Entah
bagaimana saya bisa menyukai bahasa Inggris. Saya baru mempelajarinya di SMP
karena di SD tidak ada yang namanya pelajaran bahasa Inggris. Antara sedikit
kaget dan penasaran, kenapa ada bahasa yang tulisan dan bacanya beda banget,
saya justru semakin tertarik untuk mendalaminya. Saya memang bukan siswa
terbaik apalagi teladan, tapi saya bisa merasakan bahwa Tuhan akan pakai saya
lewat mata pelajaran ini.
Setelah
lulus SMA saya memutuskan untuk ambil kursus bahasa Inggris selama 1 tahun,
sambil bekerja dan mengumpulkan uang untuk kuliah dan mengambil gelar sarjana
sastra. Saya sangat menikmatinya, hingga satu saat di tempat saya melayani akan
menerima kunjungan sponsor dari Australia. Dan untuk kunjungan itu, atasan saya
meminta saya untuk mempersiapkan diri menjadi penerjemah.
Saya
kaget dan tidak tahu apa yang harus saya katakan. Saya hanya anak kursus, bukan
anak kuliahan. Atasan saya juga belum tahu kemampuan saya, tapi kenapa beliau
mempercayakan hal sepenting itu kepada saya? Kami bisa saja mengambil
penerjemah dari tempat lain, tapi apa yang dikatakan atasan saya sangat
memotivasi saya. “Kamu pasti bisa.”
Menerima
kepercayaan sebesar itu saya sangat bersyukur. Saya mempersiapkan diri sebaik
mungkin, semampu saya, hingga hari besar itu tiba dan terlewati. Atasan saya
menilai baik hasil kerja saya, dan sejak saat itu, mempercayakan hal-hal yang
berhubungan dengan bahasa Inggris kepada saya.
Tuhan
sudah mepercayakan hal-hal yang sebelumnya di luar bayangan saya. Sekalipun bukan
penerjemah terbaik, tapi saya juga dimasukkan ke dalam pelayanan penerjemah di
gereja, dan saya sangat bersyukur, Tuhan mau memakai saya lewat talenta yang
sangat kecil ini. Selain bisa memberkati orang lain, saya sendiri juga merasa
sangat diberkati.
0 komentar:
Post a Comment