March 05, 2013

LEBIH BERNILAI


Bekerja adalah sesuatu yang menyenangkan bukan, atau itu justru tekanan dan semata-mata modal untuk mendapatkan uang?

Kalau harus memilih, saya ingin bekerja karena saya menyukai pekerjaan saya, dan bukan karena uang. Tapi tidak selamanya hati saya berkata demikian. Saya tidak pernah suka ketika seseorang mengatur apa yang harus saya lakukan, apa yang harus saya kerjakan, karena mereka berpikir bahwa itu lebih baik/menjanjikan dari apa yang saya lakukan sekarang. Tapi munafiknya adalah, saya sering merasa kecewa dengan pekerjaan pilihan saya sendiri karena pekerjaan itu tidak cukup memenuhi kebutuhan saya.

Fokus pada sesuatu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mata saja butuh berkedip ketika melihat sesuatu yang sangat ia sukai. Kalau tidak, ia akan memerah dan perih karena kekurangan cairan mata. Nah, Tuhan ingin kita menjadi anak-anak yang fokus pada hal-hal baik; kebenaran, ketulusan, kejujuran, kasih, pengorbanan, dan seterusnya, dengan mengabaikan kepentingan serta keinginan kita sendiri. Tapi, hal ini tentu saja tidak mudah. Ketika kita jujur kita bisa saja dimanfaatkan orang. Ketika kita tulus kita bisa saja dipermainkan orang. Ketika kita berkorban kita bisa saja tergiur untuk meminta imbalan. Ketika kita bekerja kita bisa saja terdorong untuk mencintainya dengan salah, mencintainya hanya demi uang.

Dalam segala segi kehidupan kita, Tuhan ingin agar kita mencari sesuatu yang lebih mendasar ketimbang apa yang sekedar nampak di permukaan, seperti kekayaan, ketenaran, dan sejenisnya. Dia ingin kita tahu nilai yang lebih besar dari semuanya itu, yaitu damai sejahtera, kasih, kemurahan, dan masih banyak lagi.

Tuhan, ajarku melihat hal-hal yang lebih berharga dari yang kelihatan, hal-hal yang lebih bersifat kekekalan. Aku tahu aku membutuhkan uang dan segala kebutuhan lainnya selama aku ada di dunia, tapi aku lebih membutuhkan-Mu dari segalanya. Jadi, Tuhan, bimbing jalanku, bimbing hatiku kepada harta-Mu, harta yang lebih indah dan bernilai dari segala-galanya. Amin.

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Filipi 4:8

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger