekali ya? Isinya komplain melulu.

Saat kita menjadi pekerja yang bersedia menerima dan melaksanakan tugas dengan sigap, saat kita menjadi pekerja yang dapat diandalkan dalam banyak keadaan, saat kita menjadi pekerja yang tidak mudah menunjukkan kelemahan dan kecenderungan untuk mengeluh serta merasa tidak sanggup dalam banyak hal, maka bos kita akan berpikir ulang tentang keberadaan kita. Akan tetapi, jika kita menjadi orang yang optimis, melakukan segalanya tanpa banyak protes dan keluhan, serta dapat diandalkan, maka bos kita tidak akan segan untuk mempercayakan tugas atau tanggung jawab yang lebih besar kepada kita.

Belajarlah untuk tidak mendesah, mengeluh, protes, komplain untuk hal-hal yang tidak perlu. Jadilah pribadi yang mandiri dan kuat. Tidak hanya dalam pekerjaan, tapi dalam segala hal. Jangan mudah menyerah sebelum mencoba. Lakukanlah jika itu dipercayakan kepada Anda. (Bukan dengan kuat dan gagah kita, namun dengan perkenanan Tuhan.) Jika itu Anda lakukan, Anda akan dapat bertahan dalam masa-masa sukar, dan satu saat Anda akan menuai kesabaran serta kegigihan Anda. Jadilah bintang-bintang di dunia!

Bapa di surga, ajarku menjadi orang-orang yang tidak suka mengeluh dan berbantah. Ajarku menjadi orang yang positif dan optimis, sehingga orang-orang di sekitarku tidak menjadi lemah, namun justru menjadi kuat. Dan, berikanku kemampuan untuk menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab yang Engkau percayakan kepadaku lewat orang tua, guru, dan atasanku di bumi. Mampukan aku untuk jadi bintang-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Filipi 2:14-15
Continue reading ...

May 26, 2013

YANG MAHA SEGALANYA

0 komentar

Engkau Yang Mahatahu, Engkau Yang Maha Mendengar
Engkau Yang Maha Melihat, Engkau Yang Mahakuasa

Tiada allah yang sepertimu, tiada yang lain seperti diri-Mu
Tiada yang dapat menandingi kuasa dan keajaiban-Mu

Engkau dahsyat dan berkuasa, mulia dan perkasa
Engkau Maha dari segala maha, tiada bandingannya

Sekalipun besar dan bertahta, tiada aku Kau pandang hina
Menyambut dan menerima, itulah diri-Mu yang sesungguhnya

Tak kurang panjang tangan-Mu 'tuk menolong
Tak kurang lebar telinga-Mu 'tuk mendengar

Perkataan-Mu sanggup menggoncangkan sorga
melebur bumi hanya dalam sekejap mata

Hadir-Mu memenuhi alam semesta, Yang Mahahadir
Kaki-Mu menetap di bumi yang rapuh, Yang Mahaadil

Sungguh tak terkatakan Engkau, Allah segala allah
Sungguh tak terbayangkan Engkau, Tuhan segala tuhan
Continue reading ...

May 25, 2013

MURID YANG TERSEMBUNYI 2

0 komentar

Sebelumnya kita sempat belajar tentang Nikodemus, murid Yesus yang tersembunyi. Kali ini kita akan melihat murid Yesus tersembunyi lainnya. Coba tebak, siapakah dia?

Alkitab mengatakan bahwa ia adalah orang kaya. Buktinya, ia anggota Majelis Besar, dan mempunyai kubur pribadi. Ia adalah orang yang baik dan benar. Ia berasal dari sebuah kota Yahudi, bernama Arimatea, dan ia juga menanti-nantikan Kerajaan Allah. Ia adalah orang yang berani meminta mayat Yesus kepada Pilatus dan yang memberikan kuburnya untuk tempat Yesus dimakamkan. Siapakah dia? Ya, benar, dialah Yusuf dari Arimatea.

Orang ini adalah pengikut Yesus yang lain, yang sekalipun dikatakan baik (sebagaimana beberapa penjelasan di atas), namun ternyata penakut. Ia takut mengungkapkan keberadaan dirinya sebagai murid Yesus secara terang-terangan kepada orang-orang Yahudi, karena itulah ia bertindak secara, dikatakan, "sembunyi-sembunyi.

Buat mereka yang pernah melakukan hal-hal secara sembunyi-sembunyi, saya ingin bertanya. Apakah Saudara merasa tenang ketika melakukannya? Apakah Saudara enjoy ketika melakukannya? Apakah dalam hati Saudara ada rasa takut bahwa Saudara akan ketahuan?

Melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi bukanlah sesuatu yang menyenangkan dan membuat orang nyaman. Selain rasa takut, ada rasa bersalah, rasa tidak tenang, kuatir, gelisah. Nah, kalau begitu, apakah Saudara akan terus-terusan melakukannya? Cara terbaik untuk mengatasi semua rasa "tidak enak" ini adalah berbuat "terang-terangan." Apapun yang Saudara lakukan, asalkan terang-terangan, beban Saudara akan terasa lebih ringan.

Terus menyembunyikan Yesus dalam hati tidak akan membuat hati kita tenang (sekalipun pilihan kita sudahlah benar, Yesus). Tapi, saat kita mengakui-Nya di hadapan manusia, semuanya itu akan terasa lebih melegakan. Mungkin akibatnya tidaklah baik. Kita ditolak, dijauhi, dibenci, dihina, tapi memang begitulah adanya. Saat ketakutan akan hal-hal itu terjadi, ingatlah bahwa Yesus akan mengakui kita di hadapan Allah jika kita juga mengakui-Nya di hadapan manusia.

Bapa, berikanlah kepadaku keberanian oleh karena Roh-Mu, untuk memberitakan bahwa Kaulah yang ada dalam hatiku. Aku tidak ingin lagi sembunyi-sembunyi. Mampukan juga aku untuk menghadapi segala kemungkinkan yang terjadi, seperti halnya janji-Mu bahwa Kau tidak akan pernah meninggalkanku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, 
Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.
Matius 10:32
Continue reading ...

May 24, 2013

MURID YANG TERSEMBUNYI

0 komentar

Tahukah Anda, bahwa mengakui Yesus sebagai Tuhan dibutuhkan keberanian yang luar biasa?

Bagi kita yang tinggal di negara atau daerah-daerah yang masih bersifat demokratis dan menerima perbedaan dengan baik, tidak sulit untuk berekspresi menjadi diri kita sendiri. Entahkah kita berasal dari suku yang berbeda, ras yang berbeda, kepercayaan yang berbeda... jika itu bisa diterima oleh orang-orang di sekitar, maka sungguh kebebasan atas perbedaan itu benar-benar ada dan patut disyukuri. Akan tetapi, ada tempat-tempat di belahan bumi ini di mana hal serupa sulit sekali terjadi. Orang tidak dapat menunjukkan apa adanya dirinya dan keyakinanannya di depan banyak orang apalagi negara, karena semua itu dibatasi dan belum dapat diterima.

Kesulitan ini juga sempat terjadi pada masa Yesus. Ada beberapa ajaran berkembang di masyarakat. Ada guru-guru dengan pengikut-pengikutnya; ada orang-orang Farisi, Saduki yang terkenal di masyarakat. Keberadaan Yesus kala itu menimbulkan pertanyaan tentang belum atau sudahnya Mesias yang dijanjikan itu datang. Di samping murid-murid Yesus, ada pihak-pihak yang tidak dapat menerima bahwa Yesuslah sang Mesias. Hingga kematian-Nya tiba, hal itu justru membuat mereka yang sebenarnya ingin percaya kepada-Nya takut untuk "muncul" di hadapan publik.

Tapi, saya pribadi mengagumi salah satu murid "tersembunyi" Yesus ini. Ia tidak lain adalah Nikodemus. Sebagai salah satu "pentolan" orang Farisi, hatinya tetap terusik dengan kebenaran bahwa Yesus adalah yang dijanjikan, karena itulah ia mendatangi-Nya sembunyi-sembunyi. Antara percaya dan tidak percaya, ia memiih untuk membela-Nya di depan kawan-kawannya. Dia juga yang akhirnya yang datang pertama kali untuk meminyaki mayat Yesus.

Sekalipun "tersembunyi," tapi pelan-pelan Nikodemus ini mulai terang-terangan dengan kebenaran yang menjerit di hatinya, bahwa Yesus adalah Tuhan. Dia akhirnya mempertaruhkan reputasinya demi Yesus, yang sudah membuka hati dan pikirannya tentang Kerajaan Allah.

Orang-orang seperti ini ada di antara kita. Mereka mungkin pernah mendengar tentang Yesus, penasaran, mulai mencari tahu, tapi belum berani mengungkapkan kepada siapa akhirnya mereka berpihak. Jika itu adalah Anda, ketahuilah sekarang bahwa suara hati Anda adalah benar. Yesuslah Tuhan yang selama ini Anda cari. Anda tidak salah. Dialah yang mati, namun kemudian bangkit, menang atas dosa dan maut yang membelenggu kita. Jangan lagi sembunyi. Keluarlah dan nyatakanlah imanmu dengan berani, karena Ia sudah menantimu sejak awal ke dalam pangggilan-Nya yang illahi.

Bapa, ampunilah aku yang masih belum berani menyatakan Kau sebagai Tuhan dan Rajaku. Ada banyak hal yang membuatku harus menimbang-nimbang keputusan itu. Tapi, sekarang, mampukan aku untuk menerima-Mu dan menyatakan kepada dunia bahwa aku percaya kepada-Mu. Banyak ujian menanti di depanku, karena itu mampukan aku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka: "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
Yohanes 7:49-50
Continue reading ...

May 23, 2013

DI TANGAN PENJUNAN

0 komentar

Tanah liat, jika tetap dibiarkan di kolamnya, atau diabaikan begitu saja di tepi-tepi jalan, akan tetap menjadi tanah liat yang tidak ada artinya. Akan tetapi, jika tanah liat itu berada di tangan yang tepat, dan bersedia dibentuk melalui proses yang panjang dan menyakitkan, maka ia akan menjadi manfaat bagi penggunanya. Tidak hanya itu saja, ia akan memiliki yang lebih dari sekedar berharga.

Tahukah Anda, proses seperti apa yang harus dilalui tanah liat hingga menjadi keramik-keramik yang bermanfaat bahkan bernilai tinggi?

Tanah liat harus diremas, ditekan, bahkan dipukul. Ia akan diputar lalu dihancurkan lagi, jika perlu, demi mendapatkan hasil terbaik dan sempurna. Ia akan diukir, dipoles, dijemur, dan dibakar beberapa kali dalam tungku dengan panas mencapai 1000 derajat celcius. Semua itu harus dilalui tanah liat, agar ia menjadi barang yang bermanfaat bahkan bernilai.

Kalau saja tanah liat itu bisa berbicara, ia mungkin akan menjerit kesakitan di setiap kesempatan. Dan jika ia memilih untuk menyerah, ia bisa berkata kepada pembuatnya, "Hentikan! Cukup sampai di sini saja!" Tetapi, akibatnya adalah, ia tidak akan pernah menjadi barang yang ada dalam impian pembuatnya, yaitu keramik-keramik yang berguna dan bernilai.

Hidup kita sekarang ada di tangan sang Penjunan tertinggi. Ia sementara meremas, menekan, memutar, mengukir, bahkan membakar kita dalam ujian dan masalah, dengan maksud agar kita menjadi sesuatu sebagaimana yang ada dalam pikiran-Nya. Bedanya dengan tanah liat, kita bisa berbicara. Kita bisa meminta Allah untuk menghentikan proses-Nya dalam hidup kita. Tapi ingatlah, jika kita melakukannya, kita tidak akan menjadi sesuatu yang bernilai, kita hanya akan berhenti sampai di sini saja. Sebaliknya, jika kita berserah pada rencana dan proses Allah, Ia akan menjadikan kita lebih indah dan bernilai dari yang pernah kita bayangkan.

Bapa, terima kasih untuk proses hidup yang sedang Engkau kerjakan dalam diriku. Ajarku berserah dan tunduk sepenuhnya pada rencana-Mu. Kalau aku mengeluh, ampunilah aku. Kalau aku berontak, kasihanilah aku. Tapi, selesaikan karya-Mu dalam hidupku, Bapa, karena aku ingin menjadi seperti yang Kau mau, mulia dan berharga. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Yesaya 64:8
Continue reading ...

May 22, 2013

HIDUP YANG LEBIH BENAR

0 komentar

Anda adalah orang yang suka berdoa dan beribadah? Jika ya, kiranya doa dan ibadah Anda adalah satu hal yang "sejati," yang bukan Anda lakukan semata-mata karena Anda harus, melainkan karena Anda ingin menyenangkan Kristus.

Saya memiliki beberapa teman yang, bukannya tidak suka ke gereja hanya saja seringkali, merasa tidak perlu karena mereka sudah membaca bahan bacaan di gereja hari itu di rumah. Saya mencoba memahami kebiasaan mereka namun sayangnya sampai sekarang saya belum bisa melakukannya. Saya pribadi yang cukup sering ke gereja merasa masih banyak hal yang belum saya lakukan untuk Tuhan, hidup saya, mimpi saya. Saya juga tidak tahu bagaimana cara Allah mengukur ketaatan manusia kepada-Nya, apakah teman-teman saya salah dan saya benar, ataupun sebaliknya. Yang saya tahu manusia harus hidup seturut kehendak dan maunya Tuhan.

Yesus pernah berkata, "Jika hidup keagaamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, kamu tidak akan masuk dalam Kerajaan Sorga." Di sinilah kunci hidup kita, "hidup keagaamaan yang lebih benar di hadapan Allah." Lalu, hidup yang seperti apakah itu? Jika kita membaca ayat-ayat setelah Matius 5:20, kita akan mendapati standar hidup yang Allah mau dari kita. Dosa karena membenci tidak beda dengan membunuh, tidak berkata kasar/kotor, memberi persembahan dengan hati yang benar, tidak mengingini apapun atau siapapun, dsb. Benar-benar standar hidup yang tinggi! Kalau begitu, apakah hidup orang Kristen adalah hidup yang santai dan seadanya saja?

Tidak ada hal yang mudah di dalam Tuhan, tapi juga tidak ada hal yang mustahil di dalam Dia. Jika kita meminta kemudahan, maka Kristus adalah pilihan yang salah. Dia tidak menawarkan kemudahan, berkat, dan hal-hal menyenangkan saja. Dia juga menawarkan tugas, penderitaan, dan standar yang harus dipenuhi. Jika kita taat dan berserah, maka semuanya tidak akan jadi sulit-semuanya akan terkesan mudah karena Allah menolong kita untuk menjadi pelaku firman dengan hidup keagamaan yang lebih benar.

Bapa, terima kasih untuk firman-Mu. Ajarlah aku untuk hidup seturut mau-Mu, dan bukan mauku. Manusia tidak dapat menolongku, hanya Engkau Tuhan yang sanggup. Tunjukkanlah kepadaku jalan yang harus kutempuh, sekalipun itu sulit dan membutuhkan perubahan karakter, dan hidup. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Matius 5:20
Continue reading ...

May 20, 2013

SEINDAH KRISTAL AIR

0 komentar

"Mulutmu Harimaumu" adalah istilah yang didapat dari sebuah iklan dan cukup terkenal untuk menggambarkan perlunya menjaga mulut dan lidah kita, bukan hanya dari bau mulut, tetapi juga dari kata-kata yang tidak membangun dan berfaedah.

Sebuah penelitian menunjukkan pengaruh kata-kata terhadap kehidupan. Setelah diteliti, air yang terus-menerus menerima kata-kata kotor dan ejekan memberikan bentuk kristal yang tak keruan dan berbentuk, alias kacau. Sebaliknya, air yang terus-menerus dihujani dengan kata-kata positif, cinta, pujian, doa, menghasilkan kristal air yang sangat teratur dan indah. Nah, bayangkan apa yang terjadi jika tubuh kita yang hampir 90 % terdiri dari air selalu menerima kata-kata kotor, hinaan, cercaan, dan sejenisnya? Kita akan sulit berkembang, tidak percaya diri, sulit berpikir, kacau seperti kristal air yang kacau. Sebaliknya, bayangkan bila tubuh kita menerima kata-kata yang baik, indah, membangung, memberkati. Kita akan menjadi seindah dan seteratur kristal air yang menawan.

Ada orang tua yang tidak segan-segan menjelek-jelekkan anaknya, mengatai mereka bodoh, setiap kali mereka melakukan kesalahan. Ada atasan yang selalu memarahi pegawainya, dan tidak mau memberi pujian atas pencapaian bawahannya. Ada juga orang yang suka marah-marah, tidak pernah bersyukur dan selalu mengeluh. Ada lagi orang yang selalu merasa dirinya tidak mampu, orang yang selalu gagal dan tarasingkan Orang-orang seperti ini harus berhati-hati, karena kalau tidak, anak-anak mereka akan benar-benar menjadi bodoh, orang-orang di sekitar mereka tidak akan pernah maju, hidup mereka tidak akan pernah ada damai, bahkan diri mereka sendiri akan semakin terpuruk dan akhirnya hancur. Semuanya itu karena kata-kata dari lidah yang kecil.

Biasakan diri kita mengatakan hal yang baik, hal yang positif, hal yang membangun dan memberkati orang lain juga diri kita sendiri. Suatu saat kita akan menerima buah perkataan kita, yaitu baik orang lain, maupun kita yang mendengarnya, akan diubahkan menjadi lebih lebih indah dari kristal air.

Bapa, ampunilah aku yang seringkali mengeluarkan kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hadapan-Mu. Ampunilah aku yang sudah menyakiti dan menjatuhkan banyak orang dengan perkataanku. Berikanlah kepadaku kuasa untuk mengendalikan lidahku, agar buah-buah yang kupetik nanti adalah buah-buah yang baik dan indah. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Kolose 3:8
Continue reading ...

May 19, 2013

PENOLONG YANG KITA PERLU

0 komentar

Hari ini adalah hari kelima puluh, hari Pentakosta. Hari ini, beberapa ribu tahun yang lalu, 120 orang percaya yang menanti di kamar loteng Yerusalem, menerima janji Yesus, yaitu Penolong yang lain, yang sama dengan Yesus, Roh Kudus. Hari ini, beberapa ribu tahun yang lalu, dimulailah satu masa baru di mana murid-murid menerima "dunamis" atau kuasa yang dijanjikan itu, sehingga tidak hanya berhenti sampai 120 orang saja yang percaya, melainkan 3000 orang, bahkan 5000 orang.

Sungguh mengejutkan jika kita mengingat kembali apa yang terjadi dengan para murid. Mereka dulu hanya orang-orang biasa dengan rutinitas hidup yang biasa juga, nelayan, pemungut cukai, dll. Namun setelah Roh Kudus memenuhi hidup mereka, mereka berubah menjadi orang-orang luar biasa, yang tidak hanya memberi dampak untuk keluarga (lewat penghasilan dari profesi mereka yang sebelumnya), tapi juga yang kemudian memberi dampak bagi kota, negeri, bahkan dunia. Apa yang bisa membuat mereka berubah sedrastis itu? Pasti kita sudah tahu jawabnya, "Roh Kudus!"

Kita yang hidup di hari-hari terakhir semakin tidak boleh lengah dengan waktu-waktu yang semakin jahat. Kita yang ingin diubahkan sepenuhnya tidak boleh mengandalkan kemampuan sendiri agar bisa berubah. Kita butuh Roh Kudus, baik untuk zaman akhir ini, maupun untuk perubahan total dalam pikiran dan karakter. Asalkan ada Roh Kudus, kita bisa menjadi berkat dalam keluarga, memberi pengaruh yang baik di tempat kerja, masuk dalam pelayanan yang berdampak, dan menjadi saksi/alat Allah untuk memenangkan jiwa. Semua itu hanya dapat terjadi jika kita punya Roh Kudus.

Bapa di surga, terima kasih untuk Penolong yang Kauberikan kepadaku. Berikan kepadaku hati yang taat dan dengar-dengaran akan suara Roh Kudus-Mu, supaya ia mau tinggal dalam hidupku dan mengubahkanku seperti yang Kau mau. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Kisah Para Rasul 1:8
Continue reading ...

May 17, 2013

APA KATA DUNIA?

0 komentar

Sadarkah kita bahwa hidup kita selalu diperhatikan banyak orang?

KARENA KAMI KRISTEN memberikan perenungan tentang tidak mudahnya hidup di tengah-tengah dunia. Kali ini mari kita merenungkan hal lain... apakah karena kita tahu kita akan mengalami penderitaan, kita lalu ogah-ogahan muncul di muka umum, mengurung diri di kamar, tidak bersosialisasi dengan orang, tidak bekerja maupun belajar, supaya kita tidak terlalu geregetan untuk segera demo karena seringnya penolakan yang kita terima? "Kalau begitu, tidak perlu hidup di kota... di pedalaman yang paling dalam aja deh."

Saya mempunyai seorang teman yang hampir setiap kali bertemu, akan bertanya, "Ndak ke gereja, bu?" Awalnya saya ok, ok saja dengan pertanyaannya, tapi lama-kelamaan saya jengkel juga. Setiap bertemu, selalu pertanyaan yang sama. "Apa saya ini punya tampang orang yang tidur di gereja gitu ya?" pikir saya.

Suatu ketika, saya sedang mencari rumah seorang kawan. Saya punya alamatnya, tapi karena takut nyasar, saya memutuskan untuk bertanya kepada seseorang di sekitar daerah itu. "Bu, permisi tanya... Ibu kenal dengan Bu Dira." "Bu Dira? Oo... Bu Dira yang suka ke gereja itu ya?" jawab ibu itu.

Dua pengalaman di atas hanya sedikit dari pengalaman-pengalaman lain yang bisa membuktikan betapa kita orang Kristen sedang diperhatikan. Kalau kita suka menolong, rajin beribadah, tidak sombong, rajin, orang akan menilai kita baik. "O, gitu ya orang Kristen? Orangnya baik-baik." Tapi, kalau kita mengeksklusifkan diri, pilih-pilih teman, malas, pemarah, pemabuk, orang akan menilai kita, "Walah, Kristen gak Kristen sama aja, bahkan mungkin lebih parah."

Sebagai Kristus-kristus kecil, seharusnya kita dinilai baik. Si rajin, si penolong, si peramah, si suka ibadah, si penyayang lingkungan, si pekerja keras. Kalau kita menggambarkan kondisi yang sebaliknya, apa bedanya kita dengan dunia? Tanggung jawab yang kita emban di dunia sangatlah berat. Sudah diwanti-wanti sejak awal bahwa kita tidak berasal dari dunia, jadi wajar kalau dunia membenci kita. Kalau kita hidup benar saja sering disalahkan dan ditentang, apalagi kalau kita hidup sembarangan dan ugal-ugalan? Dunia akan lebih punya banyak alasan untuk membenci kita.

Mari kita hidup seperti halnya Kristus, melakukan apa yang baik, juga yang benar. Jangan lagi hidup serampangan dan tidak jadi berkat. Kalau kita tidak mau berubah juga... apa kata dunia?

Bapa, ubahlah hidupku agar aku dapat menjadi seperti-Mu. Ajar aku untuk hidup dengan baik dan bijaksana supaya dunia melihat siapa Engkau yang hidup di dalamku. Ajarku menunjukkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri, supaya nama-Mu dipermuliakan. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
Kolose 4:5
Continue reading ...

KARENA KAMI KRISTEN 2

0 komentar

Sebelumnya dalam "KARENA KAMI KRISTEN," kami sempat menceritakan kisah yang dialami rekan kami dalam studinya. Kisah tersebut hanya satu dari sekian banyak bukti bahwa keberadaan kita sebagai orang Kristen seringkali mendapat penolakan di masyarakat. Tapi, sekali lagi, kita tidak perlu kaget, marah, apalagi memiliki niatan untuk protes. Kenapa? Karena sebenarnya semua sudah dinubuatkan ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu, bahwa dunia tidak menerima kita.

Ada banyak kabar tentang gereja yang ditutup, bahkan dibakar. Persekutuan yang dihentikan, gereja yang distop pembangunannya, dan masih banyak lagi. Lalu, apa kita mau unjuk rasa, berdemo di depan kantor walikota, kapolsek, atau presiden? Apa kita mau mengerahkan masa dan mogok makan di sepanjang jalan kota sampai permohonan kita didengar dan dipenuhi? Ha ha... sebenarnya usul ini boleh juga, tapi WWJD (What Would Jesus Do), apa kira-kira Yesus akan melakukan hal yang sama?

Alkitab mengatakan Yesus sudah mengalami segala penderitaan yang kita alami. Ia pernah dibenci, dikucilkan, ditolak (bahkan oleh orang-orang dari kota kelahiran-Nya sendiri), dicambuk, disiksa, disalib sampai mati. Tapi Alkitab juga mengatakan bahwa tidak ada satupun kata cercaan keluar balik dari mulutnya. Ia tidak protes, demo, mengumpulkan masa, bahkan mengeluh. Kenapa? Karena Ia tahun bahwa semua itu harus terjadi seizin Allah, dan tidak ada alasan bagi kita mengatakan bahwa Yesus tidak mengerti perasaan kita saat kita mengalami penolakan sebagai orang Kristen. Justru, Dialah yang paling mengerti situasi kita, dan saya yakin, Ia ingin kita melakukan hal yang sama. Tetap hidup bagi Allah, apapun yang terjadi, dan jangan melawan.

"Wah, bisa babak belur dong, kita. Masak orang Kristen pasrah diinjak-injak gitu?" Eit, biasa saja kawan. Memang kita punya hak untuk melawan, tapi sekali lagi, pertimbangkan ini... WWJD. Tuhan Yang Maha Mengerti tidak akan pernah meninggalkan kita. Ia akan menyertai kita dengan hikmat, penyertaan, dan kekuatan-Nya. (Ingat ya, hikmat-Nya! Bukan hikmat kita.)

"Jadi orang Kristen itu enak dan gampang!" Eit, benarkah itu? "Kalau ingat berkat dan surga yang dijanjikan sih, enak, tapi kalo ingat penderitaannya... nanti dulu." Karena kita Kristus-kristus kecil, kita akan mengalami segala yang dinubuatkan atas kita. Mungkin sebagian di antaranya penderitaan, tapi sebagian lagi penyelamatan, penyingkiran, pemerintahan bersama Yesus, kekekalan, kehidupan.

Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.
Lukas 21:12-19
Continue reading ...

May 16, 2013

ENGKAU CUKUP BAGIKU

0 komentar

Sebenarnya, apa yang kucari dalam hidup ini?

Pendidikan, pekerjaan, status, posisi,
keluarga, anak, kenyamanan, pensiun...
Tapi, kenapa masih ada yang kurang ya?

Ada lubang dalam diri ini yang butuh diisi
Ada celah dalam jiwa ini yang perlu ditutupi
Ada luka dalam hati ini yang perlu diobati

Uang, kekayaan, posisi, status,
bahkan kenyamanan dan cinta di dunia,
semua itu tidak pernah dapat membuatku cukup

Selalu ada yang salah,
selalu ada yang kurang,
selalu ada kegalauan dan keputusasaan

Hanya satu yang kuperlu
Engkau yang jadi sandaran hidupku
Bersama-Mu, hidup ini lebih dari cukup bagiku

Tuhan, isilah hidupku dengan kata-kata-Mu
Bapa, penuhilah jiwaku dengan cinta kasih-Mu
Roh Kudus, jangan pernah bosan untuk berada di sampingku

Aku penuh bila Kau bersamaku
Tak rasa kesepian ataupun kehilangan
Engkau cukup bagiku

Segala yang kupunya boleh hilang
Segala yang kumiliki boleh lenyap
Tapi Kau akan selalu tetap, setia dan kekal
Continue reading ...

May 15, 2013

KEHENDAK BEBAS

0 komentar

Kalau dipikir-pikir, kurang baik apa ya Tuhan sama kita? Dia selalu bertindak dan bekerja untuk kebaikan dan kepentingan kita. Hal ini tidak dapat dibantah lagi, karena Ia sendiri yang menjanjikan penyertaan yang kekal bagi kita. Adanya kemungkinan bahwa Tuhan akan menyangkal penyertaan itu adalah nol (1 Kor. 1:9). maka Terkadang, justru kitalah yang menganggap Ia tidak peduli dan seenaknya mengatur hidup kita.

Kita seringkali mengira bahwa banyak kesalahan dalam hidup terjadi karena Tuhan. Kita marah, kecewa, dan menyalahkan Dia karena kita merasa Ia yang membuat hidup kita berantakan. Faktanya adalah, kitalah yang sering berbuat salah. Ada banyak pilihan dan jalan menanti, tapi kita tidak melibatkan Tuhan ataupun berserah kepada-Nya. Begitu semuanya kacau, kita mulai membawa-bawa iblis, dan mengeluh pada Tuhan.

Tuhan dari awal menciptakan kita tidak sebagai robot. Ia memberi kita hati untuk menimbang dan memilih yang baik. Lebih dari itu, ia memberi kita nafas hidup-Nya sendiri, di sanalah roh yang memiliki kecenderungan untuk mencari dan mendekat kepada Sang Pencipta itu ada. Ia bisa saja membuat kita mengasihi-Nya, menggerakkan tangan, kaki, serta badan kita untuk menuruti kehendak-Nya, tapi itu tidak dilakukan-Nya. Kenapa? Karena Ia menghargai pilihan kita, sekalipun pilihan itu sebenarnya salah. Ia menghargai kita sebagai pribadi yang mandiri, bukan sebagai boneka tangan-Nya. Tapi Ia juga tahu, tidak semua kita akan menerima dan menyambut Dia dengan tangan terbuka. Karena itulah Ia tidak bosan-bosan menegur kita agar kita dapat melihat kebenaran.

Banyak teori yang menjelaskan tentang takdir Illahi, tapi saya tidak akan membahas sampai ke sana. Saya hanya ingin mengingatkan kita semua di sini, termasuk diri saya sendiri, bahwa Tuhan kita sangat menghargai dan mengasihi kita. Ia ingin kita mengerti kehendak-Nya dan akhirnya memilih yang terbaik, melakukan yang terbaik, dan hidup seturut kehendak-Nya, tanpa paksaan. Sekarang, tentukan pilihanmu, Saudaraku!

Bapa, terima kasih karena Engkau begitu menghargai aku dan pilihanku. Ampunilah aku yang seringkali menyakiti Engkau dengan semua pilihanku di masa lalu. Aku tahu Kau tidak akan memaksaku, tapi Engkau Allah yang sanggup memberikan hati yang selalu condong kepada-Mu. Sekarang, inilah pilihanku, berikanlah aku hati seperti itu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!
Yosua 24:15
Continue reading ...

May 14, 2013

AKU MENGAMPUNI DIA

0 komentar

Saat hatiku dilukai
rasa cinta berubah menjadi rasa benci
Saat hatiku disakiti
tiada lain kurasa selain remuk hati

Rasa sakit berkecamuk dalam diri
memaksa aku untuk mendendam dan menyimpan benci
Dapatkah aku mengampuni,
melepaskan kasih justru ketika aku dikhianati?

Aku sudah berusaha mengampuni
tapi tiada daya melepaskan kasih
Aku sudah berusaha mengasihi
namun seolah tak beternaga untuk memberi

Aku, ampuni aku Tuhan karena hidup dalam rasa ini
Ampuni aku yang begitu tak sempurna dan penuh benci
Aku ingin seperti-Mu yang sanggup mengampuni,
yang melimpah dengan penerimaan dan kasih

Berikan aku hati untuk melupakan dan mengampuni,
seperti Engkau yang sudah mengampuni dan melupakan salahku
Berikan aku hati seluas bumi bahkan semesta,
yang mengasihi sebagaimana Engkau mengasihiku

Aku mau belajar kepada-Mu,
aku mau belajar menjadi seperti-Mu
Izinkan aku, Bapa... mampukan aku, Bapa
untuk mengatakan ini... "Bapa, aku mengampuni dia."
Continue reading ...

JALANKU & PILIHANKU

0 komentar

Ada banyak jalan di dunia
dan aku tak tahu jalan mana yang harus kutempuh
Ada banyak pilihan menanti
namun ketidakpastian dan kebimbangan selalu mengamati

Siapa yang dapat memberiku jawaban
atas semua kegalauan di hati
Siapa yang dapat memberiku kepastian
bahwa yang kupilih pasti berarti

Ada kawan dan ada teman
yang membawaku pada hal-hal buruk
Mereka mengisi dan memenuhi hari
dengan hal-hal yang harusnya tak kusentuh

Tapi, apa arti penyesalanku sekarang?
Tiada yang dapat membawaku kembali
Andai saja jalan ini tak kuambil
takkan ada kesedihan dan kepahitan dalm hati ini

Banyak jalan yang menawarkan kebahagiaan
namun berujung pada kesedihan
Banyak pilihan yang menyodorkan kepastian
namun justru berakhir pada keterpurukan, bahkan maut

Hanya ada satu jalan yang tak akan kusesali
yang menawarkan kebahagiaan sejati
Hanya ada satu pilihan yang tak akan kulewatkan
yang sanggup memberikan kepastian dan ketentraman

Jalan yang menuju pada-Mu
di mana Engkau menanti di ujungnya
Pilihan yang diputuskan dalam-Mu
di mana kekekalan menantinya

Kau adalah jawaban dan kepastian yang akan kuraih di depanku
Continue reading ...

May 12, 2013

UMUR DARI TUHAN

0 komentar

Panjang usia adalah doa yang dipanjatkan kebanyakan orang bagi mereka yang berulang tahun. Harapan agar panjang umur juga adalah harapan yang lazim diminta oleh sebagian besar orang. Dengan panjang umur, mereka berharap dapat melihat lebih banyak, mengalami lebih banyak, merasakan lebih banyak, melakukan lebih banyak, memperoleh lebih banyak, selama mereka hidup di dunia. Bukan harapan yang salah. Akan tetapi, beberapa orang justru meminta sebaliknya, karena bagi mereka dunia sudah cukup menyesakkan dan menyusahkan, dan alangkah senangnya bila mereka tidak perlu hidup di dunia berlama-lama.

Ketika saya bercerita kepada koordinator saya bahwa bapak dan ibu gembala saya merayakan 50 tahun pernikahan mereka, beliau sedikit terheran-heran mendengar cukup lamanya usia pernikahan mereka. Beliau juga sedikit berkomentar, intinya, "Saya bisa ndak ya mencapai usia pernikahan selama itu? 50 tahun? Wah, saat itu saya pasti sudah berusia 80 tahun lebih dong. Ah, 70 tahun bolehlah, itu juga sudah cukup. Kalau lebih tua lagi, saya takut menyusahkan anak-anak saya."

Kalau kita boleh memilih, Anda dan saya diperkenankan untuk memiilh berapa lama kita hidup di dunia. Sayangnya, kita tidak punya hak untuk memilih. Kita hanya bisa menjalani tahun-tahun yang Tuhan berikan dengan bijaksana dan rasa syukur. Panjang umur, selain sebagai suatu kepercayaan, juga merupakan berkat (Keluaran 20:12). Namun umur yang singkat juga tetap merupakan berkat; karena kita tidak pernah tahu kapan waktu kita di dunia berakhir, kita hanya bisa berserah, mengerjakan tugas-tugas kita di dunia, dan menanti rumah sorgawi kita "diselesaikan," "sudah disediakan" oleh Yesus (Yohanes 14:2).

Hargailah setiap tahun yang Tuhan sudah berikan kepada kita, bukan dengan hidup sembarangan, melainkan dengan hidup seturut kehendak Tuhan. Berapa lamapun waktu kita, Tuhan punya rencana bagi kita di setiap harinya. Nantinkanlah rencana-rencana itu dinyatakan, dan nikmatilah umur dari Tuhan.

Bapa, terima kasih untuk tahun-tahun hidupku. Ampuni aku yang masih sering melalaikan tugas-tugas dari-Mu dan hidup semauku. Pegang tanganku selama aku menjalani hari-hariku di dunia, Bapa, sampai tiba waktuku menghadap Engkau Yang Mahakuasa. Di dalam nama Yesus, Amin.

Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.
Maz. 91:15-16
Continue reading ...

May 11, 2013

OBAT YANG MANJUR

0 komentar

Di dekat rumah saya ada seorang dokter baik hati yang membuka praktik di rumahnya tiap pagi dan sore. Tiap hari juga beliau selalu menerima kedatangan banyak pasien, baik dari daerah sekitar maupun dari luar daerah. Beliau juga sering membantu pelayanan kami di proyek dan sering juga membebaskan kami dari biaya berobat setiap kali kami datang meminta bantuan beliau.

Hal menarik yang saya dapati setiap kali saya memasuki ruangan praktik beliau adalah sebuah tulisan/slogan yang tertempel di dinding, yang berbunyi, "Hati yang gembira adalah obat." Pikir saya, "Lha, kalau ada slogan seperti ini di ruangan dokter, berarti kami (baca "pasien") tidak perlu berobat ke dokter lagi dong kalau sakit?"

Tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan penyakit datang dari pikiran orang itu sendiri. Jika ia merasa susah, tertekan, banyak pikiran, gelisah, kuatir, dan sejenisnya, maka jangan heran kalau orang itu tidak bisa makan enak (maksudnya sulit merasakan nikmatnya suatu makanan), atau sebaliknya, makan segala-galanya, tidur tak nyenyak, jantung berdebar-debar, dll. Orang yang sehat saja bisa jadi sakit gara-gara pikiran, apalagi mereka yang sudah/sedang sakit.

Allah sudah memberikan Alkitab sebagai pesan yang penuh dengan janji dan harapan bagi kita. Ia tidak ingin kita tinggal dalam kegelapan, situasi yang tanpa harapan dan kebahagiaan. Sebaliknya, Ia ingin kita hidup dalam damai sejahtera-Nya, damai sejahtera yang hanya dapat dimiliki jika kita berserah kepada-Nya. Baik tubuh, jiwa, roh kita, serahkan semuanya kepada-Nya. Setelah itu, berbahagialah, bergembiralah, karena kita tahu kita tidak akan ditinggalkan ataupun dibiarkan sendirian. Itu adalah obat terbaik dan termanjur dalam hidup ini.

Bapa di sorga, penuhilah hatiku dengan sukacita-Mu. Aku tahu bahwa dalam segala hal, baik itu hal baik, maupun hal buruk, Engkau selalu ada untukku. Aku mau bersukacita karena-Mu. Aku mau bergembira di dalam-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Amsal 17:22
Continue reading ...

May 10, 2013

ENGKAU LEBIH ...

0 komentar

Manisnya cinta tak semanis kasih-Mu
Indahnya dunia tak seindah diri-Mu
Engkau lebih dari segalanya
Engkau pencipta segala yang ada

Lembutnya awan tak selembut hati-Mu
Segarnya air tak sesegar rasa-Mu
Engkau lebih dari segalanya
Engkau pencipta segala yang ada

Dua puluh lima tahun, lima puluh tahun,
bahkan seratus tahun...
lebih dari itulah setia-Mu Tuhan
tak lekang oleh panas dan hujan

Kata cinta berjuta makna
Bukti kasih-Mu tak terbatas makna
Janji-janji indah berjuta harap
Janji-Mu tak terbatas nyata

Hatiku merindukan-Mu Tuhan
ingin menyanyikan lagu-lagu cinta bagi-Mu
Jiwaku haus akan-Mu Tuhan
berharap akan setuhan dalam roh dan kalbu

Engkau lebih, lebih, dan lebih manis
Engkau lebih, lebih, dan lebih baik
Tiada yang sama seperti Kau
Tiada yang lain selain Kau
Continue reading ...

May 08, 2013

ADA TUJUAN DIRIMU DICIPTA

0 komentar

Dimas hanyalah orang biasa. Ia hidup sebagai anak rantau yang ngekos di sebuah rumah kos sederhana, bekerja sebagai pelayan hotel biasa, dan tidak memiliki harta kecuali sepeda motor bututnya. Sekalipun demikian, ia adalah seorang pemuda yang aktif dalam kegiatan-kegiatan gereja serta pelayanan musik. Ia juga pemuda yang baik, yang tidak aneh-aneh dalam bergaul, tidak pilih-pilih teman, dan setia kawan. Tidak heran jika ia mempunyai beberapa sahabat dan cukup banyak teman.

Suatu ketika Dimas sampai pada titik jenuh hidupnya. Ia merasa lelah hidup seperti itu-itu saja. Ia merasa sudah banyak melayani dan memberi, namun tetap saja ia adalah di anak kos dan pelayan hotel biasa yang tidak ada artinya apa-apa. Ia juga mendapatkan sanksi dari manager karena supervisornya tidak mau disalahkan dan menimpakan kesalahaannya itu kepada Dimas. Ia tahu ia punya beberapa sahabat, tapi saat-saat itu begitu membuatnya lelah sehingga ia tidak yakin akan menceritakan perasaannya kepada kawan-kawannya. Ia benar-benar merasa hidupnya sia-sia.

Selesai bekerja, dalam kegalauan hatinya, Dimas mendekati sebuah piano di kafe hotel tempatnya bekerja dan memainkan sebuah lagu, "Amazing Grace." Ia berusaha mencari ketenangan hati, tapi tidak didapatinya juga. Akhirnya, ia memutuskan untuk pulang. Akan tetapi, sesampainya ia di tempat parkir, motor yang biasa dinaikinya mogok, sama sekali tidak mau nyala. Dimas merasa lelah, hati gundah, kena sanksi, sepeda pakai mogok lagi. Lengkap sudah deritanya. Tiba-tiba, seorang bapak menghampirinya, terengah-engah, dan memohon-mohon untuk diantarkan ke satu tempat. Dimas berusaha menolak, menyampaikan kepada pria itu bahwa motornya mogok, mengusulkan agar pria itu mencari taksi atau angkutan umum lainnya, tapi orang itu tetap memaksa. Akhirnya, dengan sedikit terpaksa,  Dimaspun meminjam motor milik temannya dan mengantarkan pria itu ke tempat yang diminta, sekalipun kemudian pria itu segera lari meninggalkannya, tanpa sepatah kata, apalagi ucapan terima kasih.

Dua hari kemudian, Dimas bangun tidur dalam kondisi yang sama, lelah dan gundah. Ia berangkat ke tempat kerja seperti biasa. Namun, siang itu seorang wanita menyapanya di hotel. Dimas tidak mengenalnya, tapi wanita itu berterima kasih kepadanya karena jika malam itu Dimas tidak memainkan lagu "Amazing Grace," wanita itu mungkin sudah melompat dari lantai dua hotel. Tidak lama kemudian, pria yang memaksa untuk diantar malam itu juga mendatanginya dan mengucapkan terima kasih karena tanpa bantuan Dimas, pria itu tidak akan sampai rumah tepat waktu dan menyelamatkan istrinya yang kesakitan akan melahirkan.

Kita mungkin melihat hidup ini melelahkan dan tidak ada artinya, bahwa tidak ada gunanya bagi kita ada di dunia. Akan tetapi ingatlah, setiap ciptaan pasti memiliki tujuan ketika diciptakan. Kita mungkin tidak pernah tahu dengan jelas apa tujuan kita diciptakan, namun saat kita hidup dengan baik menurut jalan yang Allah tentukan, tanpa kita rasa kita menghibur beberapa, menolong beberapa orang, menyelamatkan hidup beberapa orang lewat Kristus yang ada dalam hidup kita. Tetap lakukan yang terbaik dan yang berkenan bagi Allah!
Continue reading ...

May 07, 2013

TAKKAN MENYERAH

0 komentar

"Hal terbaik dan terindah dalam dunia tidak dapat dilihat maupun disentuh. Keduanya hanya dapat dirasakan dengan hati."

Kata-kata di atas mungkin sudah sangat melekat di hati Anda. Mereka yang pernah mengenal Hellen Keller atau bahkan hanya membaca buku-buku tentang kehidupannya pasti tidak asing lagi dengan kata-kata tersebut. Sebagian orang bahkan menjadikan beliau dan kata-katanya sebagai sumber inspirasi dan kekaguman. Bagaimana tidak? Seorang wanita dengan keterbatasan fisik seperti beliau berhasil menjalani hidup dengan penuh semangat, semangat yang mungkin lebih membara dari pada mereka yang lahir dengan fisik yang sempurna.

Rekan saya sore ini memberi wejangan kepada anak-anak didiknya agar mereka tidak malas-malasan sekolah. Mengingat banyaknya anak di daerah-daerah rawan atau terpencil yang justru rela menempuh jarak berkilo-kilo untuk bisa sekolah di sekolah yang belum tentu memiliki fasilitas sebaik di kota, akan sangat disayangkan jika anak-anak kota justru ogah-ogahan sekolah. Mendengarnya memberikan nasihat kepada anak-anak, dalam hati saya berdoa supaya anak-anak kecil itu mengerti dan menyimpan apa yang disampaikan rekan saya baik-baik dalam hati mereka. Saya sadar bahwa mereka masih anak-anak, tapi saya benar-benar ingin mereka mensyukuri kesempatan yang mereka punya, baik itu dalam hal pendidikan, maupun kesehatan.

Saya membayangkan jika semua anak/orang dapat mengambil sikap seperti Helen Keller, yang walaupun buta dan tuli, serta mengalami masa-masa sulit untuk beradaptasi, namun memutuskan untuk tidak menyerah dalam hidup. Ia yang melawan keterbatasannya berhasil membuktikan kepada dunia bahwa dengan kerja keras, segala sesuatu adalah mungkin. Dari kehidupannya juga kita dapat belajar tentang pentingnya peran seorang teman, guru, mentor, dan sahabat. Jika posisi-posisi ini tidak diisi oleh orang tua Helen dan Anne Sullivan, saya yakin Helen tidak akan mampu bangkit. Dari sini jelas sekali bahwa kita tidak dapat hidup sendiri, kita butuh orang lain untuk tetap bertahan dan menguatkan kita. Jika Anda merasa tidak memiliki satupun di antaranya, setidaknya Anda dapat mengandalkan satu orang ini, Yesus, yang dapat menjadi orang tua, teman, guru, mentor, dan sahabat Anda.
Continue reading ...

May 06, 2013

TRANSFORMASI HIDUP

2 komentar

Tahukah Anda bahwa burung rajawali dapat hidup hingga 70 tahun? Wah, hampir sama dengan usia manusia dong ya. Tapi tahukah Anda apa yang harus dialami burung ini untuk dapat hidup selama itu?

Sebenarnya seekor rajawali sudah mulai mengalami kesulitan terbang dan tidak lagi dapat mencengkeram mangsanya sebaik saat ia muda ketika ia berusia 40 tahunan. Di saat inilah sang rajawali dihadapkan pada dua pilihan, terus hidup dengan keadaan seperti itu selama beberapa tahun hingga akhirnya ia mati atau menjalani masa transformasi yang menyakitkan agar dapat hidup hingga 30 tahun lagi. Jika sang rajawali memutuskan untuk hidup lebih lama, maka ia akan pergi ke tempat yang tinggi dan menjalani masa transformasi yang penuh penderitaan itu. Masa yang seperti apa yang dimaksud? Ia akan tinggal di tempat yang tinggi tersebut dan mematuk-matukkan paruhnya ke batu hingga lepas dan menunggu setidaknya 3 bulan sampai paruhnya tumbuh kembali dan kondisinya pulih. Hal yang sama akan dilakukannya pada cakar-cakarnya. Bayangkan saja, 3 bulan dalam penderitaan yang sedemikian hebat. Akan tetapi, begitu sang rajawali berhasil melewati masa ini, ia akan memiliki paruh dan cakar-cakar yang baru yang dapat membantunya hidup lebih lama.

Seperti halnya rajawali, kita juga dituntut untuk berubah. Hanya transformasi diri saja yang dapat membawa kita masuk dalam kehidupannya Allah. Kita harus menanggalkan manusia lama, cara pikir dan gaya hidup yang salah, dan mengenakan manusia baru seperti yang Allah inginkan. Apakah perubahan yang dimaksud itu prosesnya enak dan membuat kita nyaman? Tentu tidak. Banyak hal yang harus kita sangkal. Keinginan daging, hawa nafsu, kebiasaan yang sudah melekat dalam hidup kita. Banyak juga halangan yang akan menghadang. Kita mungkin dihindari karena kita Kristen. Kita mungkin dibenci karena memberitakan tentang Yesus. Kuasa kegelapan juga tidak akan tinggal diam melihat perubahan/keputusan kita. Akan tetapi, jika kita dapat melalui ini semua, kehidupan kekal akan kita peroleh di dalam Yesus Tuhan.

Bapa, aku datang untuk Kauubahkan. Perbarui hidupku ya Tuhan, dan tuntunlah aku di jalan kebenaran-Mu. Mungkin akan ada banyak hal menghadang, karena itu mampukan aku untuk melewati semuanya. Inilah hidupku bagi-Mu, Tuhan dan Allahku. Amin

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2
Continue reading ...

May 05, 2013

TANGAN YANG TERBUKA

0 komentar

Salah satu rekan saya pernah mengatakan bahwa hal terbaik dan terindah dalam suatu ibadah mungkin adalah saat kita memberi persembahan. Kenapa? Dalam pujian dan penyembahan kita bisa mengangkat tangan, menyanyikan lagu-lagu dan kidung. Dalam firman perenungan kita bisa memberikan perhatian, hati dan telinga yang dengar-dengaran. Tetapi dalam persembahan, kita dituntut semuanya; rasa syukur saat memberi kepada Allah, menyembah Dia melalui pemberian kita, dengar-dengaran akan firman-Nya dalam hal memberi yang terbaik, dan hati yang rela untuk berkorban.

Mungkin karena terbiasa dengan persembahan, kita mulai menganggapnya remeh, sepele, padahal sebenarnya tidak demikian. Ingatkah kita ketika Yesus memperhatikan orang-orang di Bait Allah sementara mereka memasukkan uang ke dalam peti persembahan? Ia melakukannya karena ingin melihat uang orang-orang itu? Tentu saja tidak! Ia melakukannya karena ingin melihat seberapa besar nilai dari tindakan yang orang-orang itu ambil saat mereka memberi kepada Allah. Di tempat itulah Yesus melihat seorang janda miskin dengan dua peser uangnya, yang dengan rela hati memberikan SELURUH KEHIDUPANNYA kepada Allah.

Terkadang kita memberi kepada Tuhan dengan tangan yang tertutup. Apa artinya? Kita memang memberi, tapi sebenarnya kita menahan pemberian itu di tangan kita. Kita tidak rela melepaskan satu nilai yang "meremukkan" hati kita karena bagi kita nilai itu sangatlah berharga. Karena tangan yang tertutup ini, kita kesulitan untuk melihat bahwa sebenarnya Allah ingin memberikan berkat-berkat luar biasa kepada kita. Sayangnya, tangan kita tertutup. Lalu bagaimana cara kita menerima berkat-berkat itu jika tangan kita tetap tertutup.

Lepaskan persembahan kita dengan iman bahwa Allah sanggup memelihara. Saya tangan Saudara terbuka bagi Tuhan, bersiap-siaplah untuk menerima berkat-berkat luar biasa yang tidak pernah Saudara dengar dengan telinga, belum pernah Saudara lihat dengan mata, dan yang tak pernah timbul dalam hati Saudara.

Bapa, terima kasih untuk berkat-berkat-Mu sehingga aku masih dapat memberikan persembahan kepada-Mu. Ajar aku untuk memberi yang terbaik dari diriku, seluruh hidupku, suatu persembahan yang nilainya meremukkan hatiku, namun menyenangkan hati-Mu. Dan, nyatakanlah janji pemeliharaan-Mu, ya Bapa, agar nama-Mu semakin dipermuliakan dalam hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Lukas 6:38
Continue reading ...

May 04, 2013

PAS BUTUH PAS ADA

0 komentar

Banyak orang ingin menjadi kaya raya! Apakah Anda salah satunya? Punya rumah mewah, kendaraan (mobil dan motor) pribadi, punya banyak tabungan dan kartu debet, mau apa-apa tercukupi, ndak perlu mikirin uang kalau beli sesuatu... Wah, enak sekali ya hidup jadi orang kaya. Ndak perlu takut susah.

Tapi, kalau Anda bertanya kepada saya, apakah saya ingin jadi orang kaya, jawaban saya, "Ya pengen sih, tapi kalau ndak pun juga ndak apa-apa. Yang pasti saya cukup jadi orang "pas-pasan saja." Maksudnya, pas pengen mobil, ada. Pas pengen rumah, ada. Pas pengen apa-apa, ada. ^ ^ Hahaha... Gimana? Jadi orang pas-pasan juga ndak kalah enak dibanding orang kaya, kan? Pas butuh, pas ada. Bedanya, kita ndak perlu bingung mikir gimana caranya nyimpan harta, karena ndak ada harta melimpah pun "pas butuh pas ada."

Kalau dipikir-pikir, sekali kita jadi anak Tuhan, kita sebenarnya langsung jadi orang "pas-pasan" lho. Lho, kok bisa? Memang Tuhan tidak membenci orang kaya, Ia juga tidak membenci kekayaan, Ia tidak melarang kita memiliki impian untuk menjadi orang kaya, juga tidak serta-merta menjadikan kita orang kaya ketika kita menjadi orang percaya. Tapi, Ia memberikan janji bahwa Ia akan memenuhi keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (Filipi 4:19) dan juga mengabulkan doa-doa yang kita naikkan dengan penuh iman (Mat. 21:22).

Lihat kan? Tuhan akan memenuhi segala keperluan/kebutuhan kita. Ingat!! Yang diperlukan/dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Sudah banyak sekali kesaksian tentang hal ini; saat anak-anak Tuhan butuh sesuatu, Tuhan sediakan. Tuhan juga memberikan apa yang kita doakan dengan iman. Kalau begitu, siapa yang dapat menghalangi kita untuk punya rumah idaman jika Tuhan tahu itu kebutuhan kita yang disertai dengan iman? Maka, marilah kita meminta sesuai kebutuhan dan iman kita.

Bapa, terima kasih karena Engkau selalu memberikan apa yang kubutuhkan. Ajarku untuk meminta menurut imanku dan menurut kehendak-Mu juga, Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Allahku akan memenuhi segala keperluanmu 
menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:19
Continue reading ...

May 03, 2013

CINTAI BUMI KITA

0 komentar

Saya sungguh panasaran, kenapa di mana-mana saya sering sekali mendapati orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Mereka begitu mudahnya melemparkan sampah ke trotoar, tengah jalan, sungai-sungai, seolah merekalah penguasa bumi ini. Apakah Anda salah satu orang yang saya maksud? Tidak bermaksud menyinggung, tapi, kalau iya, apakah menurut Anda tindakan Anda itu baik?

Polusi udara, polusi mata, bahkan banjir adalah dampak jelas yang diakibatkan oleh sampah yang menumpuk di sembarang tempat. Ini adalah pengetahuan umum, namun tidak semua khalayak umum memilih untuk melakukan yang baik (sekalipun mereka sudah mengetahuinya). Belum lagi kalau banjir benar-benar terjadi dan orang-orang ini terkena dampaknya, yang disalahkan siapa coba? Pemerintah kan? Padahal kebersihan umum bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi tanggung jawab kita juga.

Membuang sampah pada tempatnya hanyalah satu dari sekian banyak kebaikan-kebaikan kecil yang dapat dengan mudah kita lakukan untuk lingkungan. Bukan hanya karena disuruh melakukannya, namun karena kita harus melakukannya. Bukankah ada istilah, "Kebersihan adalah bagian dari iman?" (Mungkin istilah ini tidak kita dapati di Alkitab, tapi kebenaran di dalamnya juga tersirat lho di Alkitab.)

Memang tidak selamanya kita tinggal di bumi, tapi bukan berarti kita hidup sembarangan saja kan? Allah menciptakan manusia memang untuk menjadi penguasa bumi, tetapi juga untuk mengurusnya. Caranya bagaimana? Wah, banyak. Salah satunya ya membuang sampah di tempatnya itu tadi. Nah, kalau kita sebagai anak-anak Tuhan tidak memberi contoh kepada orang lain tentang "memelihara" bumi, setidaknya mulai dari hal kecil seperti membuang sampah di tempat sampah, maka kekristenan kita seharusnya dipertanyakan. Apakah Kristus kira-kira akan membuang sampah sembarangan juga nggak ya? Kalau jawabannya tidak, maka kita, Kristus-kristus kecil wajib mengikuti teladan-Nya.

Tuhan, terima kasih untuk bumi yang indah ini. Maafkan aku yang seringkali lalai untuk mememliharanya. Aku mungkin tidak dapat melakukan hal-hal besar, tapi aku masih bisa melakukan hal-hal kecil seperti menjaga kebersihan lingkungan dan turut menjaga properti milik umum. Tuhan, ajar aku untuk setia dalam hal-hal kecil ini. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Kemudian diberkati-Nya mereka dengan ucapan "Beranakcuculah yang banyak, supaya keturunanmu mendiami seluruh muka bumi serta menguasainya. Kamu Kutugaskan mengurus ikan-ikan, burung-burung, dan semua binatang lain yang liar.
Kejadian 1:28 (IBIS)
Continue reading ...

AJAIB KAU TUHAN

0 komentar

Kulihat diri-Mu di pohon-pohon
Kulihat diri-Mu di balik cahaya mentari
Misterius, magis, namun indah
Mencengangkan, meremukkan, namun cantik

Kubaca hadir-Mu pada air yang jernih
Kubaca lukisan-Mu pada langit yang luas
Menghentikan nafasku hadir-Mu
Mengangakan mulutku karya-Mu

Penuh asa, kuasa, rasa
Penuh makna, daya, cipta
Kau penuh dengan segalanya
Kau melimpah dengan semesta

Tak terukur Kau dan ajaib-Mu
Tak terbatas Kau dan indah-Mu
Sungguh aku kagum dan terdiam oleh-Mu
Sungguh aku terpana dan tak berkutik karena-Mu

Ajaib Engkau
Dahsyat Engkau
Indah Engkau
Ya, Engkau semuanya itu, Tuhan
dan aku kagum akan-Mu
Continue reading ...

May 01, 2013

BERJAGA-JAGA

1 komentar

Tidak lama ini saya dan rekan-rekan kerja saya membicarakan tentang teman-teman lama yang sudah jarang sekali kami temui. Dari beberapa teman yang masih kami ingat dan tahu kabarnya, pembicaraan kami akhirnya sampai pada beberapa teman yang dulu anak-anak Tuhan, alias Kristen, namun sekarang sudah bukan Kristen lagi.

Kami sempat menyayangkan perubahan yang teman-teman kami ini alami. Mereka dahulu adalah kawan dan rekan sejawat kami di ibadah-ibadah, persekutuan-persekutuan. Sekarang, mereka sudah tidak bersama kami dan justru mengikuti tuhan yang lain.

Salah satu hal yang menjadi perhatian saya adalah ketika salah satu rekan saya menyibak satu kenyataan yang pada saat itu, seolah berujung kepada kesimpulan yang menyakitkan. Ia berkata, "Dulu itu, si "ini" guru sekolah minggu, si "itu" juga guru sekolah minggu, yang "satunya" juga pernah jadi guru sekolah minggu. Sekarang semuanya malah ikut suami, khusuk sekali pada tuhan yang yang baru.

Apakah Anda memikirkan yang saya pikirkan?

Dari pernyataan rekan saya, kita setidaknya dapat membuat setidaknya tiga kalimat penting. Pertama, ketiga orang yang meninggalkan Tuhan itu dulunya adalah aktivis gereja; guru-guru sekolah minggu. Kedua, mereka meninggalkan Tuhan karena pasangan mereka. Ketiga, seorang guru sekolah minggu pun dapat murtad kepada Allah, bahkan benar-benar meninggalkan-Nya demi allah-allah lain.

Saudaraku, setelah melihat kasus di atas, saya yakin kita merasa semakin waspada terhadap pekerjaan iblis. Bagaimana tidak? Ia dapat menarik orang-orang yang mencintai Tuhan lewat pekerjaan-Nya sampai sedemikian rupa; benar-benar murtad. Dengan cara apa? Dengan cara-cara yang ia tahu dapat membuat kita dengan mudah terjebak dalam perangkapnya, salah satunya adalah pasangan kita. Sungguh ironis bukan? Demi cinta manusia, mereka yang dahulu begitu mengasihi dan membaktikan dirinya bagi Allah (untuk mengajar anak-anak kecil tentang iman kepada-Nya), justru memilih untuk meninggalkan Dia.

Jika pelayan-pelayan saja bisa jatuh, apalagi kita yang jarang sekali turut ambil bagian dalam pelayanan. Jika Yudas yang selalu bersama Yesus saja bisa berkhianat, apalagi kita yang tidak pernah bertemu muka dan selalu bersama-sama Dia. Jika malaikat-malaikat yang menyertai Allah dalam kekekalan di sorga saja bisa jatuh juga, apalagi kita yang masih tinggal di dunia. Kita membutuhkan kasih karunia yang lebih besar untuk tetap bertahan dalam keselamatan Allah. Kalau kita membiarkan diri kita jatuh dalam jebakan iblis, lewat harta, posisi, cinta, dll, maka celakalah kita.

Inilah waktunya kita berserah dan semakin mendekat kepada Allah, senantiasa berjaga-jaga dari segala tipu daya iblis yang berniat menjauhkan kita dari-Nya. Jangan pernah terpesona oleh keindahan dan cinta yang ditawarkan dunia, karena semua itu hanya sementara.

Bapa di sorga, Engkau tahu hatiku lebih dari siapapun. Engkau tahu apakah aku dapat dipercaya dan bisa setia sampai akhir atau tidak. Ajarlah aku untuk berjaga-jaga ya, Bapa, dan pukullah aku jika aku mulai menyimpang dari jalan-Mu. Bagiku, pukulan-Mu akan lebih baik dari neraka yang akan aku tuju, karena itulah yang akan menyelamatkanku. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
1 Petrus 5:8
Continue reading ...

KEMBALI LAGI

0 komentar

Beberapa waktu yang lalu saya sempat kehilangan flashdisc saya. Karena terburu-buru, saya tidak sengaja meninggalkannya tergantung di hard disc komputer warnet yang biasa saya kunjungi setiap kali saya membutuhkan jasa internet untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.

Saya baru menyadarinya ketika saya sampai di rumah. Saya kelabakan begitu mengetahui bahwa flashdisc itu tidak ada di tas saya. Padahal, semua tugas saya simpan di sana, dan saya merasa sangat sayang harus secepat itu kehilangan barang yang belum lama saya beli dengan tabungan saya sendiri. Tapi, yang pasti, semua tugas kuliah saya ada di sana. "Wah, bagaimana ini ya? Saya harus buat lagi semua file itu?"

Saya memutuskan untuk kembali ke warnet sekalipun tempatnya cukup jauh dari rumah saya, dan berharap flashdisc itu masih di sana. "Ya, Tuhan, semoga yang menemukannya tidak mengambilnya, tapi menitipkannya ke penjaga warnet," doa saya. Akan tetapi, sesampainya di sana flashdisc itu sudah tidak ada di tempatnya, tidak juga dititipkan kepada penjaga warnet. Saya pulang dengan rasa sedih dan kecewa.

Beberapa hari setelah kejadian kehilangan itu saya berusaha untuk merelakan flashdisc itu dan pun memutuskan untuk membuat ulang file-file yang ada di dalamnya. Saya berusaha bersyukur dan melihat hikmah di balik kejadian itu, salah satunya agar saya lebih berhati-hati dan tidak ceroboh. Namun, seminggu setelahnya, teman kuliah saya memberi kabar bahwa ia menemukan flashdisc saya. Orang yang menggunakan komputer warnet yang saya gunakan sebelumnya ternyata adalah temannya teman saya. Ia menemukan flashdisc itu dan melihat nama saya di file removable disc. Dan setelah membuka-buka filenya, ia melihat foto teman saya ini. Ia pun menitipkan flashdisc itu ke teman saya setelah memastikan bahwa nama yang ada di file itu dikenalnya.

Puji Tuhan, flashdisc itu akhirnya kembali ke tangan saya dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan. Bisa saja orang yang menemukannya bukan temannya teman saya. Bisa juga ia menggunakan flashdisc itu untuk dirinya sendiri dengan mengganti nama filenya. Tapi tidak, Tuhan menolong saya untuk mendapatkan kembali barang itu dengan memberikan hati yang murah kepada orang itu. Saya sungguh bersyukur. Tuhan itu ajaib dan luar biasa.
Continue reading ...
 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger