Satu
pagi, Tia menunggu mikrolet (istilah untuk mobil angkutan umum dalam kota),
hendak pergi ke tempat kerja. Tidak lama kemudian, sebuah mikrolet tujuannya muncul
dari kejauhan. Menurut perhatiannya, mobil itu tidaklah penuh dengan penumpang,
jadi ia akan dapat dengan leluasa mencari tempat duduk dan dapat duduk dengan
cukup nyaman.
Ketika
mobil itu berhenti di depannya, Tia melihat beberapa orang dewasa sudah ada di
sana. Posisi duduk mereka duduk tidaklah merapat, masih ada sela, tapi sela itu
tidak cukup jika untuk ditempati oleh seorang penumpang, dan karenanya mobil
itu terlihat lebih penuh dari perkiraannya sebelumnya. Dan ketika ia berusaha
untuk mencari tempat duduk, tidak ada satupun dari para penumpang ini yang memberikan
pandangan bersahabat, memberi ruang, atau setidaknya bergeser sedikit untuk
menunjukkan niat baik ataupun kesopanan. Sampai akhirnya Tiapun berkata,
“Permisi...”
Tia
hanya bisa menahan perasaannya ketika para penumpang itu bergeser dengan
enggan. “Sabar sajalah,” pikirnya. Sampai seorang anak sekolah, (anak SMP,
terlihat dari seragamnya) ikut naik dan duduk di samping Tia (karena hanya Tia
yang dengan ramah memberikan tempat duduk di sebelahnya.
Tidak
lama kemudian, ada seorang penumpang lagi yang menyetop, hendak naik angkutan
itu. Ketika Tia melihat bahwa yang akan naik adalah seorang ibu yang sudah
berumur, ia mengambil ancang-ancang untuk mengalah dan memberikan tempat
duduknya. Tapi belum sempat menawarkan tempat, anak SMP tadi sudah lebih dahulu
mengambil tindakan dan memberikan tempatnya untuk ibu itu.
Tia
hanya bisa tertegun dan sesekali memandangi anak SMP itu. Ia bersyukur bahwa
ada orang, lebih tepatnya anak muda, yang tahu untuk melakukan apa yang baik.
Dan dari anak muda ini, Tia belajar apa artinya hidup untuk menjadi berkat.
Note:
Kita
dapat belajar tentang kehidupan dari situasi macam apapun dan dari siapapun.
Tidak peduli apakah itu sesuatu yang menyenangkan, situasi yang tidak
mengenakkan, orang yang lebih muda atau lebih tidak punya dari kita, kita tetap
dapat belajar sesuatu dari mereka; belajar untuk lebih bijak, belajar untuk lebih
berhikmat, belajar untuk lebih mengasihi, dan masih banyak lagi. Kita tidak
perlu merasa gengsi, dari apa atau siapa kita belajar semua itu, karena
jangan-jangan semua kejadian dan orang dalam hidup kita dikirim Allah untuk
memberi pelajaran kepada kita, pelajaran tentang kehidupan.
Sangat memotivasi..... GBU all!
ReplyDelete