August 20, 2013

PEMBELA DAN PENDENGAR

0 komentar

Allah yang mendengar doa
Allah yang mendengar seruan
Aku puji dan tinggikan nama-Mu
Allah semesta sekalian alam

Engkau adil dan setia
Ajaib dan dahsyat segala jalan-Mu
Tak bercacat dan bercela dalam laku-Mu
Hanya Kau yang benar, tiada yang lain

Segala putusan-Mu baik
tidak ada yang tidak berkenan
Segala pilihan-Mu sempurna
tiada kesalahan dan kecurangan di dalamnya

Kepada doa dan seru Engkau sendengkan telinga
kepada serah dan pasrah Engkau berikan hati
Berbahagialah orang yang mencari Engkau
yang mengandalkan Engkau dalam setiap jalannya

Beruntunglah aku mempunyai Engkau
yang sanggup mengubahkan keadaan
yang sanggup memperbarui kondisi
yang sanggup membalikkan situasi

Aku serahkan segala mimpi dan citaku
Aku mohon ampun atas dosa-dosaku
Hanya pada-Mu, Tuhan, aku berseru
Ya Allah, pembela dan pendengarku
Continue reading ...

August 19, 2013

KALAHKAN KESEPIAN 3

0 komentar

"Keluarga... di luar pulau. Saudara... di luar kota. Teman dan sahabat... pada sibuk sama keluarga dan kerjaannya sendiri-sendiri. Aku gimana dong?"

Sebagai anak kos atau orang perantauan, kesepian adalah perasaan yang seringkali menghinggapi. Udah anak kos, perantauan, sakit lagi. Belum lagi kalau semua orang di kos-kosan atau kontrakan pada mudik. Atau kalaupun ada orang, yang ada justru tetangga yang kurang simpatik atau pengennya ngajakin gosip melulu. Walah!!! Gimana ya ini???

Kawan, memang kesepian terkadang sukar untuk ditahan. Kita bisa saja berada di antara kerumunan orang banyak namun merasa kesepian. Kita juga bisa dikelilingi famili dan sahabat namun tetap merasa kesepian. Nah, kalau sudah demikian apa lalu kita biarkan? Jangan dong. Nanti kita malah seperti Elia... "mati aja, Tuhan." Carilah jalan agar kita tidak terus merasa kesepian, dan salah satunya adalah dengan menjadi teman atau sahabat orang lain.

Lho... bukannya kalau kita kesepian harusnya orang lain yang datang dan menjadi teman atau sahabat buat kita ya? Memang benar bahwa rasa sepi akan hilang jika kita berkawan, tetapi apakah kita akan selamanya menunggu kawan itu datang? Kenapa kita tidak coba dengan menjadi kawan bagi orang lain? Adalah lazim untuk menerima pertolongan orang lain, namun memberi di saat kita sendiri kesulitan adalah hal luar biasa. Selain mendapatkan "obat" untuk penyakit kita, kita dapat sekaligus "mengobati" orang lain juga. Menunggu hal yang baik datang tidaklah salah, hanya saja berlomba-lomba untuk lebih dulu melakukan kebaikan kebenaran yang lebih baik lagi.

Kita bisa saja bermuka muram saat masalah itu datang. Namun menunjukkan senyum meski masalah itu terjadi adalah bukti bahwa kita punya pengharapan yang jauh lebih besar dari masalah kita. Jadi, masihkah kita menunggu seorang kawan untuk mendatangi kita? Tidak. Kita akan berlomba-lomba untuk lebih dulu menjadi kawan bagi mereka yang Allah berikan dalam hidup kita, orang-orang di sekitar kita.

Bapa, ampuni aku yang seringkali mengeluh dan merasa sendiri, tidak menyadari kehadiran-Mu dalam hidup ini. Ajar aku untuk selalu melihat Engkau dan ajar pula aku untuk mengusir rasa sepiku dengan menjadi kawan bagi setiap orang yang ada di sekelilingku. Ajar aku menunjukkan diri-Mu kepada mereka, Bapa... menunjukkan bahwa aku sebenarnya tidak pernah perlu merasa kesepian. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Allah imanuel, Amin.

Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.
Amsal 18:24
Continue reading ...

August 18, 2013

TEMPAT PELARIANKU

0 komentar

Saya yang dulu pasti akan merasa senang jika ada demonstrasi di pabrik tempat saya bekerja. Kami sering sekali tidak percaya dengan sebagian besar keputusan pabrik, terutama menyangkut keuangan/gaji buruh karena isu-isu penyelewengan dana. Sampai bulan ini, saya akhirnya memutuskan untuk ikut dalam rapat pabrik yang membicarakan tentang masalah THR karyawan. Setelah mendengar dan ikut sendiri apa kata perwakilan pabrik pikiran saya lebih terbuka dan saya berusaha menempatkan posisi saya untuk lebih memahami kebijakan yang dikeluarkan.

Begitu selesai rapat, saya keluar menemui teman-teman saya. Saya mencoba menjelaskan apa yang saya dengar dan lihat namun rekan-rekan saya tidak mau dengar. Mereka masih tidak percaya dengan keputusan-keputusan pabrik, mereka bahkan menuduh saya bersekongkol dengan pabrik. Mereka tetap menuntut kenaikan THR (padahal menurut saya pribadi, THR kami tahun ini sudah cukup baik dari THR kami tahun-tahun sebelumnya). Sekitar lebih dari 2000 buruh akhirnya berdemonstrasi.

Saya yang dituduh seperti itu, melihat emosi rekan-rekan saya yang seperti itu, memutuskan untuk bersembunyi di toilet pabrik. Sambil menangis karena takut kalau-kalau orang sebanyak mengamuk, termasuk kepada saya, saya berdoa dan menghubungi teman gereja saya untuk ikut mendoakan saya. Dua hari kerja saya harus pulang pergi tanpa menyentuh pekerjaan satu pun. Saya bersembunyi di toilet.

Puji Tuhan, setelah lelah dengan ulahnya sendiri, rekan-rekan saya akhirnya berhenti berdemo. Saya bisa kembali bekerja dan pembagian THR pabrik berjalan dengan baik. Saya tidak tahu apa yang mungkin bisa saya alami, yang saya tahu Tuhan menyertai hingga saya bisa ada sampai hari ini. Haleluya, terpujilah Tuhan!
Continue reading ...

August 17, 2013

PENDENGAR DOA

0 komentar

Salah satu masalah terbesar dalam hidup saya adalah beberapa tahun lalu, ketika suami saya dituduh mencuri di pabrik tempat ia bekerja. Waktu itu, tanpa sepengetahuan dirinya, seorang tukang becak masuk ke pabrik dan mengambil beberapa drum milik pabrik untuk dijual atas izin dari mandor suami saya; kata mandornya hal ini sudah mendapat persetujuan atasan. Akan tetapi, keesokan harinya suami saya yang akhirnya dituduh mencuri drum-drum itu.

Karena kejadian itu, saya dan suami saya sempat duduk bersama untuk memperjelas masalahnya, dan suami saya tetap teguh dengan kata-katanya sebelumnya bahwa ia tidak mencuri apapun dari pabrik. Tidak percaya, pabrik memproses masalah itu ke kepolisian dan suami saya sempat ditahan sehari semalam. Saat itulah saya belajar untuk benar-benar berserah kepada Tuhan. Saya melihat kembali kehidupan saya, saya ternyata kurang berdoa. Malam itu, saya datang kepada Tuhan, menangis dan memohon keadilan.

Puji Tuhan, Tuhan itu baik. Keesokan harinya suami saya dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari tahanan. Dan sejak saat itu saya menghidupkan kembali kehidupan doa saya. Saya menjadi senang berdoa, khususnya doa malam.

Doa bukan hanya omong kosong belaka. Saat kita datang kepada Tuhan dalam doa yang sungguh, Tuhan sanggup mengubah keadaan apapun. Dan saat kita hidup dalam doa, Tuhan akan menyatakan lebih banyak hal dalam hidup kita. Puji Tuhan, Allah yang mendengar doa.

By: K
Continue reading ...

August 16, 2013

ALLAH SEGALA HIKMAT

0 komentar

Pernahkah Anda melakukan kesalahan dalam pekerjaan Anda? Sebagai anak training, saya bahkan mungkin sudah melakukan puluhan kesalahan. Salah satunya membuat saya harus ganti rugi sekian puluh ribu rupiah. Saya bersyukur rekan dan atasan saya masih bisa mentolerir kesalahan-kesalahan saya dan bersedia untuk mengerti saya. Coba kalau tidak, belum sebulan kerja saya pasti sudah dipecat.

Saya merenungkan banyaknya kesalahan yang buat. Saya bahkan sudah mencatat semuanya, dan rata-rata diakibatkan oleh ketidaktelitian saya. Saya berpikir dan berpikir, kenapa saya bisa melakukan kesalahan sebanyak itu ya? Akhirnya saya sadar, ada yang salah dalam hidup saya. Sudah cukup lama saya tidak berdoa dan merenungkan firman. Saya juga sempat menyimpan dosa lain yang pastinya membuat Tuhan tidak senang.

Mengetahui akan hal ini, saya kemudian berdoa dan memohon ampun kenapa Tuhan. Saya mulai berdoa lagi dan merenungkan Alkitab lagi. Saya kembali membaca kitab Amsal dan memohon hikmat kepada Tuhan. Dan, puji Tuhan, saya merasakan Tuhan bekerja. Saya merasakan hikmat baru Ia kerjakan dalam hidup saya. Ia membuat saya lebih cekatan dan lebih teliti dari sebelum-sebelumnya sehingga kesalahan saya juga berkurang. ^ ^

Allah kita adalah sumber dari segala hikmat dan kebaikan. Asalkan kita hidup sesuai kehendak-Nya, Ia tidak akan segan-segan menjadi pembela kita. Haleluya!!!
Continue reading ...

August 15, 2013

MENCINTAI PERINTAH ALLAH

0 komentar

Sewaktu kita kecil dan sukar sekali berjalan karena terlalu senang berlari, orang tua kita akan berkata, "Hati-hati, Nak. Jalan yang baik gih. Nti kalo lari-lari kamu jatuh." Sewaktu kita bermalas-malasan sedangkan di tas kita PR menumpuk, orang tua kita akan berkata, "Ayo, belajar. Mainnya ditunda dulu. Kerja PR, baru istirahat." Sewaktu kita kuliah, orang tua kita mungkin berkata, "Habis kuliah langsung pulang. Jangan ikut pergaulan yang aneh-aneh. Pacaran boleh asal tidak ganggu pelajaran-cari anak Tuhan ya."

Banyak sekali larangan yang kita dengar dari orang tua kita. Tidak boleh ini, tidak boleh itu... jangan begini, jangan begitu. Sampai-sampai kita berpikir, "Apa dong yang boleh?" Kita yang ada dalam posisi sebagai anak merasa terintimidasi, tidak bebas, terkekang. Kita mulai tidak suka kepada orang tua mereka karena "kecerewetan" mereka. Bagi kita, mereka tidak menyayangi kita. Buktinya, hampir semua yang ingin kita lakukan justru mereka larang.

Saudara, untunglah pihak kita yang salah. Untunglah orang tua kita melakukan hal-hal itu. Untunglah mereka sangat mengasihi kita. Karenanya mereka melakukannya, memberikan larangan-larangan kepada kita. Kalau kita di posisi mereka, kita pasti akan melakukan hal yang sama. Kita akan memberikan banyak sekali larangan kepada anak-anak kita. Kenapa? Karena kita mengasihi mereka.

Alkitab tidak hanya berisi berkat dan janji. Ia juga berisi sanksi, teguran, kritikan, dan larangan. Apakah tujuannya untuk membuat kita down? Tentu saja tidak. Sebaliknya, Ia sangat mengasihi kita sehingga Ia menyampaikan semua itu agar kita tidak jatuh. Kalau kita mulai merasa kesal dengan larangan-larangan-Nya ingatlah hal ini, yaitu bahwa semua yang dilakukan-Nya didasarkan atas kasih.

Bapa, terima kasih untuk segala teguran dan larangan-Mu. Maafkan aku yang seringkali menyalahartikannya. Sekarang aku tahu, betapa Engkau mengasihiku, dan aku tidak akan lagi mempertanyakan segala tindakan dan larangan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya,
dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Amsal 6:23
Continue reading ...

August 14, 2013

MENYENTUH YANG TAK TERSENTUH

0 komentar

Adakah di antara kita yang pilih-pilih teman karena ia orang miskin, tidak pandai, tidak populer, kurang bergaul, penyakitan, anak seorang hukuman? Kalau iya, bertobatlah karena ternyata Tuhan kita tidak akan pernah berlaku demikian.

Yesus, Tuhan kita, sangatlah populer, bukan di kalangan orang penting dan terpelajar seperti para ahli Taurat, melainkan di antara orang miskin, berdosa, dan pemungut cukai. Luar biasa bukan? Kita yang terbiasa hidup enak, tumbuh di lingkungan yang baik dan terdidik, akan sangat jarang bersentuhan dengan orang-orang ini (baca: pemabuk, pemakai, PSK, orang kumuh, dsb). Sekalinya kita dekat dengan salah satu dari mereka, bergaul dengan mereka, orang tua kita bisa-bisa marah-marah. Kita akan dilarang dekat-dekat dengan orang-orang ini, bahkan nama kita ikut bisa cemar, buruk di mata orang lain. Tapi, akankah ini menjadi alasan bagi kita untuk tidak bersentuhan dengan dunia? Mengeksklusifkan diri dan hanya bertemu dengan orang-orang baik saja?

Yesus pernah berkata bahwa Ia datang bukan untuk orang benar (baca: sehat) melainkan untuk orang berdosa (baca: sakit). Orang sehat mana yang butuh dokter? Hanya orang sakit yang butuh dokter. Paham betul dengan tujuan-Nya datang ke dunia, Yesus tidak merasa malu menjadi sahabat bagi orang-orang tak tersentuh ini, bahkan saya rasa Ia bangga disebut sebagai sahabat mereka karena dengan demikian mission's accomplished (tujuan-Nya tercapai). Jadi, kalau Yesus saja mau menerima semua orang, kenapa kita tidak? Sentuhlah mereka yang belum terjamah, belum tersentuh di sekitar kita, dan beri tahu lewat kasih dan tindakan kita bahwa Yesus datang untuk mereka.

Bapa, ampunilah aku yang terkadang pilih-pilih kawan, yang berteman atas dasar hatiku pribadi dan bukan hati-Mu. Ajarilah aku untuk menerima semua orang, seperti Engkau sudah menerima semua orang termasuk aku. Ajarkanlah aku kasih-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.
Matius 11:19
Continue reading ...

August 13, 2013

KASIH & TINDAKAN

0 komentar

Sulit untuk mengasihi jika kita hanya memikirkan diri sendiri. Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini?

Kasih tidak dapat dibuktikan jika hanya diucapkan lewat kata-kata. Kasih membutuhkan tindakan nyata. Ia harus diwujudkan. Kita tidak dapat mengasihi seseorang tanpa pernah menunjukkan kasih kita kepadanya. Kenapa? Karena kasih akan selalu mendorong kita melakukan sesuatu yang baik untuk mereka yang yang kita kasihi. Kalau sebaliknya, kita tidak pernah melakukan sesuatu tersebut, maka kasih kita perlu dipertanyakan; benar nggak sih kita ini mengasihi mereka?

Alkitab memberi tahu kita sekilas tentang keadaan di akhir zaman. Salah satu cirinya adalah semakin banyak orang yang akan kehilangan kasih (baca: kasih mereka menjadi dingin). Tunggu sebentar... kalau kasih seharusnya memberi kehangatan dan kebahagiaan kepada orang lain dan diri kita sendiri, bagaimana mungkin kasih yang dingin itu bisa tetap disebut kasih?

Di luar banyaknya tafsiran tentang keadaan ini, saya memikirkan satu kemungkinan yang bisa saja terjadi. Kasih yang dingin bisa jadi menggambarkan situasi di mana orang masih bisa memberi atau melakukan sesuatu untuk orang lain. Hanya saja faktor kasih di dalamnya sudah tidak ada lagi. Satu ungkapan mengatakan: Kita bisa memberi tanpa mengasihi, tapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi. Sekarang, mengertikah Saudara dengan apa yang sedang saya bicarakan?

Hati-hati jika kasih kita tidak lagi terbiasa dengan tindakan. Hati-hati juga ketika kita bertindak namun kehilangan esensi penting dari tindakan itu, kasih. Apabila dua kemungkinan ini terjadi, bisa jadi kita adalah gambaran dari orang-orang yang kasihnya menjadi dingin itu. Tuhan segera datang untuk kedua kalinya. Akankah Ia menemukan kasih kita tetap membara dan meluap-luap?

Bapa, ujilah dan selidikilah hatiku, kalau-kalau aku sudah kehilangan kasih-Mu. Ampunilah aku yang mungkin saat ini mulai kehilangan kasih yang Engkau mau. Berikan kepadaku hati seperti hati-Mu, Bapa, hati yang selalu ingin mengasihi dan memberi. Amin

Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Matius 24:12-13
Continue reading ...

August 12, 2013

CINTA SEJATI

0 komentar

Cinta sejati itu apa sih?

Kata orang, hidup tanpa cinta itu garing, tasteless. Siapa coba orang yang tidak ingin mencintai dan dicintai? Kita semua membutuhkan cinta, setidaknya dalam wujud penerimaan dan penghargaan. Tapi kalau cinta sejati seperti yang film-film itu apa memang benar-benar ada?

Kita bisa saja meragukan adanya cinta sejati. Kita bisa saja menunggu-nunggu datangnya cinta sejati seperti halnya yang ada di cerita-cerita romantis. Akan tetapi kita jangan sampai lupa cinta yang satu ini, bukti otentik dari cinta sejati yang selama ini kita cari-cari. Pengorbanan Kristus.

Kalau ada yang bilang cinta sejati itu tidak egois, mendahulukan kepentingan orang lain, tulus, tidak mengharap balasan, murni, melakukan segala sesuatu sepenuhnya demi orang yang dicintai, maka kasih Kristus sudah membuktikan semuanya itu. Ia, Tuhan, rela meninggalkan tahta-Nya di sorga untuk datang ke dunia yang fana, merasakan pahit manis kehidupan seperti yang kita rasa, bahkan penderitaan yang lebih dari itu, hanya supaya kita bisa merasakan dicintai. Ia, Tuhan, tidak melihat kebesaran dan kedahsyatan-Nya sebagai Allah semesta alam, justru jatuh cinta kepada manusia, ciptaan yang kecil, yang bahkan sering menyakiti hati-Nya. Coba pikirkan, cinta mana yang lebih besar dari cinta yang demikian?

Saat ini Yesus menanti kita untuk menyambut dan membalas cinta-Nya. Ia sedang menunggu Anda dan saya untuk mengulurkan tangan dan menjadi satu dengan-Nya. Ia sedang menawarkan, "Ini, cinta sejati untukmu, hanya untukmu." Sekarang, maukah kita menyambut undangan cinta-Nya?

Bapa, terima kasih untuk cinta-Mu, cinta terindah yang pernah kulihat dalam hidup ini. Aku mengasihi-Mu, Bapa, dan aku mau melakukannya dengan segenap hatiku. Amin

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
1 Yohanes 3:16
Continue reading ...

August 11, 2013

THE HELPER: AKU TAK SENDIRI

0 komentar

Mengapa rasa sepi sukar sekali diusir, ya? Kita bisa saja mengalami kemenangan telak, tapi tidak lama kemudian jatuh dalam kesepian. Kita bisa saja meraih keberhasilan besar, tapi kemudian menderita dalam kesepian. Kita bisa saja bertemu orang-orang yang kita kasihi dan mengasihi kita, tapi lalu terduduk diam merenung sepi dan merasa sunyi. Orang-orang yang kelihatannya sukses dan bahagia saja bisa merasa sepi dan sendiri, apalagi mereka yang hidupnya susah dan tidak punya banyak harta!

Sebagai orang percaya, kita patut bersyukur dengan segala keadaan kita. Kita patut bergembira karena dalam situasi apapun kita punya Allah yang Immanuel, selalu menyertai kita. Mungkin ada yang masih ragu dan bertanya, "Benarkah itu? Benarkah Allah mengerti dan peduli, dan selalu menyertaiku?"

Pada saat-saat terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya, Ia memang memberitahukan kepada mereka aniaya dan masa-masa sulit yang akan mereka alami. Ia juga memberi tahu mereka bahwa Ia akan segera pergi. Tapi, tidak berhenti di situ saja. Ia juga memastikan kepada mereka bahwa akan ada penolong bagi mereka yang sepadan dengan-Nya. Nah, apakah kita mau meragukan janji Yesus dan tidak percaya bahwa penolong yang dimaksudkan-Nya benar-benar ada? Kalau kita ragu berarti kita bersalah pada-Nya, karena Ia memang benar-benar mengirim penolong yang dijanjikan-Nya.

Roh Kudus hadir tidak hanya untuk menempati posisi kosong Yesus di dunia. Ia hadir untuk menguatkan hati para murid, dan kita, agar tidak hancur karena kepergian Yesus. Ia datang untuk membawa pesan Allah kepada kita bahwa kita tidak sendirian dan tidak akan dibiarkan sendirian. Ia akan menghibur kita, mengajarkan kebenaran kepada kita, dan menolong kita. Sekali lagi... Ia akan menghibur Anda, mengajarkan kebenaran kepada Anda, dan menolong Anda. Maka sekarang, percayalah dan undanglah Ia untuk tinggal dalam hidup Anda.

Bapa, terima kasih untuk penolong yang Engkau kirimkan kepada kami. Roh Kudus, aku bersyukur karena Engkau ada di dunia, dan aku minta, tinggallah dalamku supaya aku tahu bahwa aku tidak sendiri, dan supaya aku sanggup menghadapi dunia ini. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Yohanes 14:16
Continue reading ...

August 10, 2013

BELAJAR DARI LOT

0 komentar

Ada banyak hal "unik" yang bisa kita pelajari dari Lot. Setidaknya dua sifatnya sudah kita bahas dalam renungan sebelumnya, "Pilihanmu = Karaktermu." Sekarang, mari kita lihat hal lain yang bisa kita pelajari dari hidupnya. Kesalahan yang dibuatnya bisa jadi pelajaran agar kita tidak jatuh di lubang yang sama.

Ketika Allah mengirim dua orang "utusan" untuk membawa keluar Lot dan keluarganya dari Sodom, banyak hal yang terjadi. Saya pribadi sedikit geregetan setiap kali membaca kisah ini (Kejadian 19:1-29). Ketika orang banyak tahu bahwa Lot membawa pulang dua orang asing, mereka datang untuk mengambil kedua orang (baca: malaikat) itu untuk mereka "pakai". Lot, seolah tidak percaya kuasa Allah, memilih bersikap diplomatis dengan menyerahkan kedua putrinya. Sekalipun adat yang dijunjung tinggi saat itu adalah menerima dan melindungi siapapun tamu kita, akan tetapi menyerahkan anak kandung sendiri sebagai ganti bukankah sungguh "tega"?

Sikap dan tindakan-tindakan Lot bukan hanya tidak mendatangkan berkat bagi orang-orang di sekitarnya. Ia bahkan tidak dihargai oleh kedua bakal mantunya. Seolah jelas di sini, bahkan Lot sering berkompromi dengan situasi, dan ketidaktegasannya membuat kata-katanya seperti olok-olokan saja, tanpa dampak dan kuasa. Dan ketika malaikat Allah ingin segera menyelamatkannya, ia justru berlambat-lambat. Bayangkan saja, sebenarnya Lot ini mau diselamatkan atau tidak sih? Di sini, keengganan Lot nyaris membinasakan nyawanya.

Karakter yang buruk + lingkungan yang tidak mendukung = kualitas hidup yang menurun. Ketika dari awal kita tidak belajar untuk bersandar kepada Allah dan pimpinan-Nya, sementara kita hidup dalam dunia yang mencintai kegelapan, jangan kaget bila kita mulai berkompromi dan semakin kehilangan hidup yang sesungguhnya di dalam Allah. Kompromi dan keengganan Lot membawanya kepada hidup tanpa dampak dan kuasa, penuh dengan kegagalan.

Bila kita saat ini juga mengalaminya, hidup yang lemah dan gagal, dan kita sudah sering bertanya kepada Allah tentangnya, namun tidak juga mengalami perubahan, maka kita perlu koreksi diri: Apakah saya sedang hidup seperti halnya Lot hidup?

Jalan keluar dari hidup yang demikian hanya satu, taat kepada Tuhan. Cari Dia sepenuh hati dan hiduplah sebagaimana Allah ingin Anda hidup. Jangan lagi tinggal dalam dosa dan buktikanlah, tidakkah Allah mengubahkan hidup Anda menjadi berbeda? Penuh kuasa dan kemenangan? Ambil pilihan ini sekarang, dan lihat sendiri karya Allah dalam hidupmu.

Bapa, ampunilah aku yang sering berkompromi dengan dunia dan ragu untuk mengikuti-Mu. Aku ingin hidupku diubahkan, sekarang. Aku mau mencari perkenan-Mu, Bapa... terimalah hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah dan enggan hidup menurut Taurat-Nya. ... Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel,
Mazmur 78:10, 21
Continue reading ...

August 09, 2013

PILIHANMU = KARAKTERMU

0 komentar

Ketika Abram pergi ke suatu negeri dan Lot turut bersamanya, sampailah mereka di suatu tanah. Mereka memutuskan untuk tinggal di situ. Dengan banyaknya lembu domba dan harta kekayaan mereka berdua, tanah yang luas itupun terbukti tidaklah cukup bagi mereka. Buktinya, para gembala keduanya sering bertengkar berebut tempat.

Ketika Abram memilih untuk bersikap adil dan bijak, mempersilahkan Lot untuk memilih arah (baca: tanah), Lot akhirnya memilih seluruh lembah Yordan yang banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Di sini terlihat jelas kepribadian Lot. Ia yang lebih muda bukannya mendahulukan kepentingan Abram yang seharusnya dihormatinya. Ia juga sangat serakah, mengambil bagian yang baik untuk dirinya sendiri. Pada akhirnya, apa yang sudah bisa kita tebak? Pilihan Lot membawanya kepada lingkungan yang penuh dosa. Tempat yang Lot pilih dihancurleburkan Allah; Sodom dan Gomora dibumihanguskan.

Pilihan apa yang sedang terbentang di depan kita? Jangan terburu-buru memutuskan sebelum kita bertanya kepada Allah. Kitab Amsal penuh dengan kata-kata hikmat. Dan salah satu hikmat tertinggi yang tertulis di sana adalah karena takut akan Allah. Saat kita diminta untuk memilih, kita membutuhkan hikmat Allah, supaya apa? Supaya hasilnya tidak didasarkan keinginan/kemauan daging kita sendiri, tetapi keinginan/kemauan Allah yang pastinya baik dan sejati. Jadi, milikilah kepribadian illahi!

Bapa, aku benar-benar membutuhkan hati dan hikmatmu dalam hidup ini. Ampuni aku yang seringkali salah pilih. Itu karena aku tidak punya karakter-Mu. Berkatilah dan bekerjalah dalam setiap pilihanku. Di dalam Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
2 Petrus 1:10
Continue reading ...

August 08, 2013

JANGAN PERNAH MERASA SENDIRI

0 komentar

Pernahkah Anda melihat biji sesawi? Saya belum pernah melihat pohonnya, akan tetapi seorang pendeta pernah menunjukkan biji sesari kepada saya. Sungguh di luar dugaan, ternyata biji itu sangat kecil, dan saya rasa, orang yang pertama kali melihatnya tidak akan pernah menyangka bahwa biji sekecil itu dapat tumbuh menjadi pohon yang besar dan rindang.

Markus 4:30-34 menuliskan salah satu perumpamaan yang disampaikan Yesus kepada para murid dan orang banyak, yaitu tentang biji sesawi. Di situ Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi, tetapi apabila ia ditaburkan, ia akan tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Wah, luar biasa, bukan? Sesuatu yang kecil dapat tumbuh lebih besar dibandingkan benih-benih lainnya!

Lalu apa yang dapat kita pelajari di sini? Yesus pernah membahas tentang iman sebesar biji sesawi, apakah Anda ingat? Kalau saja iman bisa diukur besar kecilnya, maka menurut Yesus, dalam ukuran sebesar biji sesawi yang kecilpun ia dapat memindahkan gunung. Yesus menggunakan perumpamaan ini untuk menjelaskan bahwa meski kekristenan pada awalnya sangat kecil, ia bertumbuh menjadi komunitas yang mendunia dunia. Bila Anda merasa sendirian dalam perjalanan Anda mengikut Kristus, ingatlah selalu bahwa Allah sedang membangun sebuah kerajaan yang meliputi seluruh dunia. Ia memiliki pengikut-pengikut setia di setiap belahan bumi. Dan iman Anda, betapapun kecilnya itu, dapat bergabung dengan iman orang-orang percaya lain di seluruh dunia untuk mengerjakan hal-hal besar serta luar biasa. Keren kan!!!

Bapa, terima kasih untuk setiap orang percaya yang Engkau panggil di seluruh dunia. Ampunilah aku yang terkadang egois dan selalu merasa layak untuk dikasihani. Aku kadang tidak mengerti bahwa semua orang percaya mungkin juga mengalami kesulitan yang sama seperti yang aku rasakan, tapi aku justru mengasihani diri sendiri. Bapa, berkatilah dan tolonglah semua orang percaya di manapun mereka berada, juga tolonglah imanku yang kecil ini. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.
Matius 13:32
Continue reading ...

August 07, 2013

KALAHKAN KESEPIAN 2

0 komentar

Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku." 1 Raja-raja 19:10

Ingatkah kita kisah di mana kutipan ayat di atas diambil? Ya, ini adalah kata-kata Elia setelah ia mengalahkan empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal, menurunkan api dari langit, dan berdoa untuk menurunkan hujan. Sebelum ayat ini pun disampaikan juga kepada ayat lain ketika ia merasa putus asa dan ingin mati. Lihat!! Bahkan seorang nabi besar dengan segudang mujizat dan pelayanan luar biasa besar seperti Elia ingin mati dan merasa kesepian? Apa kata dunia????

Ini adalah salah satu penyakit yang wajib diwaspadai oleh setiap anak Tuhan, khususnya mereka yang rajin sekali melayani. Apa itu? Perasaan lelah dan kesepian. Bagaimana mungkin perasaaan semacam ini perlu diwaspadai? Seberapa bahayakah keduanya? Oww... justru ini dua penyakit yang sangat berbahaya, karena selain menjatuhkan mental, keduanya juga bisa menjatuhkan iman kita. Kita bisa saja penginjil, pengkhotbah, penyanyi rohani, atau pelayan besar, namun jika kita tidak hati-hati, pelayanan kita akan membuat kita fokus pada situasi dan diri sendiri. Lihat saja! Bahkan orang seperti Elia bisa merasa lelah dan kesepian, apalagi kita.

Saat kita tidak lagi fokus pada Allah yang kita layani, kita akan merasa sendiri dan sepi. Kalau sudah begini, kita akan lelah melayani, bahkan mengasihani diri sendiri. "Kok semua mua aku yang kerjakan sih? Kan yang lain juga bisa," "Apa-apa aku, ini-itu aku. Capek!!" "Yang lain ke mana sih, kok nggak ada yang bantu??" Jika hal ini terjadi, berdoalah, dan berusahalah mengingat kembali, untuk siapa kita sebenarnya melakukannya? Apakah Allah tidak mengerti apa yang kita rasakan? Jawabannya adalah pasti; Allah adalah fokus dari segala hal dalam hidup kita, dan Dia mengerti apa yang kita rasa, karena Dia sudah terlebih dahulu mengalaminya. Jadi, masih perlukah kita merasa sepi?

Bapa, ampunilah aku yang terkadang lebih fokus pada pelayanan dan pekerjaanku dari pada diri-Mu. Ampunilah aku yang menyibukkan diri dengan hal-hal lain ketimbang dengan-Mu. Sekarang aku tahu kenapa begitu mudah aku merasa sepi, yaitu karena aku belum tahu cara mencintai-Mu. Bapa, inilah hidupku, hanya untuk-Mu. Amin

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23
Continue reading ...

August 06, 2013

MURAH HATI DALAM PUJIAN

0 komentar

Saya sejujurnya bukan tipe orang yang senang memuji. Meskipun ada teman atau kenalan yang berpenampilan menarik (cantik/ganteng) atau berhasil dalam hal tertentu, saya mungkin hanya akan menyampiakan pujian yang sifatnya umum dan terkesan "kurang tulus". Tapi berbeda dengan teman saya. Seumur-umur, baru pertama kali ini saya bertemu seseorang seperti dia; seorang yang sederhana, baik, suka menolong, dan sangat tulus. Setiap kata termasuk pujian yang keluar dari mulutnya seolah tanpa kesan dibuat-buat, ditambah dengan ekspresi wajah dan tubuhnya yang secara alami memberikan tanda "aku turut berbahagia dan berdoa untuk keberhasilanmu." Apakah Saudara pernah bertemu seseorang yang demikian?

Kalau orang lain seringkali memuji ala kadarnya, lalu berebut menceritakan keberhasilannya sendiri, teman saya justru sebaliknya. Selain pendengar yang baik, ia juga tidak pernah pelit atau irit dalam hal pujian. Ia bahkan berharap orang yang dipujinya semakin sukses, bukan karena ketenaran atau uang, tetapi karena ilmu dan pengalaman yang diperoleh. Ia tidak pernah lupa pada mimpi dan harapan yang pernah orang lain ceritakan kepadaya, bahkan ia turut mendoakannya. Lihat... teman yang sangat berharga bukan?

Ketulusan hati menjadi semakin jarang di dunia ini, karena itulah saya bersyukur bisa bertemu dan mengenal orang seperti teman saya yang satu ini. Dari dia saya belajar banyak, terlebih tentang ketulusan dan tidak menahan-nahan pujian kepada orang lain. Dari dia saya belajar bahwa menyenangkan orang lain lewat pujian bukanlah suatu kesalahan atau kerugia, bahwa kebahagiaan orang lain akan melipatgandakan kebahagiaan saya juga.

Apakah Saudara juga orang yang suka menahan-nahan pujian? Jika ya, mari kita bersama-sama belajar kepada Yesus. Ia adalah yang Allah yang tidak ragu untuk memuji. Melihat anak-anak kecil, Ia tidak enggan untuk menjadikan ketulusan dan kepasrahan mereka sebagai contoh bagi murid-murid. Melihat seorang janda miskin yang dua pesernya, Ia tidak ragu memuji iman dan kasihnya kepada Allah di hadapan para murid. Bertemu seorang panglima asing, Ia tidak segan memuji imannya. Ia adalah Allah yang tidak pelit dalam pujian. Jadi, kenapa kita susah untuk memberikan pujian atau bahkan lebih suka untuk dipuji?

Bapa, aku bersyukur punya Allah yang tulus seperti-Mu, Engkau sungguh luar biasa. Berikan aku hati yang tulus seperti-Mu, yang tidak menahan-nahan pujian dan merasa bahagia atas keberhasilan orang lain. Ampuni aku yang masih egois, yang seringkali tidak mau kalah saing. Di dalam nama Tuhan Yesus, Allah yang Mahatulus, Amin.

dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Filipi 2:3
Continue reading ...

August 05, 2013

ENGKAU BERHARGA

0 komentar

Banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi di masyarakat salah satunya diakibatkan oleh perasaan tak berharga. Seseorang merasa dirinya gagal dan ditolak, sudah berusaha namun tetap saja dihantui oleh ketakutan yang bahkan belum ada buktinya, lalu memutuskan untuk menyerah pada hidup, berpikir bahwa bunuh diri adalah jalan keluar terbaik untuk membebaskannya dari perasaan itu. Benarkah demikian? Tentu saja tidak. Bunuh diri tidak lantaran membuat seorang aktris atau aktor dikagumi, tidak membuat seorang laki-laki atau perempuan dihargai, tidak membuat seorang anak atau orang tua disegani, tidak. Bunuh diri hanya membuat orang lain mengasihani kita, dan menyayangkan tindakan konyol tersebut.

Kalau kita pernah bertanya dalam hidup ini, "Apakah aku berharga?" jawabannya, tentu saja, ya. "Berharga bagi siapa?" Tentu saja bagi orang-orang yang mengasihi kita. "Kalau tidak ada orang yang mengasihi aku?" Tidak mungkin! Setidaknya kita pasti berharga di hadapan satu orang, Bapa Sorgawi kita. "Ah, mana mungkin? Aku berharga bagi Allah?"

Kita boleh saja tidak mempercayainya, namun itu artinya kita bodoh. Allah menganggap kita sangat berharga, sangat bernilai. Kalau tidak, Ia tidak akan menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Ia bahkan tidak perlu menyediakan tempat bagi kita di sorga. Ia tidak perlu mengutus Roh Kudus untuk menolong kita. Ia juga tidak perlu mendoakan kita dari sana. Ia pun tidak perlu datang kedua kalinya kelak untuk menjemput kita. Sayangnya, Ia melakukan semuanya itu, dan akan melakukan semuanya itu karena Ia mengasihi kita, karena Ia menganggap kita berharga.

Jangan lagi menganggap dirimu tidak bernilai dan berharga, sebaliknya, engkau sangat berharga. Kalau kegagalan menimpa, lihatlah itu sebagai ujian untuk keberhasilan lain. Kalau penolakan datang, lihatlah itu sebagai kesempatan untuk penerimaan yang lain. Kalau pintu satu ditutup, yakinlah ada pintu lain yang dibuka. Selalu ada jalan keluar di balik masalah, kesembuhan di balik penyakit, mujizat di balik kemustahilan, rencana Allah yang baik di balik siasat Iblis yang buruk; semua karena engkau berharga bagi Allah. Jadi, jangan menyerah pada hidup!

Bapa, ampunilah aku yang seringkali mengasihani diri sendiri dan mudah putus asa. Ampunilah aku yang selama ini kurang hikmat dan tidak bisa melihat kasih-Mu yang besar. Dan, terima kasih karena sudah menganggapku berharga, juga menjadikanku berharga. Aku mengasihi-Mu, Bapa, karena Engkau juga sangat berharga bagiku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Yesaya 43:4
Continue reading ...

August 04, 2013

KALAHKAN KESEPIAN

0 komentar

Diutus sendirian untuk melakukan tugas besar??!??!! Siapa yang tidak merasa takut atau kuatir? Itulah hal yang dirasakan Musa ketika ia bertemu dan bercakap-cakap dengan Allah dalam semak yang menyala. Takut dan kuatir! Itulah yang Musa hadapi atas tanggung jawab yang sebegitu beratnya.

Musa memang pernah tinggal di istana Mesir dan hidup berdampingan dengan Firaun, akan tetapi, kenyataan itu tidak membuatnya lupa bahwa ia adalah seorang Israel. Kenyataan itu yang menghantuinya tatkala ia melarikan diri dari pembunuhan yang dilakukannya; kenyataan itu jugalah yang harus dihadapinya ketika Allah mengutusnya untuk kembali kepada Firaun sebagai pembela bangsanya. Kalau kita ada di posisi Musa, sanggupkah kita dengan sigap dan lantang mengiyakan perintah Allah itu? Hati kecil kita yang ingin taat pasti akan berkata, ya, namun suara-suara kenyataan masa lalu dan tanggung jawab masa depan mungkin akan lebih keras dari suara hati kita.

Syukurlah, Musa akhirnya memilih untuk taat. Di luar segala keluh/alasan yang dilontarkannya kepada Allah, ia akhirnya kembali ke Mesir sebagai utusan-Nya. Ia tidak menyerah sekalipun ia merasa sendirian. Ia tidak mundur meski hanya Harun yang mendampinginya menghadap Firaun.

Ada kalanya kesepian membuat kita menyerah dalam mengikut Tuhan. Kita merasa sudah sekian lama ikut Tuhan, namun kita tidak juga mendapat apa yang kita inginkan. Ada banyak contoh di mana anak-anak Tuhan memilih untuk meninggalkan Dia, hanya karena kesepian. Bertahun-tahun mereka setia dan melayani, akan tetapi hanya karena tidak juga menemukan jodoh yang sesuai, mereka kemudian "pasrah" dengan pasangan yang tidak seiman. Apakah kita juga akan berbuat demikian? Melepaskan Tuhan hanya karena kita takut sendirian dan kesepian?

Tirulah Musa dalam ketaatannya. Teladanilah ia dalam pengabdiannya. Meski tahu resiko yang harus dihadapi, ia tetap bertahan. Dan lihatlah, apa yang Tuhan kerjakan baginya. Ia adalah seorang penyelamat bangsa, dan di hadapan Allah tidak ada orang lain lagi yang seperti dia. Saat kita memilih untuk taat, Tuhan tidak akan membiarkan kita kesepian. Ia akan menggantikan rasa sepi kita dengan upah yang lebih besar dan lebih mulia.

Bapa, terima kasih karena Engkau selalu besertaku, terima kasih karena Engkau tidak pernah meninggalkanku. Aku bisa melihat kasih setia-Mu, yaitu, ketika aku taat, aku tidak akan dibiarkan sendirian dan kesepian, karena Engkau membelaku, menuntunku, memegang tanganku. Amin

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Matius 28:20b
Continue reading ...

August 03, 2013

BAPA YANG KUPERCAYA

0 komentar

Ketika saya masih kecil, ayah saya akan menuntun dan menggandeng tangan saya saat kami berjalan bersama. Ia akan mengayun-ayunkan tangan kami menyusuri jalan di sekitar komplek rumah kami. Ia akan memberitahu saya untuk hati-hati ketika ada turunan atau tanjakan. Ia akan menahan saya sambil meremas tangan saya agar saya berhenti. Atau, ia akan menarik tangan saya ketika saya berlari-lari kecil dan tidak memperhatikan jalan raya di depan saya.

Saya merasa aman jika sedang bersama ayah saya. Saya tahu, apapun yang kami lakukan, ia akan selalu melindungi saya. Ketika saya berjalan melompat-lompat, ia selalu memperhatikan saya. Ketika saya ingin melompat ke arahnya, saya tidak ragu, karena saya tahu pasti ia akan menangkap saya.

Demikianlah kehidupan kita bersama Bapa sorgawi kita. Sebagai anak-anak-Nya kita bisa yakin dan selalu merasa aman saat bersama-Nya. Kita tidak perlu kuatir tentang apapun karena kita tahu Ia akan selalu melindungi kita.

Saat kita berada dalam bahaya, Ia pasti akan memperingatkan kita. Saat kita jatuh, Ia pasti mengulurkan tangan untuk membantu kita berdiri kembali. Saat kita merasa sedih, Ia pasti akan memeluk dan menenangkan kita. Di segala waktu, mudah dan sulit, Ia akan selalu ada untuk kita. Ia adalah Bapa kita yang setia mengasihi kita.
Continue reading ...

August 02, 2013

YANG TAK DAPAT DIBATASI

0 komentar

Pernahkah kita mencoba sesuatu hingga batas akhir kemampuan kita? Pernahkah berusaha mati-matian, tapi kemudian mentok sampai satu titik saja? Pernahkah kita bekerja keras, namun hasil yang kita peroleh hanya segitu-gitu saja? Kita sudah berupaya tapi tetap saja seolah orang lain lebih berhasil dari pada kita? Inilah kita, manusia, makhluk yang terbatas dan tidak sempurna.

Kita mungkin pernah atau bahkan sering gagal. Kita merasa diri kita ini pada dasarnya tidak diciptakan untuk dunia ini karena banyaknya kepedihan yang kita alami. Lalu, apakah kita akan membiarkan diri kita terbenam dalam masa-masa gelap yang demikian? Sering gagal, setelah itu tidak mau mencoba lagi?

Firman Tuhan mengajak kita untuk menguji kehidupan kita lewat setiap kata-katanya. Ia ingin kita tahu orang seperti apa diri kita. Jika kita orang yang masih hidup dalam dosa, maka ia akan membebaskan kita. Jika kita masih hidup di bawah kutuk dosa, ia akan melepaskan kita. Jika kita sering mengalami kegagalan, ia pun sanggup memberi kita kemenangan.

Allah yang kita percayai sanggup melakukan segala yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Ia sanggup memulihkan dan menjadikan kita baru, jika Ia menginginkannya. Ia tidak dibatasi oleh kekurangan ataupun kelemahan kita. Ia adalah Allah yang sanggup, dan yang harus kita lakukan hanyalah berserah dan percaya kepada-Nya.

Apa yang Saudara pergumulan hari-hari ini? Apakah Saudara tidak sanggup melihat cahaya terang di akhir setiap rencana Saudara? Berdoalah sekarang dan katakanlah kepada Allah bahwa Saudara merasa tidak sanggup. Jujurlah kepada-Nya dan katakan perasaan Saudara apa adanya. Lalu, percayailah Dia sekalipun Saudara tidak sedang berdoa. Dia sedang mengerjakan sesuatu yang besar yang tidak dapat dibatasi oleh apapun di bawah kolong langit ini untuk Saudara.

Bapa, terima kasih untuk hidup ini, terima kasih karena aku boleh mengenal-Mu. Aku serahkan segala kuatirku kepada-Mu, juga segala kesalahan dan kelemahanku. Aku sadar bahwa hanya Engkau yang sanggup melakukan segala sesuatu, segala yang bahkan mustahil bagiku dan semua orang di dunia. Di dalam nama Tuhan Yesus, Allah yang kupercayai, Amin.

Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
Mazmur 90:4
Continue reading ...

August 01, 2013

DOA IBU

0 komentar

Di doa ibuku namaku disebut...

Ini ada kalimat yang sampai saat ini adalah kalimat terindah dalam hidup saya. "Di doa ibuku namaku disebut" bagi saya bukanlah sebuah omong kosong. Saya merasa sangat beruntung memiliki orang tua, terlebih ibu yang luar biasa mengasihi saya.

Setiap pagi, kala ibu saya bangun dan berdoa sebelum memulai hari, saya bisa mendengar sesenggukan dan doa tulusnya. Dalam nada yang pasrah dan penuh harap kepada Allah, beliau menyebut nama kami satu-persatu, mulai dari bapak, kakak, dan saya sendiri, dengan harapan kiranya Allah selalu menyertai dan memberkati kami; menuntun hidup kami dan mewujudkan doa-doa serta impian kami. Dalam tangis beliau menyebut nama saudara-saudara kami satu-persatu, memohon agar keselamatan dicurahkan kepada mereka yang belum percaya kepada Tuhan Yesus dan damai sejahtera bagi anggota keluarga lain yang sedang dalam pergumulan. Tidak hanya itu, beliau juga berdia bagi gereja kami, gembala dan hamba-hamba Tuhan yang melayani, juga jemaat yang sedang dalam keadaan sakit; tidak ada yang terlewat. Itulah alunan yang saya dengar setiap pagi, dan itulah salah satu momen-momen yang paling indah dalam hidup ini.

Pernahkah Saudara mendengar nama Saudara disebut dalam doa-doa orang tua Saudara? Saya yakin bahwa setiap orang tua mengasihi anak-anaknya dan bahwa setiap mereka pasti memiliki hatapan (doa) yang aik untuk anak-anaknya. Entah kita bisa mendengar doa mereka atau tidak, Allah mendengarnya, dan dari segala bentuk kasih yang pernah mereka berikan, doa adalah salah satu yang terbaik.

Sekarang, sudah menjadi tugas kita sebagai anak-anak untuk membalas kasih mereka. Kita bisa bekerja dan memberi mereka bagian dari penghasilan kita. Kita juga bisa membelikan barang-barang atau kado-kado mahal untuk mereka. Namun, kemandirian, kasih sayang, dan kesetiaan kepada Allah merupakan kado terbaik yang bisa kita berikan untuk menyenangkan hati mereka.

Doakanlah orang tua kita. Jika satu saat kita mulai lupa akan betapa berharganya cinta mereka, dengarlah apa yang mereka katakan dalam doa-doa mereka, mereka pasti menyebut nama-nama kita.
Continue reading ...
 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger