Saya
heran, mengapa Tuhan begitu menghargai anak kecil. Bukankah bagi sebagian orang
anak kecil cenderung merepotkan? Bahkan, tidak jarang kan kita mendengar kabar
tentang orang tua yang tega membuang anaknya?
Ketika
saya memikirkan hal ini, saya melihat bayangan seorang anak kecil yang tidak
pernah mau lepas dari gendongan ibu atau ayahnya. Seorang anak kecil yang
selalu minta digandeng tangannya saat bepergian ke mana-mana. Seorang anak
kecil yang terus-menerus merengek menagih janji orang tuannya yang berencana
membelikannya sepeda. Seorang anak kecil yang menangis sekeras-kerasnya ketika
tidak dapat menemukan orang tuanya. Seorang anak kecil yang tidak mau berhenti bermanja-manja
dengan orang tuanya.
Ternyata,
sifat-sifat seperti anak kecil itulah yang Tuhan inginkan dari kita. Dia tidak
akan pernah merasa keberatan ketika kita bermanja-manja dengan-Nya. Dia juga
ingin supaya kita mengandalkan Dia sepenuhnya; menangis ketika kita tidak dapat
menemukan-Nya, terus meminta sampai janji-Nya bagi kita dipenuhi-Nya,
menggandeng tangan-Nya ke manapun kita pergi, merasa aman dan nyaman ketika Dia
menggendong kita. Dengan menjadi seperti seorang anak kecil, kita akan
mendapati bahwa kita tidak akan dapat hidup tanpa Dia.
Marilah
kita belajar dari seorang anak kecil, dan memiliki sikap seperti seorang anak
kecil di hadapan Tuhan. Dengan kejujuran dan kepolosan, kita akan datang kepada
Tuhan; menjadikan Dia SEGALA-GALANYA dalam hidup kita. Maka seperti firman
Tuhan, hanya mereka yang menjadi seperti anak keil yang dapat masuk ke dalam
Kerajaan Sorga.
Bapa,
ampuni aku yang seringkali mengabaikan-Mu. Aku mau belajar menjadi seperti anak
kecil, menjadikan Engkau segala-galanya dalam hidupku. Bapa, terimalah aku.
Amin.
Lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak
bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga.
Matius 18:3
0 komentar:
Post a Comment