April 26, 2013

HIDUP BAGI KRISTUS


Saya pernah berpikir bahwa menjadi orang Kristen itu beratttt sekaliiii. Gimana ndak? Kalau dipikir-pikir ya, ajaran Yesus itu "ekstrem banget." Orang yang membenci orang lain saja dikatakan membunuh. Orang yang baru berpikir aja tentang mengingini orang lain sudah dikatakan berzinah. Dengan kata lain, hal-hal yang dianggap kebanyakan orang "sepele," "kecil," "biasa," tidaklah demikian di hadapan Allah.

Rekan saya seringkali mengingatkan saya, "Jangan lupa doa pribadi dan baca Firman Tuhan. Kalau seorang ndak menuhi kehidupannya dengan hal-hal itu, gimana dia bisa ngelayani jemaat yang begitu banyak?" Sekali lagi kata-kata rekan saya mengingatkan saya akan wejangan Yesus. "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagaamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga."

Membaca potongan ayat ini sedikit membuat saya ngeri dan tersadar bahwa sungguh tinggi dan besar standar yang Allah berikan kepada kita. Kalau saat ini kita hidup biasa-biasa saja, lempeng-lempeng saja, mengalir saja (kalau ingat ya doa, kalau kuat ya doa puasa, kalau ndak capek ya baca firman, kalau ndak sibuk ya ke gereja, kalau ada kesempatan ya pelayanan, kalau bisa ya bersaksi), maka sebenarnya, celakalah kita.

Kita tidak boleh terbuai dengan Kekristenan yang biasa-biasa saja. Kita harus melihat bahwa Allah yang luar biasa pasti memiliki standar yang luar biasa pula. Saya mungkin tidak akan pernah bisa mencapai standar yang tinggi itu, tapi apakah itu akan membuat saya mundur? Jika benar demikian maka saya tidak ada bedanya dengan mereka yang memilih untuk melepas Kristus demi kemudahan dan kenyamanan yang dunia berikan. Sungguh keputusan yang bodoh dan sangat disayangkan.

Meski seolah berat, tapi saat kita memilih untuk percaya dan berserah pada keillahian Allah, maka Dia akan memampukan kita untuk menjadi semakin seperti Dia, berpikir dan bertindak sebagaimana Ia sendiri berpikir dan bertindak. Karena itu, jangan pernah menyerah akan Kristus. Teruslah hidup bagi Dia.

Bapa di sorga, terpujilah nama-Mu yang besar dan ajaib. Aku datang dengan segala keberadaanku, Bapa. Aku tahu dan sadar aku sangat tidak sempurna menjadi murid-Mu, tapi mampukan aku. Berikan aku kekuatan dan kesanggupan untuk hidup seperti yang Kau mau lewat firman-Mu. Hanya karena-Mu aku mampu, bukan karena kekuatanku sendiri. Di dalam nama Yesus, Allah yang memampukanku. Amin

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Matius 5:20

1 komentar:

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger