Sebagai
orang kristen, kita diajar untuk suka memberi, tidak hanya kepada sesama,
terlebih lagi kepada Tuhan. Kita juga sudah terbiasa memberi persembahan di
gereja, dan saking terbiasanya, kadang ada orang yang tidak merasa sungkan lagi
kepada Tuhan. Uang yang diberikan adalah yang nilainya paling kecil. Uang yang
dipersembahkan adalah lembaran yang paling kumal. Uang yang dikorbankan
“diuntel-untel” alias diremas atau dilipat dalam ukuran mini. Dan komentar yang
tepat untuk itu adalah, “Ya ampun...”
Saat
kita memberi kepada Tuhan, kita patut belajar kepada Daud. Ia adalah raja yang
masyur, namun takut dan tunduk kepada Tuhan. Ada beberapa kejadian di mana
dengan jelas diceritakan di sana, Daud memberi kepada Tuhan dengan tidak
perhitungan. Ia memberikan hartanya berlimpah-limpah untuk perkerjaan bait
Allah dan ia tidak pernah mau memberi jika pemberiannya bukanlah korbannya
sendiri (jika ia tidak membayar harganya sendiri).
Daud
saja yang seorang raja tahu memberikan yang terbaik kepada Tuhan, kenapa kita
tidak bisa melakukannya? “Dia kan raja, pantas saja dia memberi banyak. Saya
ini orang biasa. Jika saya memberi sebanyak itu, saya bisa miskin.”
Saudara,
Tuhan tidak pernah meminta harta kita. Dia hanya ingin kita melakukan apa yang
menjadi kewajiban kita (perpuluhan misalnya). Sisanya, jika kita ingin berkorban,
Dia hanya minta kita untuk melakukannya dengan tulus, rela hati, dilandasi rasa
syukur dan rasa cinta kita kepadanya. Bila persyaratan dalam memberi ini kita
penuhi, maka kita akan mendapati, secara otomatis, bahwa persembahan kita
adalah persembahan terbaik yang bisa kita berikan kepada Tuhan.
Daud
mengasihi Tuhan, karena itu ia bersedia memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Hal ini pun diperhitungkan Tuhan, karenanya Ia tidak segan-segan untuk
memberkati Daud dengan kemenangan, dengan kekayaan, dengan kekuasaan, dll. Kita
yang mengasihi Tuhan juga tidak perlu lagi kuatir, karena Tuhan juga pasti
memperhitungkan kita sebagai orang-orang yang berhak untuk menerima berkat.
Sekali
lagi, berkat bukan jadi alasan kenapa kita memberi kepada Tuhan. Jika kita
memberi, berilah karena kita mencintai-Nya.
Bapa,
terima kasih untuk segala berkat yang telah kuterima dari-Mu, semuanya lebih
dari yang layak untuk kuterima karena aku tahu aku tidak akan kekurangan selama
aku di dalam-Mu. Aku mau belajar untuk memberikan yang terbaik, Bapa. Ajarku
memiliki hati yang tulus dan rela. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.
Tetapi berkatalah raja Daud kepada Ornan: “Bukan begitu, melainkan
aku mau memberlinya dengan harga penuh, sebab aku tidak mau mengambil miikmu
untuk TUHAN dan tidak mau mempersembahkan korban bakaran dengan tidak membayar
apa-apa.”
1 Taw. 21:24
0 komentar:
Post a Comment