June 10, 2013

JANGAN SAMPAI JADI "BLUNDER"


Pembeli: "Bu, saya beli aqua 1 ya."
Penjual: (sambil menyodorkan minuman mineral merk lain) "Ini, Neng aquanya."
Pembeli: "Bu... maaf, tapi maksud saya Aqua, bukan yang ini."
Penjual: "Lha, ini kan aqua, Neng. Orang-orang yang biasa beli aqua juga saya kasih ini dan ndak protes itu."

Apakah Saudara pernah mengalami kejadian seperti yang digambarkan oleh potongan percakapan di atas? Kita yang sudah terbiasa berpikir bahwa Aqua adalah semua jenis minuman mineral, tidak akan menyadari bahwa Aqua pada dasarnya hanyalah salah satu dari merk minuman mineral, bukan minuman mineral itu sendiri. Karena sudah terlanjur menganggap demikian, banyak orang yang mulai tidak mempermasalahkannya, sekalipun mereka tahu bahwa istilah itu sebenarnya tidak tepat dengan kenyataan sebenarnya.

Suatu kesalahan yang akhirnya dianggap biasa (bukan lagi kesalahan) disebut dengan blunder. Seperti halnya contoh di atas, orang tidak lagi mempermasalahkan apakah yang dijual Aqua atau bukan, asalkan itu minuman mineral, berarti ya aqua. Lha, kalau blunder ini sampai terbawa dalam kehidupan dan karakter kita sehari-hari, alangkah bahayanya!

Bagaimana tidak... kalau sampai kesalahan-kesalahan seperti berbohong, mencuri, membunuh, dll menjadi hal-hal biasa dan lumrah, lalu apa yang disebut dengan kesalahan? Kalau tidak menghormati orang tua, tidak suka beribadah menjadi hal-hal biasa dan lumrah, lalu apa yang disebut dengan kesalahan? Selama Roh Kudus tinggal dalam hati kita, Ia akan menjadi "alarm tanda bahaya" yang akan menunjukkan mana yang benar dan yang salah. Sekecil apapun alarm itu terdengar, asalkan kita masih mau dengar-dengaran, Roh Kudus tidak akan pernah berhenti mengingatkan kita tentang kebenaran Allah. Akan tetapi, jika alarm tersebut sering kita abaikan, lama-kelamaan kita tidak akan lagi mendengar suaranya, karena apa? karena telinga rohani kita sudah mulai tuli dan kebal terhadapnya.

Jangan membiasakan diri dengan kesalahan, karena kalau tidak ia akan jadi blunder.

Bapa, terima kasih karena tidak pernah menyerah terhadapku. Ampuni aku yang seringkali membuat kesalahan menjadi hal yang biasa di hadapan-Mu. Bapa, aku mau dengar-dengaran kepada-Mu, jadi biarkan Roh Kudus selalu ada dalam hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?
Yeremia 9:5, 9

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger