Sudah
beberapa tahun ini gereja kami mengajar dan mengajak jemaatnya untuk menuliskan
apa yang menjadi mimpi atau cita-cita mereka (berdasarkan Habakuk 2:2). Kami
diajak untuk hidup dengan mimpi, cita-cita, pergumulan, dan doa, lalu
menuliskannya di tempat yang terlihat bagi kami atau mudah untuk kami temukan.
Awalnya kebanyakan dari kami belum terbiasa melakukannya, namun setelah
melakukannya sendiri, saya melihat Tuhan bekerja.
Saya
masih ingat ketika saya menulis di lembar tahunan bahwa saya ingin ojt di
sebuah penerbitan di kota saya. Dalam hati saya hanya berdoa agar saya bisa
magang di tempat di mana ilmu yang saya pelajari selama kuliah dapat dipraktekkan,
bahkan sangat dibutuhkan.
Enam
bulan kemudian, ketika seluruh mahasiswa tingkat akhir harus menemukan tempat
ojt, saya memutuskan untuk pergi ke penerbitan tersebut. Sekalipun mereka belum
pernah menerima mahasiswa magang, tapi kemudian mereka mengizinkan saya untuk
melakukan ojt di sana.
Selama
ojt, saya mendapatkan tugas-tugas yang sangat sesuai dengan ilmu saya. Saya
merasa tidak bekerja, melainkan mendalami ilmu layaknya di kampus. Saya juga
merasa betah, buktinya, di saat teman-teman yang lain ingin segera mengkhiri
masa ojt, saya justru memperlama masa ojt saya.
Saya
juga sangat bersyukur karena setelah ojt, saya ditawari untuk bekerja di sana.
Sampai sekarang saya masih bekerja di sana, dengan tugas-tugas yang semakin
memperdalam dan mengasah ilmu yang saya tekuni.
Di
luar kesaksian ini, saya juga mengalami kesaksian-kesaksian lain setelah menuliskan
doa-doa saya. Puji Tuhan, Tuhan itu sungguh luar biasa.
Mungkin
ada yang berkomentar, “Kalau begitu, saya bisa menuliskan apapun yang saya mau
dong?” Untuk hal ini, kita tetap harus bertanya kepada Tuhan, apakah yang kita
mau juga yang Tuhan mau? Kami diajar untuk menyerahkan segalanya kepada Tuhan,
memiliki impian yang realistis, menuliskan mimpi yang sejalan dengan kehendak
Tuhan. Saya percaya, ketika kita melakukannya, tulisan-tulisan itu akan menjadi
kenyataan.
Segala
kemuliaan hanya bagi Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment