Dalam
perkerjaan saya, alat-alat elektronik berperan cukup besar, termasuk printer
saya. Saya masih ingat bagaimana saya bisa membeli printer itu. Untuk persiapan
buku bilingual yang akan saya bagikan sebagai media mengajar kepada anak-anak
kelas 2 SMP, saya harus membuat sampel buku setidaknya untuk 20 anak. Dan
karena tidak punya cukup uang untuk pergi ke percetakan, saya memutuskan untuk
membeli sebuah printer.
Atas
berkat Tuhan, saya akhirnya dapat membeli sebuah printer dari gaji pertama saya
di tempat kerja saya yang sekarang. Sekalipun bukan yang terbaik, tapi printer
itu sangat menolong pekerjaan saya di kemudian hari.
Hampir
setiap hari saya menggunakan printer itu, tidak hanya untuk masalah pekerjaan,
tapi juga untuk pelayanan. Hingga satu saat, printernya error.
Saya
hanya tahu bahwa saya menggunakan printer itu setiap hari, sampai-sampai saya
lupa bahwa ia hanyalah mesin yang dapat aus. Karena sedang sangat
membutuhkannya, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Sedang tidak dalam
posisi dapat segera membawanya untuk diservis ataupun kemungkinan untuk
menggantinya dengan yang baru, akhirnya saya memutuskan untuk berdoa.
Meski
rasanya sedikit aneh, mendoakan sebuah mesin, tapi yang ada di hati saya saat itu
hanyalah, “Tuhan, Engkau tahu printer ini adalah milikku, dan aku adalah
milikmu. Engkau jauh lebih berkuasa dari pada aku, dan oleh karena itu, biarkan
printer ini menyala lagi, Tuhan.” Beberapa hari kemudian saya menyalakan printer
itu, dan puji Tuhan, printer itu dapat dipakai lagi.
0 komentar:
Post a Comment