July 30, 2013

PENDENGAR YANG BAIK 2


Sebelumnya dalam "Pendengar yang Baik" kita sempat membahas tentang menjadi berkat lewat mendengar. Apakah kita sudah lebih mempraktekkannya sekarang? Kalau belum atau kalau Anda merasa kesulitan, jangan menyerah. Tetaplah belajar untuk menjadi seorang pendengar yang memberkati.

Dianggap sebagai salah satu seni, berikut ini adalah beberapa segi lain yang perlu kita ketahui tentang "mendengar". Pertama, untuk menjadi pendengar yang baik, kita harus belajar menguasai diri. Ada kalanya ketika kita mendengar seorang teman berbicara, ada dorongan yang kuat untuk kita ikut berbicara. Namun, entah itu alasannya mengoreksi, memberi contoh nyata, atau memberi solusi, kita tetap harus mendahulukan teman kita itu untuk berbicara. Kedua, menjadi pendengar yang baik berarti kita fokus. Saat seseorang bercerita/berbicara kepada kita, usahakan untuk tetap fokus dan menunjukkan keseriusan kita untuk mendengar, baik lewat kontak mata, sikap tubuh, anggukan, atau respon positif lainnya). Usahakan untuk tidak melakukan hal-hal (menulis, bermain hp, atau hal lain) yang memberikan kesan bahwa kita sedang tidak memperhatikan teman kita.

Ketiga, seorang pendengar yang baik umumnya memiliki banyak teman atau disukai banyak orang. Jika kita berhasil menjadi pendengar yang demikian, jangan kaget bila akan lebih banyak orang yang curhat kepada kita. Kenapa? Karena mereka merasa nyaman dengan kita, dan karena kebanyakan orang memang lebih suka didengarkan. Keempat, seorang pendengar yang baik bisa menjaga rahasia. Ada banyak kasus di mana hubungan itu retak atau bahkan hancur karena sedikit sekali orang yang bisa menyimpan rahasia. Ingatlah bahwa orang yang bisa dipercaya akan menerima lebih banyak kepercayaan. Jadi jika kita tidak bisa menyimpan rahasia, orang akan menganggap kita tidak layak dipercaya, dan akan sulit bagi mereka untuk bisa mempercayai kita lagi.

Kalau ingin dibahas lebih dalam, masih ada hal-hal lain yang perlu kita pelajari dari mendengar. Namun sekali lagi, serumit atau sesulit apapun itu, firman Allah mengajak kita untuk lebih banyak dan menjadi berkat lewat mendengar. Jadi, mari Saudara-saudara, kita belajar untuk mendengar.

Bapa di sorga, bantulah aku sekali lagi untuk menjadi pendengar, bukan yang biasa-biasa saja, melainkan pendengar yang baik. Aku mau menjadi berkat lewat telingaku dan memperoleh banyak teman serta kepercayaan, terlebih lagi, aku mau menjadi pendengar yang menyenangkan hati-Mu.

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
Yakobus 1:19

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger