September 11, 2013

MILIKI RASA CUKUP


"Hedeh... kalau kantong lagi kempes gini kok pengen yang macem-macem ya? Pengen ini, pengen itu."
"Ya ampun... di rumah cuma ada sayur sama ikan. Aku mau beli mie, pizza, es krim, pokoknya jajan yang enak-enak aja."
"Aku udah punya celana yang biru, kalo gitu besok beli yang hitam sama putih ah! Habis itu cari denim yang aku pengen kemarin, sama..."
"Koleksi gadget udah. Habis ini koleksi sepatu sama tas aja deh."

Wuih... kalo mau dituruti, pengennya semua keinginan dituruti aja ya. Kan enak tuh, pengen ini pengen itu ga masalah. Tapi, kapan ya keinginan manusia bisa berhenti?

Teman, akuilah bahwa terkadang kita mencari-cari yang tidak ada, benar ndak? Di rumah sudah ada lauk cukup, masih pengen yang lain. Kita sudah beli gadget impian, masih naksir yang lain. Kita sudah punya ini itu, masih juga minta yang lain. Hati-hati, Teman, jika kita tidak waspada, bisa-bisa kita dikuasai oleh keinginan kita dan bukan sebaliknya.

Mereka yang sudah dikuasai oleh keinginan seringkali tidak lagi sadar bahwa mereka sudah dikuasai olehnya. Mereka hanya tahu bahwa mereka ingin lagi dan lagi. Layaknya orang yang kecanduan, mereka merasa tidak bisa hidup jika satu saja keinginan mereka tidak dituruti. Layaknya seorang penimbun (hoarder), mereka tidak tahu kapan harus berhenti. Apakah keinginan mereka selamanya menggembirakan dan memberi dampak yang baik untuk orang-orang di sekitar mereka? Tidak. Keinginan "tanpa batas" mereka tidak berdampak (tidak memberi manfaat) apapun, bahkan merugikan orang-orang di sekitar mereka. Contoh: Sekali mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, kekecewaan itu mereka lampiaskan kepada keluarga, teman, atau pasangan.

Memiliki keinginan, sekali lagi, tidaklah salah. Namun, miliki juga rasa cukup. Ketika kita punya rasa cukup, kita akan mensyukuri dan lebih menikmati segala yang ada pada kita. Kalau ada rejeki lebih silahkan penuhi kebutuhan Anda, tapi jangan pernah menyerah pada keinginan karena hal itu tidak akan ada habisnya. Ada yang bilang kalau terlalu sedikit dan terlalu banyak keduanya tidaklah baik, bukan? Jadi, hiduplah dengan rasa cukup.

Bapa, terima kasih untuk segala yang kumiliki sekarang ini. Pimpinlah aku untuk memilih apa yang perlu dan tidak. Berikanlah kepadaku hikmat untuk bertindak berdasarkan kebutuhan, bukan semata-mata keinginan. Bapa, sekali aku aku haturkan kepada-Mu, terima kasih. Amin

Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
1 Timotius 6:6

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger