January 14, 2013

DIA MENJADIKAN SEMUANYA BARU



Tanggal 1 Januari adalah hari pertama di tahun yang baru (2013), hari yang “strategis” untuk memulai segala sesuatunya dari awal. Beberapa orang menaruh harapan besar pada hari-hari seperti ini dan menjadikannya sebagai momen yang sangat berharga. Mereka pikir jika mereka dapat mengawali tahun yang baru tanpa membuat kekacauan, mereka akan memiliki keberanian lebih untuk menghadapi hari-hari berikutnya. Satu kesalahan saja, maka harapan besar tadi mendadak sirna, digantikan oleh perasaan tidak sempurna, hancurnya harapan bahwa tahun itu akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan rasa bersalah yang berkepanjangan. Sungguh pandangan yang menyedihkan.

Meskipun pendapat di atas terkesan menggelikan, namun ini benar-benar menyerang beberapa orang percaya. Gambaran tentang dosa sebagai salah satu bentuk kekacauan begitu menakutkan; tidak, tidak!! kata-kata yang tepat untuk hal ini adalah “begitu melumpuhkan”, “begitu memenjarakan”. Ini karena dosa membunuh setiap harapan bahwa kita bisa menghadap ke tahta kasih karunia Allah dengan penuh keberanian (Ibrani 4:16). Bagaimana bisa? Dosa terbukti sebagai batu sandungan yang menjatuhkan siapapun yang sedang berjalan di tangga sorgawi (menuju tempat di mana hadirat Allah ada). Jika mereka jatuh berkali-kali, akan sulit bagi mereka untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Pada akhirnya, serangkaian kegagalan akan mendorong mereka untuk, menyerah.

Mengandalkan perasaan untuk memutuskan sesuatu bukanlah hal yang salah, tapi tidak dalam hal ini. Ketika kita percaya bahwa Allah sanggup menjadikan segala sesuatu baru, kita tidak perlu lagi bergantung pada perasaan kita tentang satu waktu dalam hidup ini. Memang benar kita dapat berbuat salah, memang benar kalau kita ini orang berdosa, tapi jangan karenanya kita berhenti mengarahkan mata rohani kita pada alasan kenapa kita ada di dunia, yaitu Allah.

Kita tidak berbicara bahwa Allah akan memberi toleransi kepada dosa, kita sedang membahas tentang kasih karunia-Nya yang masih terbuka bagi kita lewat hari-hari baru yang Ia beri. Mereka yang berbahagia adalah mereka yang menganggap setiap hari sebagai awal yang baru (diberikan oleh Allah dari segala yang baru) dengan penuh rahmat. Karena itu, marilah kita melihat hari-hari yang Tuhan beri sebagai kesempatan baru untuk kita hidup lebih baik daripada kemarin, menurut rancangan-Nya bagi kita.

Bapa, setelah mengetahui bahwa aku sangat rentan terhadap dosa, aku sadar bahwa aku tidak akan dapat bertahan tanpa-Mu. Bantu aku untuk menjalani hidup dengan kekuatan-Mu, dan bukan kekuatanku. Dan, terima kasih untuk hari yang Kau beri, Amin.

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Ratapan 3:22-23

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger