February 01, 2013

TUHAN MEMELIHARA



Saya suka menyanyi, itu adalah salah satu hobi saya. Pelayanan yang saya ambil di gereja pun adalah yang berhubungan dengan menyanyi (choir dan singer). Tetapi, saya tidak terlalu suka mengikuti kompetisi-kompetisi menyanyi karena sejujurnya saya tidak terlalu suka berkompetisi, dan tidak terlalu yakin pada diri sendiri karena memang ada lebih banyak orang yang bisa menyanyi lebih baik dari saya.

Tapi situasi kala itu sungguh berbeda. Kakak dan keponakan saya datang setelah sekian tahun tinggal di luar kota. Di saat yang sama diadakan acara gelar talenta antar gereja di kota di mana saya tinggal. Entah bagaimana, saya ingin melakukan sesuatu untuk keluarga saya, dan salah satu cara yang saya pikirkan saat itu adalah dengan mengikuti gelar talenta itu.

Karena sangat tidak yakin dengan diri saya sendiri, saya meminta bantuan salah seorang sahabat untuk membantu saya berlatih. Dan benar saja, dia dapat melihat semua kekurangan dalam diri saya. Kurangnya power suara, tidak adanya ekspresi, kekakuan bahasa tubuh... ya ampun, semua kekurangan itu sungguh paket lengkap yang ada pada saya. Tapi saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena saya mempunyai sahabat yang baik. Dia sering menemani saya latihan dan juga mau berdoa bersama saya.

Audisi pertama diadakan di gereja tempat saya biasa beribadah. Hal ini membuat saya tidak terlalu tegang karena saya sudah terbiasa dengan lokasinya. Meskipun merasa kesulitan, tapi saya mendapatkan kesempatan untuk masuk audisi kedua.

Saya berlatih beberapa kali lagi dan berusaha melakukan seperti yang pernah disampaikan para juri pada audisi pertama. Hasilnya, saya lolos ke audisi terakhir.

Di audisi ini, saya merasa sangat gugup karena di antara semua peserta, saya mungkin adalah peserta paling tua dan berpenampilan paling sederhana. Selain itu, setelah mengikuti dua audisi sebelumnya, saya melihat beberapa peserta dengan kemampuan di atas saya. Namun, hari itu, salah satu peserta yang saya maksudkan tidak dapat hadir, entah karena apa.

Saya tampil apa adanya diri saya, semampu yang saya bisa. Hasilnya, juri mengakui melihat adanya perkembangan dalam diri saya, dan menempatkan saya di urutan ketiga. Sungguh, itu adalah momen yang luar biasa, meskipun sampai sekarang saya masih belum dapat mempercayainya. Hari itu juga saya mendapat sejumlah uang yang bisa saya bagi dengan ibu dan kakak saya. Saya merasa sangat diberkati.

Di luar kemenangan itu, saya melihat Tuhan sungguh baik. Ia membentuk saya untuk lebih menghargai talenta pemberian-Nya, dan meskipun saya tidak mengikuti kompetisi menyanyi lagi, saya lebih memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan dan memberkati orang lain lewat talenta ini. Melalui acara ini saya juga merasa Tuhan sangat menyayangi keluarga saya. Dia memelihara kami dengan luar biasa cara-cara yang tidak dapat kami bayangkan sebelumnya. Sungguh, Tuhan itu sangat baik.

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger