April 15, 2013

PEKERJA YANG BIJAK

Saya adalah seorang freelancer, yang berarti bahwa saya tidak terikat dengan satu tempat kerja tertentu. Sebagai pekerja lepas, saya membantu di beberapa tempat kerja yang berbeda, dan puji Tuhan, Tuhan selalu memampukan saya menyelesaikan tugas-tugas yang berbeda itu.

Yang ingin saya singgung di sini mungkin pernah dialami oleh pekerja-pekerja lainnya. Apa itu?

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat satu tugas untuk diselesaikan. Seperti sebelum-sebelumnya, saya berusaha menyelesaikannya sesuai target, baik itu dalam hal hasil atau jam kerja. Akan tetapi, selama proses untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, saya menerima tugas-tugas kecil lain yang mulai mencuri perhatian, waktu, serta tenaga saya. Singkatnya, pekerjaan tersebut nyaris terbengkalai.

Selama "membengkalaikan" (^ ^) tugas itu, saya merasa tidak enak makan, tidak enak tidur, saya tidak bisa mengalamai damai sejahtera, karena baik dalam pikiran maupun hati saya tahu, bahwa tugas (utama) saya (saat itu) belum selesai. Sekalipun saya makan enak, saya tidak bisa merasa puas. Sekalipun saya berjalan-jalan dan melihat hal-hal yang indah, saya tetap merasakan satu lubang dalam diri saya, yaitu bahwa tugas saya belum selesai.

Inilah yang akan terjadi jika kita lalai dan mulai lupa dengan tugas (utama) kita. Kita tidak akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan yang sesungguhnya. Hal yang berbeda mungkin dirasakan oleh mereka yang sudah terbiasa melalaikan (menganggap enteng) sebuah tugas, tapi jangan sampai orang itu adalah kita. Kenapa?

Dalam kehidupan rohani, iblis selalu berusaha mencari celah untuk dapat masuk dan mempengaruhi hidup kita. Dia akan merasa senang jika anak-anak Tuhan ternyata bukan orang-orang yang bisa dipercaya dan diadalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dia akan merasa lebih senang lagi jika anak-anak Tuhan adalah orang-orang yang tidak bisa dipercaya dan diandalkan Tuhan.

Untungnya, alarm hati saya masih bekerja sehingga saya mendengar firman dan Roh Kudus yang mendorong saya untuk kembali fokus, dan memperoleh keinginan serta kekuatan untuk melakukan yang seharusnya. Bayangkan apa akan yang terjadi jika saya tidak segera "kembali ke jalan yang benar." Setelah pekerjaan itu selesai, luar biasa, saya merasa beban saya seolah diangkat, tubuh saya begitu ringan, hati dan roh saya begitu tenang. Bukan berarti selama ini saya menganggap pekerjaan itu sebagai beban, justu pengabaian sayalah yang menjadi beban yang tak tertanggungkan, dan beban itu akhirnya terlepaskan.

Jadilah orang-orang yang fokus dan bertanggung jawab, bukan karena gaji yang akan Saudara terima, namun karena karakter yang dibentuk dalam diri Saudara, dan berkat-berkat ilahi lain yang akan Saudara terima.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger