March 10, 2013

GEREJA YANG MURAH HATI


Sebuah gereja kecil sedang menghadapi masalah keuangan, padahal mereka harus segera memperbaiki AC di ruang ibadah. Pendingin ruangan itu cukup penting bagi mereka, karena selain memberi kesejukan saat cuaca memanas, juga menjadi penghangat ruangan saat cuaca dingin. Akhirnya, para pengurus gereja memutuskan untuk mengadakan rapat pengumpulan dana.

"Sekarang, apa yang kira-kira bisa kita lakukan untuk mendapatkan uang demi perbaikan AC? Apakah ada yang punya masukan?" tanya pemimpin rapat.
"Bagaimana kalau kita membuat bazar makanan? Dari situ kita bisa mengumpulkan uang, yah... meski butuh waktu, setidaknya beberapa minggu. Kita juga bisa meminta jemaat untuk memberikan persembahan khusus untuk mengatasi masalah ini. Atau, bagaimana kalau kita membuat proposal dan kita berikan kepada beberapa jemaat yang cukup kaya? Seharusnya mereka mau membantu jika gereja yang meminta," usul satu orang.
"Tapi kita harus segera memperbaikinya. Pendingin ruangan punya peranan yang cukup penting bagi gereja kita. Jadi, sepertinya bazar kurang memungkinkan. Dan persembahan khusus... saya tidak yakin jemaat bisa memberi banyak untuk ini, jemaat kita kan mayoritas orang-orang biasa. Kita sepertinya juga akan kesulitan untuk memberikan proposal kepada jemaat kita yang bisa dibilang "punya", karena saya lihat beberapa dari mereka sudah tidak lagi beribadah di tempat kita. Jadi, bagaimana sekarang?" kata yang lain.

Pemimpin rapat sudah mulai merasakan kebuntuan dalam diskusi itu. Ia terdiam, dan kemudian mengajak semua orang untuk berdoa. "Tuhan, Engkau tahu kebutuhan kami sekarang. Bantulah kami untuk menemukan jalan keluar atas masalah ini. Karena kami percaya, Engkau adalah Tuhan yang kaya. Amin."

Selesai berdoa, pemimpin rapat akhirnya mengatakan sesuatu yang mencengangkan semuanya. Ia berkata, " Saudara-saudara, saya tahu beberapa dari kita bekerja keras untuk mengumpulkan uang dan memberikan nafkah bagi keluarga, tapi malam ini saya ingin mengajak kita untuk berkorban kepada Tuhan. Saya tidak akan memaksa Saudara untuk memberikan lebih dari kemampuan Saudara. Tapi seperti doa kita tadi, Tuhan kita adalah Tuhan yang kaya, dan saya yakin Ia tidak akan membuat kita miskin ketika kita memberi untuk pekerjaan-Nya. Saya punya sedikit tabungan, semoga ini bermanfaat."

Apa yang dilakukan pemimpin rapat itu akhirnya membuat anggota rapat lainnya turut memberi. Dan di luar bayangan si pempimpin rapat, semuanya memberi dengan murah hati, meski ia tahu bahwa anggota-anggotanya pasti sangat membutuhkan uang itu. Singkat cerita, gereja kecil itu kemudian dapat memperbaiki AC mereka, bahkan ada sisa uang dari persembahan para pengurus gereja yang akhirnya digunakan untuk kebutuhan sekolah minggu.

Catatan:
Kita sering ditantang untuk memberi sesuatu bagi pekerjaan Tuhan dan sesama, namun terkadang kita terlalu banyak berpikir ketika kita memberi. Kita kuatir kalau-kalau kebutuhan kita pribadi akan sulit terpenuhi ketika kita memberi, kita takut kalau kita akan jadi miskin setelah memberi. Tapi saat ini kita diingatkan untuk mengandalkan Tuhan Yang Mahatahu. Dia pasti tahu ketika kita memberi dan apa yang menjadi kebutuhan kita, tapi tidak hanya tahu, Dia juga Tuhan Yang Mahakuasa. Dia sanggup memelihara kita dengan berbagai cara. Jadi, jangan lagi terlalu banyak berpikir dalam hal memberi untuk pekerjaan Tuhan. Beri saja, Tuhan pasti akan memelihara anak-anak-Nya.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger