May 28, 2013

BUSUR-BUSUR DI LANGIT


Sewaktu kecil, saya akan merasa sangat senang ketika melihat pelangi. Sampai sekarang pun rasanya masih tetap sama. Karena dulu saya cukup rajin sekolah minggu, jadi saya ingat perjanjian Allah dengan Nuh, yaitu bahwa Allah tidak akan lagi mendatangkan air bah sebagaimana Allah mengizinkannya terjadi di zaman Nuh, dan "busur di langit" itu sebagai tandanya. Jadi, setiap kali saya melihat pelangi, saya ingat janji Allah, bahwa Ia tidak akan mengirim air bah yang menghancurkan itu lagi.

Kalau masalah bikin-bikin janji, saya rasa semua orang bisa. Tapi kalau masalah menepati janji, ini nih yang belum tentu bisa dilakukan semua orang. Kenapa? Mudah saja... karena menepati janji tidak semudah ketika kita membuatnya. Seringkali kita membuat-buat janji tanpa memikirkan terlebih dahulu tanggung jawab di balik janji itu. Terkadang kita juga membuat janji dengan sadar, namun tidak menganggap penting soal menepatinya. Ada kalanya lagi kita membuat janji dengan sadar, tahu betapa pentingnya itu ditepati, namun masih saja bisa lalai untuk memenuhinya.

Tuhan adalah satu-satunya pribadi yang akan selalu dan pasti menepati janji-Nya. Tidak peduli sesederhana apapun janji itu, Dia tidak akan pernah lupa untuk memenuhinya. Setiap kali Ia membuat satu janji kepada kita, Ia melukiskan "busur di langit," tanda yang kekal dan indah supaya kita selalu ingat bahwa Ia adalah Allah yang tidak pernah ingkar. Tanda-tanda itu bisa berupa pelangi, bisa juga hal-hal lainnya, lewat keadaan-keadaan yang terjadi pada kita, juga melalui orang-orang di sekitar kita. Kita bahkan bisa memintanya jika kita mulai ragu dan kesulitan untuk mengingat perjanjian-Nya. Yang pasti, ingatlah bahwa Ia adalah Allah yang setia pada janji-janji-Nya.

Bapa di surga, terima kasih untuk pelangi yang Kaulukis di langit. Keindahannya menenangkan hatiku, mengingatkanku bahwa Engkau Allah yang setia dan tidak pernah sekalipun ingkar. Terima kasih untuk perjanjian-perjanjian kita. Aku tahu, Engkau tidak akan pernah lupa. Berikanku hati dan mata yang akan selalu melihat "busur-busur di langit-Mu," Bapa. Di dalam nama Tuhan Yesus, Allahku yang setia, Amin.

Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.
Kejadian 6:19

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger