May 17, 2013

APA KATA DUNIA?


Sadarkah kita bahwa hidup kita selalu diperhatikan banyak orang?

KARENA KAMI KRISTEN memberikan perenungan tentang tidak mudahnya hidup di tengah-tengah dunia. Kali ini mari kita merenungkan hal lain... apakah karena kita tahu kita akan mengalami penderitaan, kita lalu ogah-ogahan muncul di muka umum, mengurung diri di kamar, tidak bersosialisasi dengan orang, tidak bekerja maupun belajar, supaya kita tidak terlalu geregetan untuk segera demo karena seringnya penolakan yang kita terima? "Kalau begitu, tidak perlu hidup di kota... di pedalaman yang paling dalam aja deh."

Saya mempunyai seorang teman yang hampir setiap kali bertemu, akan bertanya, "Ndak ke gereja, bu?" Awalnya saya ok, ok saja dengan pertanyaannya, tapi lama-kelamaan saya jengkel juga. Setiap bertemu, selalu pertanyaan yang sama. "Apa saya ini punya tampang orang yang tidur di gereja gitu ya?" pikir saya.

Suatu ketika, saya sedang mencari rumah seorang kawan. Saya punya alamatnya, tapi karena takut nyasar, saya memutuskan untuk bertanya kepada seseorang di sekitar daerah itu. "Bu, permisi tanya... Ibu kenal dengan Bu Dira." "Bu Dira? Oo... Bu Dira yang suka ke gereja itu ya?" jawab ibu itu.

Dua pengalaman di atas hanya sedikit dari pengalaman-pengalaman lain yang bisa membuktikan betapa kita orang Kristen sedang diperhatikan. Kalau kita suka menolong, rajin beribadah, tidak sombong, rajin, orang akan menilai kita baik. "O, gitu ya orang Kristen? Orangnya baik-baik." Tapi, kalau kita mengeksklusifkan diri, pilih-pilih teman, malas, pemarah, pemabuk, orang akan menilai kita, "Walah, Kristen gak Kristen sama aja, bahkan mungkin lebih parah."

Sebagai Kristus-kristus kecil, seharusnya kita dinilai baik. Si rajin, si penolong, si peramah, si suka ibadah, si penyayang lingkungan, si pekerja keras. Kalau kita menggambarkan kondisi yang sebaliknya, apa bedanya kita dengan dunia? Tanggung jawab yang kita emban di dunia sangatlah berat. Sudah diwanti-wanti sejak awal bahwa kita tidak berasal dari dunia, jadi wajar kalau dunia membenci kita. Kalau kita hidup benar saja sering disalahkan dan ditentang, apalagi kalau kita hidup sembarangan dan ugal-ugalan? Dunia akan lebih punya banyak alasan untuk membenci kita.

Mari kita hidup seperti halnya Kristus, melakukan apa yang baik, juga yang benar. Jangan lagi hidup serampangan dan tidak jadi berkat. Kalau kita tidak mau berubah juga... apa kata dunia?

Bapa, ubahlah hidupku agar aku dapat menjadi seperti-Mu. Ajar aku untuk hidup dengan baik dan bijaksana supaya dunia melihat siapa Engkau yang hidup di dalamku. Ajarku menunjukkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri, supaya nama-Mu dipermuliakan. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
Kolose 4:5

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger