“Ku
bukan superstar, kaya dan terkenal. Ku bukan saudagar yang punya banyak kapal. Ku
bukan bangsawan, ku bukan priyayi, ku hanyalah orang yang ingin dicintai. ...”
Kebanyakan
dari Anda pasti tahu lagu ini bukan? Lagu yang diciptakan dan dibawakan oleh
grup jenaka Project Pop ini adalah satu dari sekitar 70 lagu mereka yang
semuanya tidak pernah membuat saya bosan. Sekalipun saya sangat menyukainya,
teman saya sempat protes ketika saya menyanyikannya. “Hei, sekalipun kita ini
bukan siapa-siapa, tapi kita anak Tuhan tahu! Jadi kayaknya nggak cocok banget
deh kalau kamu nyanyi lagu itu,” begitu katanya.
Beberapa
waktu kemudian setelah kejadian itu berlalu, saya berpikir untuk memahami
maksud teman saya, hingga akhirnya saya mengerti. Lirik lagu “Bukan Superstar”
ini terkesan begitu “melas” untuknya, seperti sedang ingin mengakui bahwa kita memang
bukan siapa-siapa, alias manusia yang tidak berarti (meski saya tahu untuk
konteks apa sebenarnya lagu ini diciptakan, dan maksudnya pasti tidak seperti
yang dikatakan oleh teman saya). Tapi saya pun mulai menghargai “rasa bangganya”
akan menjadi anak Tuhan, karena memang kita semua, yang telah dibenarkan oleh
firman, adalah anak-anak Tuhan yang berharga di mata Allah. Pemikiran ini mulai
memenuhi dan memberkati diri saya, berkat seruan teman saya tadi.
Orang
mungkin menilai rasa bangga berdasarkan kekayaan, kedudukan, dan nama baik, tapi
tidak dengan kita orang percaya. Kita yang sudah diubahkan akan lebih fokus
pada kehidupan kita di hadapan Allah. Karena kita tahu bahwa Allah melihat
hati, maka kita tidak akan lagi peduli pada ketenaran, kekayaan, dan
kebangsawanan demi menarik perhatian Allah. Kita akan lebih memilih hidup
sebagai anak-anak yang diinginkan oleh-Nya.
Ingatlah
ini selalu. Siapapun Anda, apapun pekerjaan Anda, bagaimanapun kehidupan Anda,
Tuhan telah memanggil Anda untuk menjadi anak-anak-Nya. Maka, penuhilah
panggilan itu.
Bapa
kami yang di sorga, terima kasih telah menjadikanku anak-Mu. Aku yang bukan
siapa-siapa ini Kaujadikan seseorang di hadapan-Mu, dan itu sangatlah berarti
karena Kau sendiri yang memanggilku. Sekali lagi terima kasih, Bapa. Aku
mengasihi-Mu. Amin
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Yoh. 1:12
0 komentar:
Post a Comment