Alkitab memberi tahu kita bahwa orang Israel adalah orang-orang yang dikenal tegar tengkuk. Dalam satu waktu atau masa mereka bisa tekun beribadah dan mengasihi Allah, namun dalam waktu atau masa lain mereka bertindak sebaliknya, melakukan hal-hal yang Allah benci. Ketika Allah memberikan "sentilan" mereka mungkin sadar, tapi itu tidak bertahan lama, mereka akan kembali lagi melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti hati Allah. Hal yang sama berulang puluhan bahkan ratusan kali. Mereka benar-benar adalah orang-orang yang tidak pernah konsisten dengan kesetiaan mereka.
Kita yang disebut Israel-Isreal rohani patut juga bertanya kepada diri kita sendiri, "Apakah aku termasuk golongan orang yang demikian? Yang sekarang setia, namun kemudian tidak setia, lalu setia lagi, lalu tidak setia lagi?" Jika jawabannya "ya", maka kita perlu datang mohon pengampunan dan pemulihan yang dari Allah.
Allah mengasihi mereka yang setia. Allah dekat dengan mereka yang menghiasi jalan-jalannya dengan kasih dan kesetiaan. Yesus sudah membuktikannya kepada kita. Ia setia dalam misi dan hidup-Nya, dan karena itu Ia memperoleh perkenan Allah juga manusia. Apakah kita menginginkan perkenanan Allah dan manusia? pilihlah jalan yang Yesus pilih, kasih dan kesetiaan. Allah tidak akan segan-segan melimpahi kita dengan rahmat dan kasih-Nya.
Bapa, ajarlah aku untuk hidup dengan kasih dan kesetiaan di hadapan-Mu. Ajarlah aku untuk menempuh jalan yang Kaukenan. Tidak menjadi orang yang tidak konsisten dalam kesetiaan, melainkan sebaliknya, hidup menyukakan Engkau. Amin
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Amsal 3:3-4
0 komentar:
Post a Comment