Hari ini adalah hari kelima puluh, hari Pentakosta. Hari ini, beberapa ribu tahun yang lalu, 120 orang percaya yang menanti di kamar loteng Yerusalem, menerima janji Yesus, yaitu Penolong yang lain, yang sama dengan Yesus, Roh Kudus. Hari ini, beberapa ribu tahun yang lalu, dimulailah satu masa baru di mana murid-murid menerima "dunamis" atau kuasa yang dijanjikan itu, sehingga tidak hanya berhenti sampai 120 orang saja yang percaya, melainkan 3000 orang, bahkan 5000 orang.
Sungguh mengejutkan jika kita mengingat kembali apa yang terjadi dengan para murid. Mereka dulu hanya orang-orang biasa dengan rutinitas hidup yang biasa juga, nelayan, pemungut cukai, dll. Namun setelah Roh Kudus memenuhi hidup mereka, mereka berubah menjadi orang-orang luar biasa, yang tidak hanya memberi dampak untuk keluarga (lewat penghasilan dari profesi mereka yang sebelumnya), tapi juga yang kemudian memberi dampak bagi kota, negeri, bahkan dunia. Apa yang bisa membuat mereka berubah sedrastis itu? Pasti kita sudah tahu jawabnya, "Roh Kudus!"
Kita yang hidup di hari-hari terakhir semakin tidak boleh lengah dengan waktu-waktu yang semakin jahat. Kita yang ingin diubahkan sepenuhnya tidak boleh mengandalkan kemampuan sendiri agar bisa berubah. Kita butuh Roh Kudus, baik untuk zaman akhir ini, maupun untuk perubahan total dalam pikiran dan karakter. Asalkan ada Roh Kudus, kita bisa menjadi berkat dalam keluarga, memberi pengaruh yang baik di tempat kerja, masuk dalam pelayanan yang berdampak, dan menjadi saksi/alat Allah untuk memenangkan jiwa. Semua itu hanya dapat terjadi jika kita punya Roh Kudus.
Bapa di surga, terima kasih untuk Penolong yang Kauberikan kepadaku. Berikan kepadaku hati yang taat dan dengar-dengaran akan suara Roh Kudus-Mu, supaya ia mau tinggal dalam hidupku dan mengubahkanku seperti yang Kau mau. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Kisah Para Rasul 1:8
0 komentar:
Post a Comment