August 18, 2013

TEMPAT PELARIANKU


Saya yang dulu pasti akan merasa senang jika ada demonstrasi di pabrik tempat saya bekerja. Kami sering sekali tidak percaya dengan sebagian besar keputusan pabrik, terutama menyangkut keuangan/gaji buruh karena isu-isu penyelewengan dana. Sampai bulan ini, saya akhirnya memutuskan untuk ikut dalam rapat pabrik yang membicarakan tentang masalah THR karyawan. Setelah mendengar dan ikut sendiri apa kata perwakilan pabrik pikiran saya lebih terbuka dan saya berusaha menempatkan posisi saya untuk lebih memahami kebijakan yang dikeluarkan.

Begitu selesai rapat, saya keluar menemui teman-teman saya. Saya mencoba menjelaskan apa yang saya dengar dan lihat namun rekan-rekan saya tidak mau dengar. Mereka masih tidak percaya dengan keputusan-keputusan pabrik, mereka bahkan menuduh saya bersekongkol dengan pabrik. Mereka tetap menuntut kenaikan THR (padahal menurut saya pribadi, THR kami tahun ini sudah cukup baik dari THR kami tahun-tahun sebelumnya). Sekitar lebih dari 2000 buruh akhirnya berdemonstrasi.

Saya yang dituduh seperti itu, melihat emosi rekan-rekan saya yang seperti itu, memutuskan untuk bersembunyi di toilet pabrik. Sambil menangis karena takut kalau-kalau orang sebanyak mengamuk, termasuk kepada saya, saya berdoa dan menghubungi teman gereja saya untuk ikut mendoakan saya. Dua hari kerja saya harus pulang pergi tanpa menyentuh pekerjaan satu pun. Saya bersembunyi di toilet.

Puji Tuhan, setelah lelah dengan ulahnya sendiri, rekan-rekan saya akhirnya berhenti berdemo. Saya bisa kembali bekerja dan pembagian THR pabrik berjalan dengan baik. Saya tidak tahu apa yang mungkin bisa saya alami, yang saya tahu Tuhan menyertai hingga saya bisa ada sampai hari ini. Haleluya, terpujilah Tuhan!

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger