January 16, 2013

MELANKOLIS SEMPURNA



Perasa, tertutup, analitis, mudah tersinggung, perfeksionis, terstruktur, dan mudah mendendam adalah beberapa dari sifat-sifat seorang melankolis. Anda pernah mempunyai teman-teman dengan sifat-sifat ini? Saya punya, dan bahkan saya sendiri seorang di antaranya.

Menjadi seorang melankolis adalah berkat dan ujian. Bayangkan saja! Menjadi begitu sensitif setiap saat menjadikanmu seperti antena, mampu menangkap semua sinyal, bahkan sinyal terlemah sekalipun; membuatmu tahu apa yang paling kauinginkan; dan melatihmu untuk menarik banyak hal positif yang membuatmu semakin kuat. Tapi kekuatan ini juga kelemahan besar karena ia menjadi begitu mudah terluka, begitu seringnya hingga tidak banyak lagi tenaga untuk bisa pulih.

Selain itu, sifat-sifat ini membuat orang melankolis sampai kepada masa di mana mereka sulit sekali berteman dekat dengan seseorang. Awalnya tidak masalah, tapi akhirnya mereka... frustasi. Ketika ini terjadi pada diri saya, saya memutuskan untuk berdoa dan meminta seorang sahabat. Dan itu terjadi begitu saja. Kami dipertemukan saat kuliah.

Sebenarnya apa sih susahnya mencari sahabat. Orang bilang, asalkan kita bisa menjadi sahabat bagi orang lain maka akan mudah bagi kita untuk memperoleh sahabat. Hhemm... meski mudah untuk dikatakan, tapi kenyataannya tidak selalu demikian.

Menjadi seorang melankolis membuatmu sangat waspada, selalu berprasangkan, selalu berpikiran negatif, dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan buruk. Sulit baginya melihat segi positif dari sesuatu atau... seseorang. Itulah kenapa saya merasa sangat bahagia ketika menemukan seorang sahabat yang mirip dengan saya. Rasanya seperti, ada seseorang yang akhirnya benar-benar mengerti saya.

Tapi ini tidak berarti Tuhan membenarkan setiap tindakan saya, karena pada akhirnya saya mengerti, Tuhan ingin setiap orang melankolis menjadi melankolis sempurna bagi-Nya.

Tuhan ingin mereka menjadi peka akan kasih-Nya, peka akan kebutuhan sesama.
Tuhan ingin mereka tertutup terhadap hal-hal yang tidak disukai-Nya.
Tuhan ingin mereka analitis terhadap segala yang mereka lakukan di dunia agar menjadi berkat buat orang lain.
Tuhan ingin mereka mudah tersinggung dan mendendam terhadap dosa, begitu membencinya, sampai mereka tidak lagi melakukannya.
Tuhan ingin mereka perfeksionis dalam kehidupan rohani, hubungan mereka dengan-Nya, doa dan pelayanan mereka.
Tuhan ingin mereka terstruktur dalam prioritas mereka, menjadikan Dia sebagai yang terutama.

Ya Allah, terima kasih telah menjadikanku apa adanya diriku sekarang. Aku tahu bahwa keberadaanku, termasuk sifat-sifatku, semata-mata adalah untuk memenuhi tujuan-Mu. Tolong aku untuk melihat tujuan itu. Dalam nama Tuhan Yesus, penciptaku, Amen.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Efesus 2:10

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger