April 30, 2013

MATA KEHIDUPAN


Akhir-akhir ini beberapa dari kita dikejutkan oleh satu berita di mana seorang anak berusia 7 tahun mengakhiri nyawa temannya yang setahun lebih muda darinya, dan ironisnya, kejadian naas itu dikarenakan uang Rp. 1000. Dari berita itu juga kita mengetahui bahwa pelaku ternyata meniru adegan di televisi hingga menyebabkan kematian.

Harus diakui bahwa kejahatan-kejahatan yang akhir-akhir ini terjadi adalah hal-hal yang tidak terbayangkan oleh kita sebelumnya, terutama dari seorang anak. Anak kecil membunuh orang tuanya, anak remaja mencabuli temannya (bahkan orang dewasa), dan masih banyak lagi bentuk tindak kejahatan lainnya yang sempat membuat kita hampir tidak percaya. Dan setelah diselidiki dari mana mereka mendapatkan ide untuk melakukan hal tersebut, jawabannya adalah dari tontonan-tontonan televisi maupun internet. Dari sini kita bisa mengambil setidaknya satu pelajaran bahwa apa yang dilihat seseorang ternyata dapat memberi dampak yang luar biasa terhadap perilakunya, hidupnya.

Alkitab pernah memperingatkan kita untuk menjaga tubuh kita; menjauhkan mata dari hal-hal yang tidak pantas untuk dilihat, menjauhkan telinga dari hal-hal yang tidak pantas untuk didengar, menjauhkan tangan dari hal-hal yang tidak pantas untuk dilakukan, menjauhkan kaki dari tempat-tempat yang tidak seharusnya didatangi, dsb. Kita saja yang sudah dewasa masih perlu untuk diingatkan tentang hal-hal semacam ini, apalagi anak-anak? Mereka yang masih dalam tahap meniru segala yang mereka lihat, dengar, pelajari dari orang-orang dewasa, lebih butuh pengawasan dan pendampingan (kita).

Sudah terlalu banyak bukti yang menunjukkan pengaruh "mata" terhadap kehidupan manusia. Jika yang dilihat "mata" itu baik, maka yang dipikirkan dan dilakukan oleh tubuh juga baik. Jika yang dilihat "mata" itu buruk, maka yang dipikirkan dan dilakukan oleh tubuh juga pasti buruk. Jelaslah di sini bahwa mata kita bukan sekedar mata biasa. Ia adalah "mata" kehidupan yang dapat dengan jelas menunjukkan kehidupan seperti apa yang akan kita miliki kelak.

Jadi, "mata" kehidupan seperti apa yang ingin kita punya? Semua tergantung apa yang kita izinkan untuk diri kita (atau anak-anak kita) lihat. Jangan karena ingin memuaskan mata jasmani, kita justru kehilangan hidup.

Bapa di sorga, terima kasih untuk kedua mata yang Engkau berikan kepadaku, tidak semua orang menerima anugerah itu. Ajar aku untuk menghargai dan menjaga mata ini dari hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Mu. Ajar aku juga untuk menjaga adik-adik kecil maupun anak-anakku dari hal-hal itu. Kalaupun aku pernah melihat hal-hal yang tidak Kausenangi, sucikan dan pulihkan hidupku, Bapa. Bersihkan aku dari keinginan-keinginan yang jahat. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Allah atas seluruh hidupku. Amin

Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu,
tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu.
Lukas 11:34

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger