June 23, 2013

BERBAHAGIA KARENA PERCAYA


"Sebenarnya, Allah itu benar-benar ada ndak sih?" Pernahkan pertanyaan ini terlintas di benak Anda? Kalau tidak, puji Tuhan, karena sepertinya Anda tidak pernah meragukan kebenaran bahwa Allah itu ada. Tapi kalaupun pernah, saya tidak bermaksud untuk mencela atau mengkhotbahi Anda, juga tidak akan memaksa Anda bertobat. Kenapa? Karena buat saya pertanyaan yang muncul di benak Anda ini cukup wajar, "secara" kita memang belum pernah melihat Allah.

Ingatkah Anda dengan kejadian di mana Tomas, salah satu murid Yesus, bahkan mempertanyakan di hadapan Yesus sendiri, apakah yang dilihatnya itu benar-benar Yesus? Saya memang merasa kecewa dengan ketidakpercayaan Tomas sebelum ia bisa menyentuh dengan tangannya sendiri bahwa itu adalah Yesus, gurunya, akan tetapi saya berusaha memaklumi bagaimana logika illahi terkadang tidak dapat masuk ke dalam logika kita, manusia. Pasti sulit sekali bagi Tomas untuk melihat kenyataan bahwa gurunya telah bangkit seperti yang pernah dikatakan-Nya, karena sekalipun ia pernah menjadi saksi kebangkitan beberapa orang selama menjadi murid Yesus, namun otakknya tetap saja tidak dapat menalarnya.

Allah kita memang Allah yang tidak dapat dinalar dengan logika manusia. Kalau semua logika Allah bisa kita nalar, maka Ia bukanlah Allah. Satu hal yang Allah minta dari kita adalah, percaya. (Hal yang mudah dikatakan, namun terkadang sangat sulit untuk dilakukan.) Mempercayai bahwa Ia menciptakan alam semesta. Mempercayai bahwa segala yang difirmankan-Nya adalah kebenaran. Mempercayai bahwa Ialah Allah yang rela mati bagi kita. Mempercayai bahwa satu saat Ia akan kembali dari dosa. Ya... mempercayai itu semua; hal-hal yang tidak dapat atau belum kita lihat dengan mata jasmani kita.

Inilah inti kekristenan, yaitu hidup karena percaya, bukan karena melihat.

Bapa, aku mau percaya kepada-Mu. Tambahkanlah iman dalam hatiku dan izinkan aku benar-benar menyadari bahwa Engkau ada dan segala yang ada pada-Mu adalah benar adanya. Terima kasih karena sudah mati bagiku. Sekali lagi, terima kasih, karena Engkau benar-benar nyata. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.
Yohanes 20:29b

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger