Perasa,
tertutup, analitis, mudah tersinggung, perfeksionis, terstruktur, dan mudah
mendendam adalah beberapa dari sifat-sifat seorang melankolis. Anda pernah
mempunyai teman-teman dengan sifat-sifat ini? Saya punya, dan bahkan saya
sendiri seorang di antaranya.
Menjadi
seorang melankolis adalah berkat dan ujian. Bayangkan saja! Menjadi begitu
sensitif setiap saat menjadikanmu seperti antena, mampu menangkap semua sinyal,
bahkan sinyal terlemah sekalipun; membuatmu tahu apa yang paling kauinginkan; dan
melatihmu untuk menarik banyak hal positif yang membuatmu semakin kuat. Tapi
kekuatan ini juga kelemahan besar karena ia menjadi begitu mudah terluka,
begitu seringnya hingga tidak banyak lagi tenaga untuk bisa pulih.
Selain
itu, sifat-sifat ini membuat orang melankolis sampai kepada masa di mana mereka
sulit sekali berteman dekat dengan seseorang. Awalnya tidak masalah, tapi
akhirnya mereka... frustasi. Ketika ini terjadi pada diri saya, saya memutuskan
untuk berdoa dan meminta seorang sahabat. Dan itu terjadi begitu saja. Kami dipertemukan
saat kuliah.
Sebenarnya
apa sih susahnya mencari sahabat. Orang bilang, asalkan kita bisa menjadi
sahabat bagi orang lain maka akan mudah bagi kita untuk memperoleh sahabat.
Hhemm... meski mudah untuk dikatakan, tapi kenyataannya tidak selalu demikian.
Menjadi
seorang melankolis membuatmu sangat waspada, selalu berprasangkan, selalu
berpikiran negatif, dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk. Sulit
baginya melihat segi positif dari sesuatu atau... seseorang. Itulah kenapa saya
merasa sangat bahagia ketika menemukan seorang sahabat yang mirip dengan saya.
Rasanya seperti, ada seseorang yang akhirnya benar-benar mengerti saya.
Tapi
ini tidak berarti Tuhan membenarkan setiap tindakan saya, karena pada akhirnya
saya mengerti, Tuhan ingin setiap orang melankolis menjadi melankolis sempurna
bagi-Nya.
Tuhan
ingin mereka menjadi peka akan kasih-Nya, peka akan kebutuhan sesama.
Tuhan
ingin mereka tertutup terhadap hal-hal yang tidak disukai-Nya.
Tuhan
ingin mereka analitis terhadap segala yang mereka lakukan di dunia agar menjadi
berkat buat orang lain.
Tuhan
ingin mereka mudah tersinggung dan mendendam terhadap dosa, begitu membencinya,
sampai mereka tidak lagi melakukannya.
Tuhan
ingin mereka perfeksionis dalam kehidupan rohani, hubungan mereka dengan-Nya,
doa dan pelayanan mereka.
Tuhan
ingin mereka terstruktur dalam prioritas mereka, menjadikan Dia sebagai yang
terutama.
Ya
Allah, terima kasih telah menjadikanku apa adanya diriku sekarang. Aku tahu
bahwa keberadaanku, termasuk sifat-sifatku, semata-mata adalah untuk memenuhi
tujuan-Mu. Tolong aku untuk melihat tujuan itu. Dalam nama Tuhan Yesus,
penciptaku, Amen.
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Efesus 2:10
0 komentar:
Post a Comment