January 24, 2013

TEMUKAN IRAMANYA



“Kerjaan numpuk, tugas rumah juga belum kelar, belum lagi harus ibadah minggu, ibadah komsel, dll. Ya Tuhan... aku capek! Ndak usah pelayanan dulu ya? Ibadahnya dipending dulu ya? Ntar-ntar kan masih bisa.”

Kesibukan seringkali menjadi alasan bagi beberapa orang Kristen untuk menomorduakan pelayanan, menomortigakan ibadah, bahkan menomorempatkan Tuhan. Alasan pekerjaan, kuliah, sekolah, atau keluarga justru lebih diutamakan karena mereka merasa bahwa hal-hal itu lebih “urgent” dari yang lain. “Kalau saya ndak lembur pas weekend, saya ndak akan dapat cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau sekarang saya pelayanan, saya ndak akan punya cukup waktu untuk belajar; bentar lagi kan ujian. Saya ndak ada waktu buat doa pribadi, lha kerjaannya banyak banget, jadi ketiduran deh.”

Apakah Tuhan melarang kita untuk bekerja keras atau belajar setinggi-tingginya? Saya yakin tidak. Tuhan justru menginginkan setiap kita bekerja, rajin dan tekun dalam segala yang kita lakukan, menjadi berkat dalam keluarga dan masyarakat, supaya nama Tuhan dipermuliakan. Saya juga yakin bahwa Tuhanlah yang mengatur pekerjaan, sekolah, dan keluarga kita. Tapi, Tuhan terlebih ingin jika kita mendahulukan Dia di atas segalanya.

Kalau benar kita punya banyak pekerjaan, kenapa kita tidak memanagenya sedemikian rupa supaya kita masih bisa ibadah dan berdoa? Kalau benar kita punya banyak tugas dan ujian di sekolah, kenapa kita tidak rajin-rajin belajar dari sebelum-sebelumnya supaya bahannya ndak numpuk begitu ujian udah dekat? Kalau benar ada acara keluarga, kenapa kita tidak mengusulkan supaya acaranya diundur setelah ibadah/pelayanan?

Saya tahu kesibukan kerja orang sekarang, saya juga tahu kesibukan kerja anak sekolah sekarang... wuhh, jauh bila dibandingkan dengan zaman ayah, ibu, kakek, dan nenek saya dulu. Tanpa bermaksud untuk menggurui, tapi memang ada ya yang lebih penting di dunia ini selain Tuhan? Tanpa Tuhan, kita tidak akan bisa bekerja dengan baik. Tanpa Tuhan, kita tidak akan bisa belajar dengan baik. Tanpa Tuhan, kita tidak akan bisa memiliki keluarga yang baik. Jadi, kenapa kita tidak berusaha mencari solusinya; tetap kerja, tetap sekolah, tetap akrab dengan keluarga, tapi tidak meninggalkan doa pribadi, ibadah, ataupun pelayanan? Jawabannya adalah, TEMUKAN IRAMA HIDUP KITA!

Hikmat Tuhan akan menolong kita untuk menemukan irama hidup ini; kapan kita harus bekerja, apa yang harus kita kerjakan, persiapan apa yang harus kita buat, dll. Ia akan menunjukkan jalan untuk kita mengatur segala sesuatu tanpa harus menolak/mengesampingkan doa pribadi, ibadah, dan pelayanan. Hikmat Tuhan juga akan membantu kita untuk mengandalkan Dia, tetap tinggal dalam iman, sehingga kita tidak perlu kuatir akan mengalami kekurangan ataupun kegagalan.

Jadi sekarang, dapatkan dulu iramanya!!!

Bapa di sorga, aku mau belajar mengutamakan Engkau, dan aku membutuhkan hikmat-Mu dalam hidup ini. Bantu aku menemukan ritme kehidupanku, Bapa. Amin.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Mat. 6:33

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger