Seorang kusta datang kepada Yesus. Ia berlutut dan memohon, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Apakah Yesus mengusir atau menjauhkan diri darinya? Yang mengejutkan adalah, tidak... Ia justru penuh dengan belas kasihan dan berkata, "Aku mau." (Markus 1:40-41)
Berdasarkan Imamat 13, 14, kusta adalah penyakit yang tergolong najis. Oleh karena itulah para pemimpin Yahudi melarang siapapun berhubungan dengan orang kusta karena mereka juga bisa dianggap najis. Tidak heran jika waktu itu orang kusta dijauhi, dikucilkan, kalau perlu dilempari batu agar tidak mendekati penduduk setempat. Herannya, Yesus tidak melakukannya. Alkitab mengatakan Ia justru dipenuhi dengan belas kasihan dan mau menunjukkan kasih-Nya kepada salah satu orang kusta itu. Lho, kok bisa ya?
Orang bisa saja cacat fisiknya atau biasa saja parasnya, akan tetapi nilai batiniah semua orang adalah sama di hadapan Allah. Yesus merasakan dengan belas kasihan kepada orang kusta karena inilah yang dilihatnya, bahwa mereka sama bernilainya di hadapan Allah. Tapi, tahukah kita bahwa dalam beberapa hal kita juga seperti orang kusta? Dosa telah membuat kita cacat dan rusak, akan tetapi Bapa mengasihi kita tanpa melihat semuanya itu; hati-Nya justru penuh dengan belas kasihan kepada kita. Kasih-Nya telah menjadikan kita orang-orang yang berhak mendapat kesempatan untuk disembuhkan dan dipulihkan.
Mari kita belajar dari Yesus yang tidak menilai orang dari penampilan fisik. Mari kita juga mengucap syukur atas kasih Bapat yang tidak ternilai, yang mau menerima segala cacat dan keburukan kita. Apapun yang kita alami hari-hari ini, yakinlah bahwa Ia sanggup memulihkan dan memberi kita kesempatan untuk "disembuhkan".
Bapa, terima kasih untuk kasih-Mu yang melimpah atasku. Terima kasih karena Engkau memandangku berharga dan bernilai bagi-Mu. Terima kasih telah menerimaku dengan segala keadaanku. Dan, terima kasih karena sudah memberiku kesempatan untuk dipulihkan. Berikan kepadaku hati untuk melihat orang lain seperti cara-Mu melihatku. Sekali lagi, terima kasih, Bapa. Inilah doa ucapan syukurku kepada-Mu. Amin
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
Markus 1:41
Ya, TUHAN kepadamu hamba berserah. Berkatilah keluarga kami, hari ini dan selamanya.
ReplyDelete