May 15, 2013

KEHENDAK BEBAS


Kalau dipikir-pikir, kurang baik apa ya Tuhan sama kita? Dia selalu bertindak dan bekerja untuk kebaikan dan kepentingan kita. Hal ini tidak dapat dibantah lagi, karena Ia sendiri yang menjanjikan penyertaan yang kekal bagi kita. Adanya kemungkinan bahwa Tuhan akan menyangkal penyertaan itu adalah nol (1 Kor. 1:9). maka Terkadang, justru kitalah yang menganggap Ia tidak peduli dan seenaknya mengatur hidup kita.

Kita seringkali mengira bahwa banyak kesalahan dalam hidup terjadi karena Tuhan. Kita marah, kecewa, dan menyalahkan Dia karena kita merasa Ia yang membuat hidup kita berantakan. Faktanya adalah, kitalah yang sering berbuat salah. Ada banyak pilihan dan jalan menanti, tapi kita tidak melibatkan Tuhan ataupun berserah kepada-Nya. Begitu semuanya kacau, kita mulai membawa-bawa iblis, dan mengeluh pada Tuhan.

Tuhan dari awal menciptakan kita tidak sebagai robot. Ia memberi kita hati untuk menimbang dan memilih yang baik. Lebih dari itu, ia memberi kita nafas hidup-Nya sendiri, di sanalah roh yang memiliki kecenderungan untuk mencari dan mendekat kepada Sang Pencipta itu ada. Ia bisa saja membuat kita mengasihi-Nya, menggerakkan tangan, kaki, serta badan kita untuk menuruti kehendak-Nya, tapi itu tidak dilakukan-Nya. Kenapa? Karena Ia menghargai pilihan kita, sekalipun pilihan itu sebenarnya salah. Ia menghargai kita sebagai pribadi yang mandiri, bukan sebagai boneka tangan-Nya. Tapi Ia juga tahu, tidak semua kita akan menerima dan menyambut Dia dengan tangan terbuka. Karena itulah Ia tidak bosan-bosan menegur kita agar kita dapat melihat kebenaran.

Banyak teori yang menjelaskan tentang takdir Illahi, tapi saya tidak akan membahas sampai ke sana. Saya hanya ingin mengingatkan kita semua di sini, termasuk diri saya sendiri, bahwa Tuhan kita sangat menghargai dan mengasihi kita. Ia ingin kita mengerti kehendak-Nya dan akhirnya memilih yang terbaik, melakukan yang terbaik, dan hidup seturut kehendak-Nya, tanpa paksaan. Sekarang, tentukan pilihanmu, Saudaraku!

Bapa, terima kasih karena Engkau begitu menghargai aku dan pilihanku. Ampunilah aku yang seringkali menyakiti Engkau dengan semua pilihanku di masa lalu. Aku tahu Kau tidak akan memaksaku, tapi Engkau Allah yang sanggup memberikan hati yang selalu condong kepada-Mu. Sekarang, inilah pilihanku, berikanlah aku hati seperti itu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!
Yosua 24:15

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger