Ada
satu film yang menarik untuk ditonton, judulnya “Evan Almighty”. Film yang
bercerita tentang Nuh zaman modern ini memang terlihat sangat tidak masuk akal;
seorang anggota dewan dipilih Tuhan untuk membangun bahtera, karena kota yang
di mana ia tinggal akan dihanyutkan oleh air dari bendungan. Lucunya, tampilan
sang dewan, seorang pria yang selalu menjaga penampilannya, berubah seperti
Nabi Nuh (dengan jenggot dan rambut putih panjang, serta jubah berwarna coklat)
dalam waktu yang singkat. Tapi bukan itu yang ingin saya bahas sekarang.
Satu
adegan yang membuat saya melek rohani adalah ketika Tuhan, dalam rupa seorang
pelayan restoran, berbicara kepada istri dewan ini yang berniat meninggalkan
suaminya karena berpikir bahwa suaminya sudah gila. Di situ Tuhan berkata,
“Ketika seorang berdoa, ‘Tuhan, berikan aku kesabaran’, apakah Tuhan akan
memberi dia kesabaran, atau kesempatan untuk bersabar? Atau, ketika seorang
meminta, ‘Tuhan, jadikan keluargaku lebih dekat’, apakah Tuhan akan memberikan
kedekataan, atau kesempatan agar keluarga itu menjadi lebih dekat?
Apakah
Anda menangkap apa yang saya maksud? Yang saya maksud adalah, ketika kita
meminta kepada Tuhan, iman, maka seringkali kita akan mendapati bahwa Tuhan
tidak sekonyong-konyong menambahkan iman kita; Ia justru menghadapkan kita
kepada situasi-situasi yang mendorong kita untuk tidak mengandalkan kekuatan
kita sendiri, melainkan ber-IMAN kepada-Nya.
Lihatlah
situasi-situasi ini!! Seolah kita diminta untuk waspada dengan permintaan/doa
kita, atau justru sebaliknya, kita diberi jalan untuk semakin dekat dengan
jawaban-jawaban doa yang kita butuhkan. Kenapa begitu? Keduanya harus dilihat
dari segi yang berbeda. Mereka yang tidak mau menerima tantangan, mungkin akan
memilih untuk tidak berdoa. Tapi bagi mereka yang mulai memahami cara kerja Tuhan
justru akan semakin banyak berdoa, menanti saat ketika tantangan itu datang,
dan memutuskan untuk memenangkannya.
Sekarang,
jalan mana yang akan Anda pilih?
Tuhan,
aku ingin bertumbuh dalam pengenalanku akan Engkau, dan lebih dekat pada-Mu.
Bantu aku menghadapi hidup ini, dan jangan tinggalkan aku. Aku sungguh
membutuhkan-Mu. Aku tidak akan berhenti berdoa. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil
mengucap syukur.
Kol. 4:2
0 komentar:
Post a Comment