Siapa
orang yang Anda anggap berhasil di dunia dan sangat Anda kagumi? Apakah Lionel
Messi, Mariah Carey, Donald Trump, Mark Zuckerberg, atau Barack Obama? Dan,
kenapa Anda mengkategorikan mereka sebagai orang yang berhasil? Apakah karena
mereka sangat kaya, sangat terkenal, sangat berpengaruh dengan kedudukan yang
tinggi, sangat ahli dalam bidang yang mereka tekuni? Jawaban mungkin
berbeda-beda, namun pada umumya, inilah jawaban yang diberikan oleh dunia
tentang definisi kesuksesan.
Ketika
kita melihat kehidupan Yesus, Paulus, dan Yusuf, kita akan mendapati jenis
kesuksesan yang berbeda. Yesus mungkin dianggap seorang penghujat, Paulus
mungkin dianggap seorang pengkhianat, dan Yusuf mungkin dianggap seorang
pemimpi kecil, akan tetapi, mereka adalah para pembuat sejarah yang sebenarnya
di hadapan Allah.
Yesus,
taat kepada Bapa dan bersedia mati bagi orang berdosa, seperti yang telah
diminta Bapa dari pada-Nya. Paulus, telah mendedikasikan hidupnya untuk
menyebarkan warta Injil dan mempertahankan iman, layaknya seorang pelari yang berhasil
mencapai garis akhir. Sedangkan Yusuf, dalam usianya yang masih muda, tidak
membiarkan dirinya tunduk pada rayuan istri tuannya, dan yang dikenal takut
akan Allah sehingga Allah begitu mengasihinya.
Jadi,
setelah kita mendapati makna kesuksesan menurut dunia dan menurut Allah,
manakah yang akan kita pilih?
Allah
tidak melarang umatnya untuk memiliki kekayaan berlimpah, terkenal, berpangkat,
jenius, sangat ahli di bidangnya. Ia justru akan sangat senang jika
keadaan-keadaan tersebut kita manfaatkan untuk memuliakan nama-Nya. Yang salah
adalah, ketika dalam keadaan sukses (ala dunia), kita melupakan apa yang
sebenarnya dicari dan dilihat Allah, yaitu sukses dalam hal HATI. Allah ingin
kita rendah hati, mengasihi-Nya sepenuh hati, taat pada perintah-Nya sampai
mati, takut dan tunduk kepada-Nya setengah mati ... Dia ingin kita sukses
secara rohani.
Bapa
di sorga, berikanlah kepadaku hati yang takut akan Engkau. Aku memang ingin
sukses di hadapan manusia, tapi aku terlebih ingin sukses di hadapan-Mu. Bapa,
bentuklah hatiku seperti yang Kau ingini. Amin.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah;
manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.
1 Sam. 16:7
Menguatkan Kepercayaan Kepada Allah
ReplyDelete