September 17, 2013

PARASIT TERBURUK SEPANJANG MASA


Hewan ini seperti alien. "Masa sih?" Ia benar-benar menjijikkan, mengerikan, membuat bulu kudu merinding.
Hewan ini bisa mengendalikan pikiran hewan lain, menguasai tubuh dan menghilangkan nyawa inangnya.

Cacing serangga menurut saya adalah salah satu parasit paling mengerikan di muka bumi. Setelah hidup di kotoran hewan dalam bentuk serat, ia menunggu serangga atau siput datang "membawanya". Dengan mudahnya lengket di lendir siput, ia mulai tumbuh dalam tubuh siput dan mengisi tentakelnya, menunggu sampai ada burung yang akan memakan siput itu hingga ia bisa menyebar lebih banyak lewat kotoran burung yang memakannya. Kalau tidak juga ada burung yang datang memakan siput itu, parasit inilah yang menguasai pikiran siput itu untuk merangkak ke dedaunan yang paling atas, tempat yang paling mudah dilihat oleh para burung, untuk bunuh diri.

Jika ia mendapat kesempatan lebih cepat untuk "tertangkap" oleh serangga, ia akan langsung berkembang dalam tubuh inangnya sampai tubuh inang itu penuh dengan dirinya. Dan bila sudah waktunya, bila serangga itu bersentuhan dengan air, itulah saat di mana cacing ini keluar. Seperti benang yang panjang dan meliuk-liuk, ia keluar dari tubuh inangnya yang tentunya sudah tidak "hidup" lagi. Kalau Anda melihatnya sendiri, Anda tidak akan percaya dengan apa yang Anda lihat, dan Anda pasti akan merasa ngeri.

Cacing serangga parasit bisa digambarkan sebagai dosa. Ia bisa hidup dalam dalam diri siapa saja, menanti saat yang tepat untuk segera menyatakan jati dirinya. Begitu menemukan tempat hidup yang tepat, hati yang kosong, jiwa yang tidak diisi oleh firman Allah, ia akan langsung beraksi. Ia mulai berkembang biak, tumbuh dalam tubuh inangnya sebagai parasit. Tanpa disadari oleh si inang, parasit ini memenuhi tubuhnya, membuat inang itu alat baginya, membuat inang itu sebagai dirinya. Dan akhirnya, parasit dosa ini matang betul, keluar setelah membunuh sang inang.

Alkitab memberitahu kita bahwa keinginan jahat/dosa seringkali menanti di depan pintu kehidupan kita. Begitu ada celah, ia akan masuk dan tumbuh dalam diri kita. Ia dibuahi setiap kali kita menuruti kehendaknya, dan matang ketika kita terus membiarkannya. Kalau sudah demikian, buah apa yang dihasilkannya? Ya... maut. Lalu, setelah mengetahui dan mengerti akan semua ini, apakah kita akan tetap tinggal dalam dosa? Pilihlah saat ini juga, Saudaraku, untuk memilih yang benar. TINGGALKANLAH DOSA DAN JANGAN PERNAH MENYENTUHNYA LAGI!!!

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger