October 17, 2013

TUGAS ISTIMEWAKU


Menerima tugas besar bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Kita mendapat kepercayaan yang demikian menandakan bahwa kita orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Akan tetapi, jika tanggung jawab itu menuntut pengorbanan yang tidak sedikit juga dari kita, akankah kita tetap mengambilnya dan merasa bangga atasnya? Jika tugas besar itu harus kita bayar dengan harga yang mahal, apakah kita tetap menerimanya dengan senang hati dan sukarela?

Maria adalah seorang wanita yang menurut saya sangat berani. Ketika malaikat Tuhan datang kepadanya, kita pasti langsung berpikir bahwa Maria menerima anugerah yang sangat besar. Namun, di balik kedatangan sang malaikat, ada tugas besar yang menuntut tanggung jawab besar dari Maria. Ia diminta untuk mengandung bayi Yesus sebelum ia resmi menikah dengan Yusuf. Ia diminta untuk mengambil resiko dicela banyak orang jika hal itu benar terjadi. Ia diminta untuk memberikan kebebasan, waktu, pikiran dan tenaga yang seharusnya digunakan untuk keluarga barunya demi bayi ajaib itu. Ia diminta untuk menjaga bayi Juruselamat, meski ia harus menjadi pelarian di Mesir. Ia diminta untuk tabah dan kuat, melihat anak yang pernah lahir dari kandungannya mati disiksa di hadapan banyak orang. Ia diminta untuk berkorban jauh lebih besar dari ibu manapun di dunia ini.

Apa yang bisa kita pelajari dari Ibu Maria? Jawabannya, banyak sekali, dan salah satunya adalah tentang tanggung jawab. Kalau kita menerima tugas seberat itu, relakah kita menerimanya? Mungkin kita akan meminta waktu kepada malaikat untuk memikirkannya, mungkin juga kita akan langsung menolak begitu mendengarnya. Tapi berbeda dengan Maria, ia dengan rendah hati menaati amanat itu, ia bahkan merasa dirinya layak untuk disebut berbahagia karena tugas istimewa itu. Sungguh Allah tidak salah pilih wanita, Maria adalah seorang wanita yang luar biasa.

Tugas apa yang Tuhan percayakan kepada kita hari-hari ini lewat orang-orang di sekitar kita? Apakah kita menerimanya dengan semangat? Apakah awalnya kita mengiyakannya dengan semangat, lalu sekarang kita mulai merasa lelah? Ataukah kita langsung menolaknya? Ketika Tuhan datang kepada kita dengan sebuah tugas, maka itu berarti kita orang yang istimewa untuk tugas istimewa itu. Jangan menolak atau mengerjakannya dengan setengah hati karena Tuhan sedang menjalankan rencana-Nya lewat tanggung jawab itu. Jangan merasa diri tidak mampu karena Tuhan pasti akan memampukan kita untuk menyelesaikannya, karena begitu Ia datang kepada kita, dalam hati-Nya Ia tahu bahwa kitalah orang yang tepat untuk mengerjakannya. Jadi, jangan lari atau berhenti. Terima dan kerjakan saja!! Go! Go! Go!

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger