Saya
suka menyanyi, itu adalah salah satu hobi saya. Pelayanan yang saya ambil di
gereja pun adalah yang berhubungan dengan menyanyi (choir dan singer). Tetapi,
saya tidak terlalu suka mengikuti kompetisi-kompetisi menyanyi karena
sejujurnya saya tidak terlalu suka berkompetisi, dan tidak terlalu yakin pada
diri sendiri karena memang ada lebih banyak orang yang bisa menyanyi lebih baik
dari saya.
Tapi
situasi kala itu sungguh berbeda. Kakak dan keponakan saya datang setelah
sekian tahun tinggal di luar kota. Di saat yang sama diadakan acara gelar
talenta antar gereja di kota di mana saya tinggal. Entah bagaimana, saya ingin
melakukan sesuatu untuk keluarga saya, dan salah satu cara yang saya pikirkan
saat itu adalah dengan mengikuti gelar talenta itu.
Karena
sangat tidak yakin dengan diri saya sendiri, saya meminta bantuan salah seorang
sahabat untuk membantu saya berlatih. Dan benar saja, dia dapat melihat semua
kekurangan dalam diri saya. Kurangnya power suara, tidak adanya ekspresi,
kekakuan bahasa tubuh... ya ampun, semua kekurangan itu sungguh paket lengkap yang
ada pada saya. Tapi saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena saya mempunyai
sahabat yang baik. Dia sering menemani saya latihan dan juga mau berdoa bersama
saya.
Audisi
pertama diadakan di gereja tempat saya biasa beribadah. Hal ini membuat saya
tidak terlalu tegang karena saya sudah terbiasa dengan lokasinya. Meskipun
merasa kesulitan, tapi saya mendapatkan kesempatan untuk masuk audisi kedua.
Saya
berlatih beberapa kali lagi dan berusaha melakukan seperti yang pernah
disampaikan para juri pada audisi pertama. Hasilnya, saya lolos ke audisi
terakhir.
Di
audisi ini, saya merasa sangat gugup karena di antara semua peserta, saya mungkin
adalah peserta paling tua dan berpenampilan paling sederhana. Selain itu,
setelah mengikuti dua audisi sebelumnya, saya melihat beberapa peserta dengan
kemampuan di atas saya. Namun, hari itu, salah satu peserta yang saya maksudkan
tidak dapat hadir, entah karena apa.
Saya
tampil apa adanya diri saya, semampu yang saya bisa. Hasilnya, juri mengakui
melihat adanya perkembangan dalam diri saya, dan menempatkan saya di urutan
ketiga. Sungguh, itu adalah momen yang luar biasa, meskipun sampai sekarang
saya masih belum dapat mempercayainya. Hari itu juga saya mendapat sejumlah
uang yang bisa saya bagi dengan ibu dan kakak saya. Saya merasa sangat
diberkati.
Di
luar kemenangan itu, saya melihat Tuhan sungguh baik. Ia membentuk saya untuk
lebih menghargai talenta pemberian-Nya, dan meskipun saya tidak mengikuti
kompetisi menyanyi lagi, saya lebih memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan dan
memberkati orang lain lewat talenta ini. Melalui acara ini saya juga merasa
Tuhan sangat menyayangi keluarga saya. Dia memelihara kami dengan luar biasa
cara-cara yang tidak dapat kami bayangkan sebelumnya. Sungguh, Tuhan itu sangat
baik.
0 komentar:
Post a Comment