Saya mengenal seseorang yang sangat suka mengeluh tentang hal-hal kecil. Begitu hari mendung, dia pasti bilang, "Waduh, kenapa mendung sih? Cucianku ndak kering-kering nanti!!" Kalau hujan ndak turun-turun, dia bakal bilang, "Ya ampun, kenapa kering kerontang begini ya? Puanassnya minta ampun. Nggak tahan!!!" Pas ada bunyi motor atau mobil, atau teriakan penjual asongan di sekitar rumah, pasti dia bilang "Huft... berisik!! Mau diapakan ya orang-orang ini? Dasar ndak tahu aturan!" Saya heran, ada saja yang bisa dikomentari dan membuatnya marah, padahal itu hanyalah hal-hal sepele.
Mungkin kita seringkali juga demikian, membuang waktu dan tenaga, serta menyia-nyiakan hati dan pikiran untuk sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dirisaukan. Kita marah, kecewa, dengan segala yang terjadi di sekitar kita. Dan ketika itu semakin sering terjadi, kita semakin kehilangan fokus kita terhadap hal-hal baik, terhadap hal-hal yang lebih positif, karena kita sudah terbiasa menggerutu dan tidak mengucap syukur. Hati-hati ya!
Ketika kita mengizinkan hati kita dikuasai oleh sedikit saja gerutu, amarah, kecewa, kita sementara berperan sebagai magnet yang menarik hal-hal negatif lain untuk menyentuh kita. Bila ini terjadi, gerutu, amarah, dan kekecewaan tadi semakin besar, ditambah dengan iri hati, berburuk sangka, kebencian, dan dosa-dosa lainnya.
Alkitab banyak kali memperingatkan kita akan bahaya dari amarah, baik itu lewat ajaran maupun kisah-kisah sejarah di dalamnya. Ia benar-benar tidak ingin kita memberi celah kepada iblis untuk menguasai hati kita, karena ia tahu, amarah hanya akan menimbulkan kekacauan, dan gerutu hanya akan mendatangkan murka Tuhan. Jadi Saudara, marilah kita belajar untuk tenang dan bersyukur. Yesus akan memampukan kita untuk menjadi orang-orang yang demikian. Kita hanya perlu, berserah!
Tuhan Yesus, ampunilah aku yang seringkali mengeluh dan marah untuk hal-hal kecil. Ampuni aku karena mudah tersulut dan melakukan dosa-dosa di hadapan-Mu. Ajarlah aku tentang kesabaran dan pengendalian diri, ya Tuhan. Ajarlah aku tentang mengucap syukur. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Allah yang memberikan kedamaian dalam hatiku. Amin
dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Efesus 4:27
0 komentar:
Post a Comment