February 14, 2013

CINTA UANG? NO WAY!!!



“Andai saja hidup itu tidak butuh uang, mungkin rasanya akan lebih bahagia.” Itulah kata-kata saya ketika harus menghadapi tunggakan di kampus, cicilan sepeda motor, keinginan dan kebutuhan sehari-hari... mungkin bagi Anda ini terdengar konyol, tapi ada kalanya saya bersungguh-sungguh, sampai-sampai saya pernah merasa benci sama yang namanya “uang”. Bagaimana tidak? Ketika menghadapi situasi-situasi di atas (dan sejenisnya), saya seperti didorong untuk mencari uang, uang, dan uang. Seolah tanpa uang hidup ini tidak akan pernah bahagia. Saya mulai jenuh.

Tidakkah Anda pernah jenuh dengan uang? “Mana mungkin!! Kalau ada uang, kita bisa beli apa yang kita mau. Dengan uang, kita bisa beli apa yang kita pengen. Pake uang, apa yang ndak dimiliki orang lain bisa kita miliki. Jadi, bagaimana mungkin orang bisa jenuh dengan uang?”

Tapi bagaimana dengan fakta ini: Orang bisa berbohong karena uang, orang bisa salah paham karena uang, orang bisa korupsi karena uang, orang bisa membunuh karena uang, orang bisa mati karena uang. Orang bisa tidak ke gereja karena uang, orang bisa tidak melayani karena uang, orang bisa menyangkal Tuhan, orang juga bisa meninggalkan Tuhan karena uang. Kalau begitu, apa yang salah?

“Akar dari segala kejahatan adalah cinta uang.” Uang sebenarnya bukan masalah (meski ini adalah salah satu godaan terbesar dalam hidup manusia). Yang jadi masalah adalah rasa cinta yang salah.

Ketika kita memberikan hati kita untuk sesuatu, maka kita akan terus memikirkannya, terus mendengar panggilannya, terus memimpikan dia, ingin selalu bersamanya, ingin selalu memilikinya. Ketika kita mencintai sesuatu, kita mengizinkan hidup kita disentuh olehnya, dimasuki olehnya, dijelajahi olehnya, diubahkan olehnya. Dan bayangkan saja, jika rasa cinta itu jatuh pada uang, maka tidak heran jika kita dibuat “ketagihan” olehnya.

Sekarang, siapa sih yang tidak butuh uang? Kita semua membutuhkannya. Itu adalah hal yang penting, namun jangan pernah menjadikannya yang terpenting dengan kita mencintainya. Ingatlah selalu bahwa uang adalah hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat jahat.

Bapa kami yang di sorga, terima kasih untuk semua berkat, termasuk uang yang telah Engkau percayakan kepadaku. Ajarku memiliki rasa syukur dan rasa cukup, sehingga dengan uang yang kuterima, berapapun besarnya, aku tetap dapat melihat dan menikmati kebaikan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
1 Tim. 6:10

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Renungan Harian Maranatha Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger