September 03, 2013

KONSISTENSI TAK TERTANDINGI


Ia masih hidup ketika anak bungsunya menuntut harta warisannya. Ia masih hidup ketika anaknya yang dikasihinya itu memutuskan untuk pergi meninggalkannya. Ia masih hidup ketika anaknya tidak lagi memikirkan dirinya dan hidup berfoya-foya di luar sana. Ia masih hidup ketika anaknya jatuh miskin dan ditinggalkan kawan-kawannya. Ia masih hidup ketika anaknya mengingat tentangnya dan memutuskan untuk pulang. Ia masih hidup ketika dari kejauhan anaknya melangkahkan kaki ke arahnya. Tidak hanya itu saja, ia juga tetap menyimpan kasih sayang yang sama kepada anaknya yang durhaka itu, sebelum maupun sesudah ia menyakitinya. Ia adalah bapa yang amat sangat baik.

Bapa kita di sorga memang Bapa yang amat sangat baik. Kasih-Nya tidak terbatas oleh tempat dan waktu. Ia mengasihi kita dengan kuantitas yang sama  seperti Ia mengasihi kita 10 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu, 50 tahun yang lalu, bahkan sejak dunia ini belum dicipta. Bagaimana mungkin kita menemukan kasih yang seperti kasih-Nya? Sahabat bisa menyakiti kita. Pasangan bisa mengkhianati kita. Bahkan, keluarga bisa menolak kita. Tapi Dia? Dia tetaplah Allah yang mengasihi kita.

Konsistensi kasih yang seperti ini tidak akan pernah dapat kita temukan di tempat lain. Alasannya mudah, karena kasih Allah lebih kuat dari kasih manapun di alam semesta. Kita bisa saja mengasihi Allah dengan tulus, akan tetapi kasih kita lemah dan terkadang goyah oleh angin masalah. Sebaliknya, kasih Allah tidak akan sedikitpun dapat digoyahkan oleh apapun. Sekali Ia mengasihi, maka Ia akan mengasihi dengan segenap hati, dan tidak ada satu hal pun yang dapat mencabut kasih itu dari-Nya. Syukurlah... kasih Allah tidak bergantung pada kesetiaan kita yang rapuh, namun karena Ia adalah setia.

Bagaimanapun keadaan Anda, Bapa sedang menunggu untuk bisa menunjukkan kasih-Nya kepada Anda. Ia tidak akan pernah menolak Anda jika Anda datang dalam keadaan hancur hati. Ia akan selalu menerima Anda dan mengasihi Anda. Jadi, jangan sia-siakan kasih yang demikian. Datanglah kepada-Nya dan pulihkanlah kasih Anda kepada-Nya. Ia sedang menunggu Anda pulang.

Bapa, ampunilah kasihku yang tidak sempurna, yang seringkali dicemari oleh kesalahan dan dosa. Pulihkanlah dan tahirkanlah aku oleh kasih-Mu yang tidak berubah, supaya aku mengerti kasih yang sesungguhnya dan tahu berterima kasih. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Lukas 15:20

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger