June 01, 2013

SEKARANGLAH WAKTUNYA


Beberapa waktu ini saya memperhatikan sebuah televisi swasta yang sering sekali menampilkan kutipan-kutipan berbau Alkitab, sekalipun memang ada kutipan-kutipan bagus lainnya yang dari bahasanya seperti tidak diambil dari Alkitab. Salah satu kutipan yang menyentuh hati saya adalah kutipan di akhir klip pendek yang menceritakan tentang usaha seorang ayah yang berakhir naas. Dalam perjalanannya untuk menunjukkan kasih kepada anak laki-lakinya, sang ayah mengalami kecelakaan mobil. Kutipan itu berbunyi, "Waktu yang paling tepat untuk berbagi kasih adalah sekarang."

Seumur hidup sang ayah berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk anaknya, sekalipun dengan cara yang sedikit keras. Ia tidak setuju ketika melihat anak laki-lakinya itu menjadi musisi dan bergaul dengan para musisi. Namun ketika ia menyadari keberhasilan dan kebahagiaan anaknya terletak di situ, ia memutuskan untuk melihat konsernya. Sayang sekali, dalam perjalanan, mobil sang ayah ringsek karena bertabrakan dengan sebuah truk. Meski sang ayah berkata bahwa ia butuh lebih banyak waktu untuk bersama putranya, tetap saja, ia tidak akan pernah mendapatkannya.

Seringkali kita menahan-nahan kasih. Kita tidak menunjukkannya kepada orang lain karena: 1. Kita memang tidak ingin menunjukkannya, 2. Kita merasa tidak perlu untuk menunjukkannya, 3. Kita merasa tidak ada faedahnya jika kita menunjukkannya, 4. Kita merasa itu bukan waktu yang tepat untuk menunjukkannya, 5. Kita merasa orang tersebut tidak berhak menerima kasih kita, dll. Dari berbagai alasan yang ada, entah itu salah satu, kombinasi di antaranya, atau alasan lainnya, saat ini kita diingatkan untuk menghargai waktu. Seperti halnya klip tersebut, bisa jadi kita tidak punya cukup waktu untuk menunjukkan kasih.

Lihatlah kondisi-kondisi ini. Kita memiliki keluarga, namun tidak saling bertegur sapa dengan mereka. Kita memiliki teman, namun tidak berkomunikasi dengan mereka. Kita melihat mereka yang kesulitan tapi kita menghindar dari mereka yang membutuhkan bantuan kita. Kita menahan-nahan kasih tanpa mengingat, "Apakah saya masih punya waktu untuk menunjukkannya?"

Kasih bukanlah sesuatu yang perlu ditahan. Seberapa banyakpun ia dilepaskan, kasih tidak akan pernah habis. Jika ada hal yang dapat Anda lakukan sekarang, lakukanlah. Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari. Allah memberi begitu banyak kasih dalam diri kita, ini saatnya bagi kita untuk membagikannya, sebelum waktu kita usai. Waktu terbaik untuk menunjukkan kasih kita adalah sekarang.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger