“Kerjaan
numpuk, tugas rumah juga belum kelar, belum lagi harus ibadah minggu, ibadah
komsel, dll. Ya Tuhan... aku capek! Ndak usah pelayanan dulu ya? Ibadahnya
dipending dulu ya? Ntar-ntar kan masih bisa.”
Kesibukan
seringkali menjadi alasan bagi beberapa orang Kristen untuk menomorduakan
pelayanan, menomortigakan ibadah, bahkan menomorempatkan Tuhan. Alasan
pekerjaan, kuliah, sekolah, atau keluarga justru lebih diutamakan karena mereka
merasa bahwa hal-hal itu lebih “urgent” dari yang lain. “Kalau saya ndak lembur
pas weekend, saya ndak akan dapat cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau
sekarang saya pelayanan, saya ndak akan punya cukup waktu untuk belajar; bentar
lagi kan ujian. Saya ndak ada waktu buat doa pribadi, lha kerjaannya banyak
banget, jadi ketiduran deh.”
Apakah
Tuhan melarang kita untuk bekerja keras atau belajar setinggi-tingginya? Saya
yakin tidak. Tuhan justru menginginkan setiap kita bekerja, rajin dan tekun
dalam segala yang kita lakukan, menjadi berkat dalam keluarga dan masyarakat,
supaya nama Tuhan dipermuliakan. Saya juga yakin bahwa Tuhanlah yang mengatur
pekerjaan, sekolah, dan keluarga kita. Tapi, Tuhan terlebih ingin jika kita
mendahulukan Dia di atas segalanya.
Kalau
benar kita punya banyak pekerjaan, kenapa kita tidak memanagenya sedemikian rupa supaya kita masih bisa ibadah dan berdoa?
Kalau benar kita punya banyak tugas dan ujian di sekolah, kenapa kita tidak
rajin-rajin belajar dari sebelum-sebelumnya supaya bahannya ndak numpuk begitu
ujian udah dekat? Kalau benar ada acara keluarga, kenapa kita tidak mengusulkan
supaya acaranya diundur setelah ibadah/pelayanan?
Saya
tahu kesibukan kerja orang sekarang, saya juga tahu kesibukan kerja anak
sekolah sekarang... wuhh, jauh bila dibandingkan dengan zaman ayah, ibu, kakek,
dan nenek saya dulu. Tanpa bermaksud untuk menggurui, tapi memang ada ya yang
lebih penting di dunia ini selain Tuhan? Tanpa Tuhan, kita tidak akan bisa
bekerja dengan baik. Tanpa Tuhan, kita tidak akan bisa belajar dengan baik.
Tanpa Tuhan, kita tidak akan bisa memiliki keluarga yang baik. Jadi, kenapa kita
tidak berusaha mencari solusinya; tetap kerja, tetap sekolah, tetap akrab
dengan keluarga, tapi tidak meninggalkan doa pribadi, ibadah, ataupun
pelayanan? Jawabannya adalah, TEMUKAN IRAMA HIDUP KITA!
Hikmat
Tuhan akan menolong kita untuk menemukan irama hidup ini; kapan kita harus
bekerja, apa yang harus kita kerjakan, persiapan apa yang harus kita buat, dll.
Ia akan menunjukkan jalan untuk kita mengatur segala sesuatu tanpa harus
menolak/mengesampingkan doa pribadi, ibadah, dan pelayanan. Hikmat Tuhan juga
akan membantu kita untuk mengandalkan Dia, tetap tinggal dalam iman, sehingga
kita tidak perlu kuatir akan mengalami kekurangan ataupun kegagalan.
Jadi
sekarang, dapatkan dulu iramanya!!!
Bapa
di sorga, aku mau belajar mengutamakan Engkau, dan aku membutuhkan hikmat-Mu
dalam hidup ini. Bantu aku menemukan ritme kehidupanku, Bapa. Amin.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Mat. 6:33
0 komentar:
Post a Comment