July 04, 2013

BERSANTAI, BUKAN BERMALAS-MALASAN


Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
-- 2 Tesalonika 3:6-10 --

Ayat kita hari ini telah memberkati saya terlebih dahulu secara pribadi. Saya menilai diri saya pekerja keras, sekalipun hasilnya tidak besar, tapi saya bahagia dan merasa berharga karena apa yang bisa saya kerjakan. Akan tetapi, saking kerasnya bekerja, saya tidak sadar bahwa telah mendobel-dobel pekerjaan; di sana bekerja, di sini bekerja. Sampai tiba saat di mana saya merasa benar-benar jenuh dan berpikir untuk pensiun. Bukan karena saya sudah tua atau karena saya sudah punya cukup simpanan untuk pensiun, tapi karena saya merasa lelah bekerja.

Akhirnya, tibalah kesempatan itu ... saya memutuskan untuk cuti panjang. Cuti kali itu benar-benar panjang, ada hampir satu tahunan. Awalnya, saya menikmati waktu bersantai saya, tapi kemudian saya jadi kebiasaan. Nyantai menjadi keseharian saya; bangun, mandi, makan, nonton tv, tidur, makan lagi, nonton lagi... itulah yang terjadi sehari-hari. Secara tidak sadar, saya membuat diri saya, malas.

Begitu saya sadar, saya merasa jauh ketinggalan, seolah hampir tidak mungkin untuk bekerja kembali dan memiliki hidup yang disiplin lagi. Saya sudah keenakan. Untungnya, saya tidak semakin terpuruk, Tuhan mengizinkan tugas-tugas baru mengisi hari-hari saya. Di sini saya belajar, jangan gila kerja, juga jangan terlalu santai, sampai lupa untuk bekerja. Di sini saya belajar bahwa hal-hal yang berlebihan tidaklah menyehatkan. Di sinilah saya belajar bahwa Tuhan hanya memberkati mereka yang rajin.

Jadilah teladan dalam pekerjaanmu. Sesederhana apapun itu, kita akan lebih dihargai oleh manusia, bahkan Allah, karena tidak ada yang tidak suka orang rajin. Tuhan Yesus memberkati

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger