Ketika Abram pergi ke suatu negeri dan Lot turut bersamanya, sampailah mereka di suatu tanah. Mereka memutuskan untuk tinggal di situ. Dengan banyaknya lembu domba dan harta kekayaan mereka berdua, tanah yang luas itupun terbukti tidaklah cukup bagi mereka. Buktinya, para gembala keduanya sering bertengkar berebut tempat.
Ketika Abram memilih untuk bersikap adil dan bijak, mempersilahkan Lot untuk memilih arah (baca: tanah), Lot akhirnya memilih seluruh lembah Yordan yang banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Di sini terlihat jelas kepribadian Lot. Ia yang lebih muda bukannya mendahulukan kepentingan Abram yang seharusnya dihormatinya. Ia juga sangat serakah, mengambil bagian yang baik untuk dirinya sendiri. Pada akhirnya, apa yang sudah bisa kita tebak? Pilihan Lot membawanya kepada lingkungan yang penuh dosa. Tempat yang Lot pilih dihancurleburkan Allah; Sodom dan Gomora dibumihanguskan.
Pilihan apa yang sedang terbentang di depan kita? Jangan terburu-buru memutuskan sebelum kita bertanya kepada Allah. Kitab Amsal penuh dengan kata-kata hikmat. Dan salah satu hikmat tertinggi yang tertulis di sana adalah karena takut akan Allah. Saat kita diminta untuk memilih, kita membutuhkan hikmat Allah, supaya apa? Supaya hasilnya tidak didasarkan keinginan/kemauan daging kita sendiri, tetapi keinginan/kemauan Allah yang pastinya baik dan sejati. Jadi, milikilah kepribadian illahi!
Bapa, aku benar-benar membutuhkan hati dan hikmatmu dalam hidup ini. Ampuni aku yang seringkali salah pilih. Itu karena aku tidak punya karakter-Mu. Berkatilah dan bekerjalah dalam setiap pilihanku. Di dalam Tuhan Yesus Kristus, Amin.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
2 Petrus 1:10
0 komentar:
Post a Comment